Raamen wo tabete iru.
Saya sedang makan ramen.
Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk! Kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “te iru”. Apakah kalian pernah mendengar kalimat dengan tata bahasa ini?
Tatabahasa ini secara umum digunakan ketika ingin mengungkapkan “hal yang sedang dilakukan”. Untuk lebih jelasnya, langsung simak saja penjelasan di bawah ini. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya!
Fungsi “te iru” atau “te imasu”
Pola “te iru” atau “te imasu” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan ungkapan “sedang melakukan”. Dalam percakapan formal, ketika bertanya, pola ini akan disampaikan dengan “te imasuka”, dan ketika mengungkapkan pernyataan, bisa disampaikan dengan “te imasu”. Di sisi lain, ketika memakai ungkapan ini pada percakapan non-formal, saat bertanya bisa gunakan “te iru?” atau disingkat “teru?” dengan nada pengucapan yang naik, dan ketika menyampaikan pernyataan, juga pakai “te iru” atau “teru” dengan nada biasa.
- Pola kalimat biasa : kata kerja bentuk “te” + iru/imasu
- Pola kalimat (ketika “te iru” menjadi kalimat penjelas kata benda) : kata kerja bentuk “te” + iru + kata benda + keterangan
Perubahan kata kerja menjadi bentuk “te” adalah sebagai berikut:
a.Kelompok 1 (berakhiran u, ku, su, tsu, nu, bu, mu, gu, ru)
- u menjadi tte : tetsudau (membantu) = tetsudatte
- ku menjadi ite : tsuku (tiba) = tsuite
- su menjadi shite : sagasu (mencari) = sagashite
- tsu menjadi tte : matsu (menunggu) = matte
- nu menjadi nde : shinu (mati) = shinde
- bu menjadi nde : hakobu (membawa) = hakonde
- mu menjadi nde : kamu (menggigit) = kande
- gu menjadi ide : nugu (melepas/menanggalkan) = nuide
- ru menjadi tte : nokoru (tersisa) = nokotte
*pengecualian untuk kata iku (pergi)= itte (meski berakhiran ku, khusus kata ini, akan berubah menjadi itte)
b.Kelompok 2 (berakhiran eru dan iru)
- eru menjadi ete : tomeru (memberhentikan) = tomete
- iru menjadi ite : ireru (memasukkan) = irete
c.Kelompok 3 / tidak beraturan (berakhiran suru, kata “kuru”)
- suru menjadi shite : sanka suru (berpartisipasi) = sanka shite
- kuru (datang) = kite
Contoh kalimat
Untuk bisa lebih mudah memahami pola ”te iru”, mari lihat contoh kalimat berikut ini.
- Yamada san wa ima Tanaka-san to denwa de hanashite imasu.
- Ima, watashi wa tomodachi to isshoni resutoran de tabete imasu.
- Ima wa uchi de benkyou shite imasu.
- Kanojo wa megane wo kakete imasu.
- Asoko de koohii wo nonde iru hito wa Tanaka-san desuka?
- Ano kuroi fuku wo kite iru hito wa dare desuka?
- Imouto wa asoko ni suwatte iru.
- Ima, tomodachi ga katte kureta hon wo sagashite iru no yo.
- Nani wo tsukutteru no?
- Ima, nani wo shiteru?
Contoh soal
Pola ini tergolong dalam tata bahasa level N5. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal JLPT N5 yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.
- すいています
- すみています
- すんでいます
- すみでいます
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- よんでいる
- よみている
- よいている
- よいでいる
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- なくて
- ないて
- ないって
- なきて
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- たて
- たいて
- たって
- たいで
- klik di sini untuk melihat jawabannya
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “te iru”?
Pola “te iru” atau “te imasu” merupakan ungkapan dalam bahasa Jepang yang digunakan untuk menyampaikan kata “sedang melakukan”.
Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!
Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N5
Kali ini kita sudah belajar pola “te iru”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!