Selama tinggal sendiri di Jepang, tentu saja sebisa mungkin Anda ingin makan makanan yang enak agar bisa tetap sehat, namun biaya makanan menjadi hal yang dikhawatirkan. Terutama, bagi pelajar asing yang jam kerjanya dibatasi, atau Anda yang harus mengirimkan uang ke kampung halaman, Anda tidak akan bisa membelanjakan semua pendapatan Anda begitu saja.

Oleh karena itu, melalui artikel ini saya akan menyampaikan hal-hal yang bisa dilakukan untuk menghemat biaya makan baik bagi Anda yang masak sendiri maupun yang sering makan di luar.

Berapakah Rata-rata Biaya Makan jika Tinggal Sendiri?

Rata-rata Biaya Makan Pelajar Sekitar 20.000 Yen

Pertama-tama, rata-rata biaya makan bagi pelajar yang tinggal sendiri kurang lebih 23.000 yen selama 1 bulan. Namun, bagi mereka yang setiap hari masak sendiri sebagian besar pengeluaran mencapai 22.000 yen dan bagi mereka yang hampir tidak pernah memasak bisa mencapai 33.000 yen, hasil survei ini menunjukkan adanya selisih sebanyak 10.000 yen, oleh karena itu bisa dikatakan kunci untuk menghemat adalah masak sendiri.

Rata-rata Biaya Makan Karyawan Sekitar 40.000 Yen

Sebaliknya, berdasarkan persebaran kelompok umur secara luas, biaya makan bagi karyawan yang tinggal sendiri sekitar 40.000 yen. Tentu saja sebagai karyawan Anda akan lebih mampu secara finansial, oleh karena itu semakin banyak orang yang makan di luar atau membeli makanan yang sudah jadi.

Umumnya, dibandingkan karyawan wanita, karyawan pria jarang yang masak sendiri, mereka juga banyak makan dan minum (nomikai) bersama teman-teman kantor, sehingga cenderung mengeluarkan biaya makan lebih tinggi. Karyawan wanita mungkin mengeluarkan biaya makan sekitar 35.000 yen, sedangkan rata-rata biaya makan karyawan pria bisa mencapai kurang lebih 45.000 yen. Jika biaya makan dalam 1 bulan mencapai 40.000 yen, saya rasa ini agak terlalu mahal, bahkan bagi orang Jepang sekalipun.

Tips Menghemat Biaya Makan bagi Anda yang Tinggal Sendiri

Membeli yang Lebih Murah di Supermarket

Anda yang sering memasak sendiri sudah bisa menghemat banyak, oleh karena itu tips menghemat lainnya akan saya jelaskan secara terperinci.

Pertama-tama, tempat membeli bahan makanan. Di Indonesia membeli bahan makanan segar di pasar jauh lebih murah dibandingkan di supermarket, namun di Jepang, pasar untuk pembeli individu yang seperti itu jarang ada. 

Akan tetapi, ada tempat khusus penjualan hasil pertanian, jika Anda pergi ke tempat seperti itu, Anda akan bisa mendapatkan sayuran, buah-buahan dan produk lokal dengan harga yang lebih murah. Di perkotaan pun ada tempat penjualan hasil pertanian yaitu JA (Japan Agricultural Co-operatives), oleh karena itu Anda bisa mencari tahu apakah tempatnya dekat atau tidak dari tempat Anda tinggal. Selain itu, ada juga Gyoumu Supaa (supermarket komersial) yang biasanya lebih murah dari supermarket biasa, Anda akan beruntung jika tempat ini ada di dekat Anda tinggal.

Tips belanja hemat di supermarket yang paling dikenal adalah membeli barang diskon karena barangnya sudah mendekati tanggal kadaluarsa, atau membeli di hari diskon untuk barang tertentu seperti “hari telur”, “hari daging” dan sebagainya. Anda bisa membeli dan mengumpulkan bahan makanan di saat harga murah, dan memasaknya secara bersamaan sebelum kesegarannya hilang. Anda bisa lebih menghemat jika menyimpan bahan makanan di lemari es dan freezer dibandingkan membeli bahan sedikit demi sedikit. Khusus bahan makanan yang terkenal murah dan bergizi yaitu tauge untuk sayuran, dada ayam untuk daging, serta ada tahu dan telur.

Bagi Anda yang Suka Makan di Luar, Cobalah untuk Mulai Masak Sendiri

Bagi Anda yang jarang masak dan lebih suka makan di luar, cobalah untuk mulai masak di rumah. Mungkin akan sulit jika tiba-tiba Anda memasak untuk makan 3 kali dalam sehari, oleh karena itu Anda bisa memulainya secara perlahan dengan memasak di “akhir minggu saja” atau untuk “sarapan saja”.

Saya sarankan Anda untuk berbelanja di hari diskon supermarket khusus untuk makanan beku. Banyak bahan makanan yang bisa Anda masak hanya dengan menghangatkannya dengan microwave. Bagi yang suka ramen, jika Anda membeli mie bungkusan, harganya akan jauh lebih murah dibandingkan makan di restoran atau membeli mie gelas.  

Bagi Anda yang baru memulai masak sendiri, selain makanan beku dan mie bungkusan, Anda juga bisa memasak kari. Anda hanya perlu memotong sayuran dan daging, mendidihkannya, kemudian memasukkan bumbu kari (roux) dan mengaduknya hingga selesai. Buat sekali dalam jumlah banyak, sisanya bisa Anda simpan di dalam freezer (ketika menyimpannya di freezer, harap jangan memasukkan kentangnya!). Dengan begini, ketika Anda merasa lelah dan malas memasak, Anda bisa makan dengan menghangatkan sisa makanan yang sudah Anda bekukan sebelumnya. 

Kari Jepang dan Indonesia rasanya cukup jauh berbeda, oleh karena itu bagi Anda yang suka masakan pedas, belilah bumbu kari (roux) yang berlabel “karakuchi (pedas)” atau “gekikara (sangat pedas)”. Bagi Anda yang masih merindukan rasa pedas Indonesia, Anda juga bisa menambahkan saus sambal. Anda bisa membeli saus sambal di Jepang, namun banyak juga orang Indonesia yang membawa banyak saus sambal saat mereka datang ke Jepang.

Bagi Anda yang setiap hari mengeluarkan uang untuk makan siang di sekolah dan kantor, Anda bisa memulai dengan mengombinasikan nasi yang Anda masak di rumah dengan lauk pauk yang Anda beli di supermarket. Mungkin akan jauh lebih baik jika Anda membeli lauk pauk malam sebelumnya.

Ngomong-ngomong, saya sarankan untuk membeli lauk pauk di supermarket karena harganya lebih murah 20-30% dibandingkan dengan kombini. Menjelang larut malam, banyak lauk pauk yang harganya turun dan diberi label “diskon 50 yen (50 yen biki)” dan “setengah harga (hangaku)”, sehingga lebih menguntungkan. Anda bisa membawa bekal dengan mengemas lauk pauk yang Anda beli di malam sebelumnya dengan nasi yang Anda masak sendiri.

Poin utamanya, sebisa mungkin memulai dari hal yang paling kecil!

Berusaha untuk Makan di Luar atau Membeli Makanan Jadi dengan Harga Lebih Murah

Bahkan jika Anda makan di luar sekalipun, Anda bisa menemukan harga yang lebih murah. Misalnya, jauh lebih baik jika Anda makan di restoran yang sama, dan menggunakan kupon diskon yang bisa Anda dapatkan saat datang ke restoran atau melalui aplikasi smartphone. Anda juga bisa memanfaatkan lunch set yang menguntungkan saat makan siang di hari kerja. 

Selain itu, bagi pelajar, carilah restoran khusus pelajar yang ada di sekitar kampus Anda. Saya rasa ada restoran yang memberikan layanan dan menu khusus pelajar atau memberikan kupon “diskon bagi mahasiswa universitas ○○” dan sebagainya.

Metode lainnya adalah makan makanan yang disediakan untuk karyawan, atau bekerja part time di restoran atau toko yang menyediakan harga khusus pekerja. Jauh lebih baik jika Anda memutuskan anggaran makan di luar setiap bulan agar Anda tidak terlalu banyak makan di luar.

Sebagai tambahan, dikarenakan adanya kenaikan pajak sejak bulan Oktober 2019, pajak konsumsi sebesar 10% diberlakukan hampir di semua tempat belanja di Jepang, namun untuk makanan yang dibawa pulang ke rumah pajak yang digunakan masih pajak konsumsi 8%. Jika Anda membeli makanan untuk dibawa pulang ke rumah harganya akan lebih murah dibandingkan jika Anda memakannya di restoran, bahkan untuk restoran yang sama sekalipun. Saya harap Anda mengingatnya karena harganya akan lebih murah.

Kesimpulan

Di mana pun Anda tinggal, kunci untuk menghemat biaya makan adalah masak sendiri. Apabila Anda berbelanja di supermarket Jepang, banyak dijual sayuran, daging dan ikan yang sudah dipotong-potong, ada juga makanan beku dan berbagai macam lauk pauk yang bisa Anda gunakan dalam keadaan darurat. Saya rasa ini akan sangat membantu bagi Anda yang baru mulai memasak sendiri.

Perhatikan keseimbangan nutrisi Anda dan nikmatilah masak sendiri tanpa berlebihan dalam menghemat pengeluaran.