Te wa Ikenai / Te wa Ikemasen (Dilarang) – Belajar Bahasa Jepang
06/01/2021
Sakurachan
Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk!
Koko ni gomi wo sutetewa ikemasen. Dilarang membuang sampah di sini.
Kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “~te wa ikenai / ~te wa ikemasen”. Apakah kalian pernah mendengar kalimat dengan tata bahasa ini?
Pada dasarnya, pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan larangansecara umum berdasarkan aturan yang ada (masyarakat, sosial, pemerintahan, dan sebagainya) atau dinyatakan langsung kepada lawan bicara untuk melarang sesuatu dengan tegas.
Untuk lebih jelasnya langsung simak saja penjelasan di bawah ini. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya!
Pola “te wa ikenai” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan ungkapan “dilarang” atau “tidiakk boleh”. Pola ini merupakan ungkapan larangan yang bernuansa tegas. Jika ingin mengungkapkan bentuk kalimat non-formal, perlu menggunakan “te wa ikenai”, sedangkan untuk bentuk kalimat yang lebih formal, perlu menggunakan “te wa ikemasen”.
Pola kalimat : kata kerja bentuk “te” + wa ikenai / ikemasen
Perubahan kata kerja menjadi bentuk “te” adalah sebagai berikut:
a.Kelompok 1 (berakhiran u, ku, su, tsu, nu, bu, mu, gu, ru)
u menjadi tte : iu (mengatakan) = itte
ku menjadi ite : kiku (mendengar) = kiite
su menjadi shite : herasu (mengurangi) = herashite
tsu menjadi tte : katsu (menang) = katte
nu menjadi nde : shinu (mati) = shinde
bu menjadi nde : hakobu (membawa) = hakonde
mu menjadi nde : fumu (menginjak) = funde
gu menjadi ide : sawagu (ribut) = sawaide
ru menjadi tte : hairu (masuk) = haitte
*pengecualian untuk kata iku (pergi)= itte (meski berakhiran ku, khusus kata ini, akan berubah menjadi itte)
b.Kelompok 2 (berakhiran eru dan iru)
eru menjadi ete : suteru (membuang) = sutete
iru menjadi ite : miru (melihat) = mite
c.Kelompok 3 / tidak beraturan (berakhiran suru, kata “kuru”)
suru menjadi shite : denwa suru (menelepon) = denwa shite
kuru (datang) = kite
Contoh Kalimat
Untuk bisa lebih mudah memahami pola ”te wa ikenai” atau ”te wa ikemasen”, mari lihat contoh kalimat berikut ini.
Koko de tabako wo sutte wa ikemasen.
ここでタバコを吸ってはいけません. ここで たばこを すっては いけません。
→ Dilarang merokok di sini.
Kono umi de oyoide wa ikemasen.
この海で泳いではいけません。 この うみで およいでは いけません。
→ Dilarang berenang di pantai ini.
Miseinen wa osake wo nonde wa ikemasen.
未成年はお酒を飲んではいけません。 みせいねんは おさけを のんでは いけません。
→ Anak di bawah umur dilarang minum alkohol.
Senpai ni tame guchi wo tsukattewa ikemasen.
先輩にため口を使ってはいけません。 せんぱいに ためぐちを つかっては いけません。
→ Tidak boleh menggunakan bahasa kasar terhadap seniormu.
Shiken no toki ni, jisho wo hiite wa ikemasen.
試験の時に、辞書を引いてはいけません。 しけんの ときに、 じしょを ひいては いけません。
→ Saat ujian, dilarang membuka kamus.
Kaden wo gomi no okiba ni sutete wa ikemasen.
家電をゴミの置き場に捨ててはいけません。 かでんを ごみの おきばに すてては いけません。
→ Dilarang membuang peralatan listrik ke tempat sampah.
Sakura no eda wo koi ni otte wa ikemasen.
桜の枝を故意に折ってはいけません。 さくらの えだを こいに おっては いけません。
→ Anda tidak boleh dengan sengaja mematahkan cabang pohon sakura.
Kono hakubutsukan de shashin wo totte wa ikemasen.
→ Hanya karena kamu ingin cepat sembuh, kamu tidak boleh minum banyak obat.
Contoh soal
Pola ini tergolong dalam tata bahasa level N5. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal JLPT N5 yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.
Contoh 1 : あしたはだいじなかいぎがあるから、____はいけません。
おそくって
おそくて
おくれって
おくれて
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Ashita wa daiji na kaigi ga aru kara, okurete wa ikemasen. (Karena besok ada rapat yang penting, dilarang terlambat.)
“Terlambat” bahasa Jepangnya adalah “okureru”, dan bentuk te dari “okureru” adalah “okurete”. Pola menyatakan ”dilarang” adalah “te wa ikenai/ikemasen”, sehingga jawaban yang benar adalah “okurete wa ikemasen”.
Contoh 2 : このへやで____はいけない。
たべって
たべて
たべれて
たべれ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 2
Kono heya de tabete wa ikenai. (Dilarang makan di ruangan ini.)
“Makan” bahasa Jepangnya adalah “taberu”, dan bentuk te dari “taberu” adalah “tabete”. Pola menyatakan ”dilarang” adalah “te wa ikenai/ikemasen”, sehingga jawaban yang benar adalah “tabete wa ikenai”.
Contoh 3 : じゅぎょうちゅうに、けいたいでんわを____はいけません。
つかて
つかいて
つかって
つかいで
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 3
Jugyuouchuu ni, keitai denwa wo tsukatte wa ikemasen. (Dilarang menggunakan telepon genggam saat pelajaran berlangsung.)
“Menggunakan” bahasa Jepangnya adalah “tsukau”, dan bentuk te dari “tsukau” adalah “tsukatte”. Pola menyatakan ”dilarang” adalah “te wa ikenai/ikemasen”, sehingga jawaban yang benar adalah “tsukatte wa ikemasen”.
Contoh 4 : おおきいこえで____はいけません。
しゃべるて
しゃべれて
しゃべて
しゃべって
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Ookii koe de shabette wa ikemasen. (Dilarang berbicara dengan suara keras.)
“Berbicara” bahasa Jepangnya adalah “shaberu”, dan bentuk te dari “shaberu” adalah “shabette”. Pola menyatakan ”dilarang” adalah “te wa ikenai/ikemasen”, sehingga jawaban yang benar adalah “shabette wa ikemasen”.
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “te wa ikenai” atau “te wa ikemasen”?
Pola “te wa ikenai” atau “te wa ikemasen” merupakan salah satu ungkapan larangan dalam bahasa Jepang, yang dalam bahasa Indonesia berarti “dilarang” atau “tidak boleh”.
Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!
Kembali ke Halaman Daftar Materi Tata Bahasa N5
Kali ini kita sudah belajar pola “te wa ikenai”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!