A) Baik “kitto” maupun “zettai ni” dalam bahasa Indonesia diartikan “pasti”. Kedua kata ini termasuk ke dalam kata keterangan (fukushi). Keduanya pun bisa digunakan dalam kalimat positif maupun negatif. “Kitto” digunakan untuk mengekspresikan suatu rasa percaya diri dan keyakinan dari pembicara. Keyakinan tersebut memiliki tingkat kepastian yang tidak terlalu tinggi karena kepastiannya tersebut berdasarkan pemikiran, harapan atau dugaan pembicara. Dengan kata lain penggunaan “kitto” dalam kalimat lebih bersifat subjektif. Adapun “zetta ni” mengekspresikan keyakinan diri pembicara yang kuat dan menegaskan pernyataan pembicara. Dengan menggunakan “zettai ni”, konteks kalimat dipengaruhi oleh suasana hati pembicara. Baik “kitto” maupun “zettai ni” bisa saling menggantikan ketika digunakan untuk mengekspresikan keyakinan. Namun perlu diperhatikan bahwa tingkat kepastian “zettai ni” lebih tinggi dibandingkan “kitto”. Selain itu, sebagai kata keterangan “kitto” umumnya digunakan untuk menerangkan kata kerja, kata sifat, maupun kata benda. Sedangkan “zettai ni” lebih cenderung digunakan untuk menerangkan kata kerja. Tetapi dalam beberapa kasus, “zettai ni” pun bisa digunakan untuk menerangkan kata sifat. Contoh : (1) Kare wa kitto kuru. (Dia pasti datang) -> Kepastian yang diucapkan dalam kalimat ini lebih berdasarkan pemikiran dan keyakinan pribadi pembicara, sehinggan di dalamnya mengadung unsur harapan. (2) Zettai ni iku. (Saya pasti akan pergi). Si pembicara bisa dikatakan sudah pasti akan pergi. Semoga penjelasan tentang “kitto” dan “zettai ni” ini bisa mudah dipahami dan dimengerti.