Saikin, samuku narimashita.
Akhir-akhir ini, menjadi dingin.

Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk! Kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “ni naru” atau “ku naru”. Apakah kalian pernah mendengar kalimat dengan tata bahasa ini?

Secara sederhana, pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan bahwa kondisi subjek berubah menjadi “kata sifat”. Untuk lebih jelasnya, langsung simak saja penjelasan di bawah ini. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya!

Fungsi “ni naru” atau “ku naru”

Tata bahasa “ni naru” atau “ku naru” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan kata “menjadi”, yang merujuk pada suatu keadaan.

Pada situasi percakapan formal, tata bahasa ini akan disampaikan dengan “ni/ku narimasu”, dan ketika percakapan non-formal, bisa gunakan “ni/ku naru”. Jika ingin mengungkapkan bentuk lampau, maka hanya perlu mengganti akhiran kalimat menjadi “ni/ku narimashita” atau “ni/ku natta”. Demikian pula untuk perubahan lainnya.

Hal yang perlu diperhatikan dalam membuatnya menjadi “ku” atau “ni” adalah berdasarkan kata sifatnya. Jika merupakan kata sifat i, maka gunakan kata “ku naru”, dan untuk kata sifat na, gunakan “ni naru”. Pola kalimatnya adalah sebagai berikut :

  • Kata sifat i (“i” menjadi “ku”) + naru
  • Kata sifat na (“na” menjadi “ni”) + naru

Contoh kata sifat i adalah:

  • Atsui : panas
  • Samui : dingin (cuaca)
  • Ookii : besar
  • Chiisai : kecil

Contoh kata sifat na adalah:

  • Jouzu (na) : pintar
  • Gouka (na) : mewah
  • Rippa (na) : megah
  • Yuumei (na) : terkenal

Misalnya, “menjadi dingin” dalam bahasa Jepang adalah “samuku naru”, “menjadi terkenal” adalah “yuumei ni naru”.

Selain pada kata sifat, perubahan “ku naru” bisa juga digunakan pada kata kerja, dan “ni naru” bisa juga digunakan pada kata benda. Pola kalimatnya adalah:

  • Kata kerja bentuk nai (“i” menjadi “ku”) + naru
  • Kata kerja bentuk tai (“i” menjadi “ku”) + naru
  • Kata benda + ni + naru

Misalnya, “menjadi ingin belajar” adalah “benkyou shitakunaru”, ”menjadi tidak pergi” adalah “ikanakunaru”, “menjadi hujan” adalah “ame ni naru”, dan sebagainya.

Contoh kalimat

Untuk bisa lebih mudah memahami pola ini, silakan perhatikan contoh kalimat berikut ini.

Kata sifat

Mado wo akete kara, heya ga suzushiku narimashita.
Denki wo tsuketara, heya ga akaruku naru.
Kuraku naru mae ni kaerimashou.
Waribiki ga aru kara, nedan ga yasuku natta.
Kanojo to deatte kara, jinsei ga motto tanoshiku natta.
Kyuu ni kanashiku natta toki ga yoku aru.
Souji shite kara, heya ga kirei ni narimashita.
Takusan benkyou sureba, jouzu ni naru.
Suki na hito to kekkon shite, shiawase ni naritai desu.
Intaanetto ga aru kara, shigoto ga motto raku ni natta.

Kata kerja

Yuki ga futte shimatta kara, asobi ni ikenaku natta.
Takusan ryokou shita kara, okane ga naku natta.
Sore ni tsuite, motto shiritaku natta.
Kazoku no shashin wo miru tabi ni, kuni e kaeritaku naru.

Kata benda

Watashi wa isha ni naritai desu.
Mou juuichi ji ni narimashita.

Contoh soal

Pola ini tergolong dalam tata bahasa level N5. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal JLPT N5 yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.

Contoh 1 : ずっと歩いていたから、足が____なった。
  1. いたいに
  2. いたいく
  3. いたいと
  4. いたく
klik di sini untuk melihat jawabannya

Contoh 2 : たくさん休んだから、もう____なった。
  1. げんきく
  2. げんきに
  3. げんきで
  4. げんきな
klik di sini untuk melihat jawabannya

Contoh 3 : からだのちょうしがもう____なりました。
  1. いく
  2. いいに
  3. よく
  4. よいに
klik di sini untuk melihat jawabannya

Contoh 4 : 塩を入れてから、料理がもっと____なりました。
  1. おいしく
  2. おいしいく
  3. おいしに
  4. おいしいに
klik di sini untuk melihat jawabannya

Contoh 5 : いちどおなかをこわしたことがあるから、からいものが____なった。
  1. きらいく
  2. きらく
  3. きらいに
  4. きらに
klik di sini untuk melihat jawabannya

Informasi tambahan

Pola to naru

Dalam bahasa Jepang kita akan menemukan kalimat dengan kata “to naru”, yang sekilas fungsinya mirip dengan “ni naru”, karena sama-sama diartikan “menjadi”. Lalu, bagaimana perbedaan “to naru” dengan “ni naru”?

Sederhananya, “ni naru” digunakan untuk menyatakan suatu perubahan (secara alami), sedangkan “to naru” untuk menyatakan bahwa suatu hal sudah berubah mencapai tingkatan akhir. Keduanya bisa saling menggantikan, hanya saja terdapat nuansa makna yang berbeda. Misalnya :

  • Shachou ni naru : menjadi kepala perusahaan (hanya menjelaskan perubahan menjadi kepala perusahaan, dari yang sebelumnya memiliki tugas atau tanggung jawab lain.)
  • Shachou to naru : menjadi kepala perusahaan. (memiliki makna bahwa kepala perusahaan merupakan tingkatan atau tujuan akhir dari karirnya.)
  • Ibento wa chuushi ni naru : acara dibatalkan (hanya menjelaskan perubahan bahwa acara dibatalkan, karena sebelumnya tidak ada rencana pembatalan)
  • Ibento wa chuushi to naru : acara dibatalkan (menunjukkan bahwa setelah berbagai pertimbangan, maka didapat keputusan akhir bahwa acara dibatalkan)

Kesimpulan

Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “ni naru” atau “ku naru”?

Tata bahasa “ni naru” atau “ku naru” merupakan ungkapan dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menyampaikan kata “menjadi”. Selain untuk kata sifat, pola ini juga bisa digunakan untuk kata kerja dan kata benda.

Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!

Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N5

Kali ini kita sudah belajar pola “ni naru” atau “ku naru”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!