Orang-orang Indonesia menggunakan panci ketika memasak dan menghangatkan makanan, oleh karena itu sepertinya banyak orang tidak memiliki microwave.

Anda pun mungkin begitu, tapi ketika tinggal sendiri di Jepang mungkin Anda akan mempertimbangkan untuk menggunakan microwave. Ketika Anda pulang ke rumah dalam keadaan lelah, Anda tidak perlu menggunakan panci untuk menghangatkan lauk pauk yang sudah Anda masukkan ke dalam lemari es. Bukankah itu hal yang sangat luar biasa?!  

Akan tetapi, ada beberapa bahan makanan dan alat makan yang tidak cocok digunakan untuk microwave. Hal terburuk yang bisa terjadi adalah kecelakaan yang bisa menyebabkan luka bakar, oleh karena itu berhati-hatilah ketika menggunakannya. 

Bahan Makanan yang Tidak Boleh Dimasukkan ke Dalam Microwave

Makanan Bercangkang yang Bisa Meledak

Makanan bercangkang dan berselaput biasanya mudah meledak, oleh karena itu Anda perlu berhati-hati. Bahan makanan yang meledak akan menimbulkan luka bakar, selain itu ada risiko microwave akan pecah karena dampak ledakan, sehingga Anda sangat perlu berhati-hati.   

Contohnya adalah telur. Jangan panaskan telur rebus yang bercangkang maupun yang sudah dikupas. Untuk telur mentah, pecahkan terlebih dahulu sebelum Anda memanaskannya.  

Selain itu, jenis makanan kerang dan kepiting termasuk ke dalam bahan makanan yang bercangkang dan berselaput. Masukkan ke dalam microwave setelah Anda melepaskan cangkangnya terlebih dahulu dan memotongnya. Saya tidak tahu apakah Anda akan memakannya atau tidak, tapi kastanye (kuri) dan kacang ginko (ginnan) yang bercangkang pun berbahaya jika dipanaskan begitu saja dengan Microwave.   

Berhati-hatilah dengan Cairan yang Mudah Mendidih

Cairan bisa tumpah ketika sedang dipanaskan. Selain itu, Anda perlu berhati-hati karena cairan bisa mendidih secara tiba-tiba. Yang benar-benar perlu Anda perhatikan secara khusus adalah, walaupun cairan tersebut tidak mendidih ketika dipanaskan, bisa saja tiba-tiba mendidih dengan hebat karena guncangan ketika Anda mengeluarkannya. 

Cairan yang mudah mendidih contohnya adalah mentega berminyak, krim segar, kari dan sup kental, sup yang berisi biji-bijian, susu dan sebagainya. Namun, kejadian mendidih secara tiba-tiba ini bisa terjadi pada cairan apapun. 

Agar tidak mudah mendidih secara tiba-tiba, poin pentingnya adalah jangan memanaskan bahan makanan terlalu lama. Jika microwave Anda memiliki tombol khusus pemanasan untuk minuman, gunakanlah tombol tersebut. Jika tidak ada, panaskan sebentar kemudian aduk sesekali. Jika Anda memanaskannya terlalu lama, jangan langsung mengeluarkannya, diamkan sekitar 1-2 menit.

“Fungsi Otomatis (Jidou Koosu)” pada Microwave Multifungsi Berisiko Memanaskan Terlalu Lama

Jika Anda memiliki microwave multifungsi yang memiliki pengaturan untuk berbagai macam fungsi, biasanya terdapat fungsi “otomatis”, namun fungsi ini memiliki risiko memanaskan terlalu lama. Oleh karena itu, jenis cairan, makanan seperti bakpau atau manjuu berisi yang bahan-bahannya mudah panas, makanan kering atau makanan yang jumlahnya kurang dari 100 gram bisa menjadi terlalu panas dan kering. Panaskanlah secara perlahan.

Sebaliknya, bahan makanan yang lebih dari 500 gram, kare yang sudah dibekukan, roti beku, dan makanan beku lainnya dapat menyebabkan pemanasan secara tidak merata jika Anda menggunakan fungsi otomatis. Untuk mencegah pemanasan tidak merata, poin pentingnya adalah memanaskan sedikit demi sedikit dan kemudian mengaduknya sesekali. Untuk makanan beku yang Anda beli, biasanya ada petunjuk tertulis seperti “600w, 1 menit”, ikuti sesuai petunjuk yang ada.

Alat Makan yang Tidak Boleh Dimasukkan ke Dalam Microwave

Botol Kaca, Kaleng

Ketika minuman yang Anda beli sudah dingin dan Anda ingin memanaskannya, apakah bisa memanaskannya dengan microwave? Sebenarnya, berbahaya ketika memanaskan minuman botol dan kaleng di microwave. Ada risiko wadah akan berubah bentuk dan rusak.

Ketika Anda ingin memanaskan minuman yang Anda beli, pastikan Anda terlebih dahulu memindahkannya ke wadah lain sebelum memanaskannya. Ketika Anda ingin minuman panas di musim dingin, jangan lupa untuk memperhatikan hal ini. 

Sebagai tambahan, wadah dari logam tidak cocok untuk microwave karena panas akan sulit dipindahkan ke dalam makanan yang ada di dalamnya. Selain itu, wadah berbahan kaca atau gelas mudah pecah karena suhu panas yang ekstrim, oleh karena itu pastikan Anda memeriksa apakah wadah tersebut produk tahan panas atau tidak.   

Wadah Berbahan Plastik

Wadah berbahan plastik pun bisa pecah dan meleleh oleh perubahan suhu yang ekstrim. Mungkin ada yang punya pengalaman “ketika menghangatkan minuman berbotol plastik, bentuknya langsung berubah”. Bahan yang terlihat kuat pun tanpa terduga bentuknya jadi berubah, oleh karena itu, periksalah apakah ada petunjuk tahan panas atau tidak.

Sebagai tambahan, bento dan lauk pauk yang dijual di konbini dan supermarket sebagian besar dikemas dengan wadah plastik tahan panas, oleh karena itu Anda bisa menghangatkannya dengan microwave. Namun, dilarang untuk menghangatkannya terlalu lama. 

Alat Makan Berbahan Kertas dan Kayu

Alat makan seperti gelas dan kotak makan berbahan kertas, atau alat makan dari kayu mungkin akan rusak jika dipanaskan menggunakan microwave.

Terutama, minuman yang dikemas dengan gelas kertas yang Anda beli di luar cenderung akan rusak jika Anda menghangatkannya dengan microwave. Meskipun panas, minuman panas berwadah gelas kertas yang dijual di konbini dan kafe umumnya memiliki suhu panas sekitar 90℃, sehingga tidak melebihi suhu tahan panas dari gelas kertas. Jika Anda memanaskannya dengan microwave, akan berbahaya karena gelas mungkin akan berubah bentuk atau isinya mendidih secara tiba-tiba karena terlalu panas. 

Alat Makan Berbahan Keramik dan Porselen

Yang terakhir, alat makan berbahan keramik dan porselen yang paling banyak digunakan di rumah. Alat makan dari keramik dan porselen sangat cocok untuk microwave, namun jika corak dan gambar adalah hasil cetakan atau tempelan, bagian tersebut mungkin akan rusak karena terlalu panas. Selain itu, sebaiknya Anda menghindari penggunaan piring yang Sebagian bahannya mengandung logam ketika Anda memanaskan dengan microwave.   

Mungkin lebih banyak orang yang menyukai alat makan berbahan plastik dan melamin dibandingkan alat makan tembikar yang berat dan mudah pecah. Alat makan dari plastik dan melamin selain praktis juga ringan dan tidak mudah pecah, namun beberapa produk ada yang tidak tahan panas. Oleh karena itu, ketika Anda membelinya periksalah apakah produknya tahan panas atau Anda juga bisa melihat ada keterangan “bisa untuk microwave (denshi renji-ka)” atau tidak. Sebagian besar, keterangan ini ditulis di bagian belakang alat makan, jika Anda tidak bisa membacanya, tanyakanlah kepada pelayan. 

Kesimpulan

Bagi Anda yang tinggal sendiri, pilihan microwave murah yang dijual di Jepang ada tipe 500w dan 600w, namun kebanyakannya adalah tipe manual di mana Anda harus mengatur waktunya sendiri. Akan tetapi, untuk microwave yang sedikit lebih bagus, ada lebih banyak fungsi pengaturan untuk memanaskan, seperti “otomatis”, “minuman”, “gorengan”, “makanan beku” dan sebagainya.   

Jika Anda bisa membedakan penggunaan fungsi menghangatkan dan jumlah watt serta menyesuaikannya dengan bahan makanan, maka Anda bisa menghindari terjadinya kecelakaan, dan Anda bisa menghangatkan makanan dengan lebih nikmat. Oleh karena itu, pastikan Anda membaca buku petunjuk microwave dengan baik, mencari info lewat internet dan mempelajari microwave yang Anda gunakan.