Simak salah satu tata bahasa Jepang yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari bahasa Jepang yuk!
“Kono karaage wa aburakkosa ga aru.”
Apakah kalian tahu arti kalimat di atas? Kalimat itu berarti “Karaage ini berminyak sekali.”
Pendek ya artinya, tetapi arti harfiah atau kata per katanya adalah karaage ini memiliki kadar minyak yang kental.
Dalam percakapan sehari-hari, penggunaan kata-kata benda yang menandakan makna kadar, tingkatan atau ukuran sering kita temukan . Untuk itu, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “sa”.
“Sa” merupakan sufiks dalam tata bahasa Jepang yang digunakan untuk mengubah kata sifat menjadi kata benda yang menandakan tingkatan, kadar atau ukuran. Dalam bahasa Indonesia mirip dengan imbuhan “ke-an” atau “ke-annya” seperti pada “ketebalan” atau “ketebalannya”. Atau bisa juga seperti imbuhan “-nya” seperti pada kata “tebalnya”. Walaupun demikian, saat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tidak harus selalu menggunakan imbuhan tersebut karena gaya bahasa Jepang dan bahasa Indonesia berbeda seperti kalimat yang ada pada gambar di atas.
Sufiks “sa” ini kecenderungannya digabung dengan wago (kata yang berasal asli dari Jepang), sehingga umumnya digunakan dengan kata sifat i. Tidak terlalu banyak yang bisa digabung dengan kango (kata yang berasal dari China) ataupun gairaigo (kata yang berasal dari luar negeri).
Contoh kalimat
Untuk bisa lebih mudah memahami sufiks “sa”, mari perhatikan contoh kalimat berikut.
Fujisan no takasa wa san zen nana hyaku nana juu roku meetoru desu.
富士山の高さは3,776メートルです。
ふじさんの たかさは さんぜん ななひゃく ななじゅう ろく めーとるです。
→ Ketinggian Gunung Fuji adalah 3.776 meter.
Ano ko no mujaki na shigusa no kawaisa ni, minna ga egao ni natta.
あの子の無邪気なしぐさのかわいさに、みんなが笑顔になった。
あの この むじゃきな しぐさの かわいさに、みんなが えがおに なった。
→ Semua orang tersenyum melihat kelucuan tingkah laku polos anak itu.
Nihon no shiki no utsukushisa wa sekaijuu kara akogarerarete iru.
日本の四季の美しさは世界中から憧れられている。
にほんの しきの うつくしさは せかいじゅうから あこがれられて いる。
→ Keindahan empat musim di Jepang dikagumi banyak orang di seluruh dunia.
Kono atarashii apuri ni wa benrisa ga atte, nichijou seikatsu wo yori kaiteki ni shite kureru.
→ Aplikasi baru ini mempunyai kepraktisan, jadi akan membuat kehidupan sehari-hari lebih nyaman.
Kono ie no hirosa wa kekkon shita bakari no futari ni pittari desu.
この家の広さは結婚したばかりの2人にピッタリです。
この いえの ひろさは けっこん した ばかりの ふたりに ぴったりです。
→ Ukuran luas rumah ini ini sempurna untuk pasangan yang baru saja menikah.
Hikouki ni noseru nimotsu no omosa wo chekku shite kudasai.
飛行機に乗せる荷物の重さをチェックしてください。
ひこうきに のせる にもつの おもさを ちぇっく して ください。
→ Tolong periksa berat bagasi yang akan dimasukkan ke pesawat.
Haha no yasashisa wa eien ni kokoro ni nokoru.
母の優しさは永遠に心に残る。
ははの やさしさは えいえんに こころに のこる。
→ Kebaikan ibu akan terus tinggal dalam hati selamanya.
Sono mondai wa fukuzatsusa wo motte iru node, shinchou na bunseki ga hitsuyou da.
その問題は複雑さを持っているので、慎重な分析が必要だ。
その もんだいは ふくざつさを もって いるので、しんちょうな ぶんせきが ひつようだ。
→ Karena masalah tersebut memiliki kompleksitas, diperlukan analisis yang hati-hati.
Chichi-oya no otokorashisa wa, kodomo-tachi ni totte tayori ni naru.
父親の男らしさは、子供たちにとって頼りになる。
ちちおやの おとこらしさは、こどもたちに とって たよりに なる。
→ Kemaskulinan (kekuatan) seorang ayah akan menjadi pegangan bagi anak-anaknya.
Ano kikai no tsukai nikusa ga kaizen sareru to ii desu ne.
あの機械の使いにくさが改善されるといいですね。
あの きかいの つかいにくさが かいぜん されると いいですね。
→ Alangkah baiknya kalau kesulitan dalam penggunaan mesin itu bisa diperbaiki.
Kinou no yoru, oishii raamen no shashin wo mite, tabetasa de onaka ga narimashita.
昨日の夜、美味しいラーメンの写真を見て、食べたさでおなかが鳴りました。
きのうの よる、おいしい らーめんの しゃしんを みて、たべたさで おなかが なりました。
→ Kemarin malam, ketika melihat foto ramen yang enak, perutku berbunyi karena keinginan untuk memakannya.
Kare no koudou ni wa mada kodomopposa ga nokotte iru.
彼の行動にはまだ子供っぽさが残っている。
かれの こうどうには まだ こどもっぽさが のこって いる。
→ Tindakan dia masih memiliki sifat kekanak-kanakan.
Kono manshon no sumiyasusa ni hikarete, hikkoshi wo kimemashita.
このマンションの住みやすさにひかれて、引っ越しを決めました。
この まんしょんの すみやすさに ひかれて、ひっこしを きめました。
→ Saya memutuskan untuk pindah rumah karena terpikat oleh kemudahan tinggal di mansion ini.
Kotoba ni dekinai hodo, anata e no aitasa wo tsuyoku kanjiru.
言葉にできないほど、あなたへの会いたさを強く感じる
ことばに できないほど、あなたへの あいたさを つよく かんじる。
→ Saya merasakan keinginan bertemu denganmu sampai-sampai sulit untuk diungkapkan dalam kata-kata.
Kono webusaito no yomiyasusa ga riyousha ni sukarete iru.
このウェブサイトの読みやすさが利用者に好かれている。
この うぇぶさいとの よみやすさが りようしゃに すかれて いる。
→ Kemudahan dalam membaca situs web ini disukai oleh pengguna.
Contoh soal
Sufiks “sa” tergolong dalam tata bahasa JLPT N3. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.
Soal 1 : このかばんの___はちょうどいいけど、デザインがあまり好きじゃない。
大きい
大きな
大きさ
大きみ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 3
Kono kaban no ookisa wa choudo ii kedo, dezain ga amari suki janai.
(Tas ini besarnya pas, tapi desainnya tidak begitu suka.)
Kata “besarnya” menandakan ukuran, oleh karena itu jawaban yang tepat menggunakan sufiks “sa”. Pola kalimatnya kata sifat i (tanpa i) atau kata sifat na (tanpa na) + “sa”. Pilihan yang tepat “ookisa”.
Soal 2 : 本の___を見るだけで、読みたくなくなります。
厚く
厚さ
厚い
厚くて
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 2
Hon no atsusa wo miru dake de, yomitaku nakunarimasu.
(Hanya melihat ketebalan buku ini, saya sudah tidak ingin membacanya.)
Kata “ketebalan” menandakan kadar, oleh karena itu jawaban yang tepat menggunakan sufiks “sa”. Pola kalimatnya kata sifat i (tanpa i) atau kata sifat na (tanpa na) + “sa”. Pilihan yang tepat “atsusa”.
Soal 3 : 彼女は髪の___で、シャンプーのモデルに選ばれた。
長み
長く
長くて
長さ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Kanojo wa kami no nagasa de, shanpuu no moderu ni erabareta.
(Dia dipilih sebagai model sampo karena panjangnya rambut dia.)
Kata “panjangnya” menandakan ukuran, oleh karena itu jawaban yang tepat menggunakan sufiks “sa”. Pola kalimatnya kata sifat i (tanpa i) atau kata sifat na (tanpa na) + “sa”. Pilihan yang tepat “nagasa”.
Soal 4 : 友情の___を忘れずに、大切な友達と時間を過ごしましょう。
大切み
大切な
大切の
大切さ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Yuujou no taisetsusa wo wasurezu ni, taisetsuna tomodachi to jikan wo sugoshimashou.
(Jangan lupa akan pentingnya persahabatan, mari habiskan waktu bersama teman-teman kita yang berharga.)
Kata “pentingnya” menandakan kadar atau tingkatan, oleh karena itu jawaban yang tepat menggunakan sufiks “sa”. Pola kalimatnya kata sifat i (tanpa i) atau kata sifat na (tanpa na) + “sa”. Pilihan yang tepat “taisetsusa”.
Soal 5 :___に耐えながら、彼は困難を乗り越えた。
苦しさ
苦しい
苦し
苦しく
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 1
Kurushisa ni taenagara, kare wa konnan wo norikoeta.
(Dia berhasil mengatasi kesulitan sambil bersabar dengan penderitanya.)
Kata “penderitaannya” menandakan kadar, oleh karena itu jawaban yang tepat menggunakan sufiks “sa”. Pola kalimatnya kata sifat i (tanpa i) atau kata sifat na (tanpa na) + “sa”. Pilihan yang tepat “kurushisa”.
Soal 6 : ___を重視して文房具を選んでいます。
書きやすい
書きやすく
書きやすくて
書きやすさ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Kakiyasusa wo juushi shite bunbougu wo erande imasu.
(Saya memilih alat tulis dengan mempertimbangkan kenyamanan untuk menulis.)
Kata “kenyamanan untuk menulis” menandakan tingkat kenyamanan, oleh karena itu jawaban yang tepat menggunakan sufiks “sa”. Pola kalimatnya kata sifat i (tanpa i) atau kata sifat na (tanpa na) + “sa”. Pilihan yang tepat “kakiyasusa”. Kata “kakiyasusa” dibentuk dari kata kerja bentuk kepala masu “kaki” + pola “yasui” + sufiks “sa”.
Soal 7 : 彼女は___を持つ女性だ。
男っぽさ
男っぽい
男っぽく
男っぽくさ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 1
Kanojo wa otokopposa wo motsu josei da.
(Dia adalah wanita yang memiliki kemaskulinan (kesan maskulin).)
Kata “kemasulinan” menandakan kadar, oleh karena itu jawaban yang tepat menggunakan sufiks “sa”. Pola kalimatnya kata sifat i (tanpa i) atau kata sifat na (tanpa na) + “sa”. Pilihan yang tepat “otokopposa”. Kata “otokopposa” dibentuk dari kata “otoko” + pola “ppoi” + sufiks “sa”.
Soal 8 : 彼女には___があるので、素直に自分の気持ちを伝えられなかった。
言いにくい
言いにくかった
言いにくみ
言いにくさ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Kanojo ni wa iinikusa ga aru node, sunao ni jibun no kimochi wo tsutaerarenakatta.
(Karena dia memiliki kesulitan untuk mengatakannya, jadi dia tidak bisa jujur mengungkapkan perasaannya.)
Kata “kesulitan untuk mengatakan” menandakan adanya tingkat kesulitan untuk mengatakan, oleh karena itu jawaban yang tepat menggunakan sufiks “sa”. Pola kalimatnya kata sifat i (tanpa i) atau kata sifat na (tanpa na) + “sa”. Pilihan yang tepat “iinikusa”. Kata “iiniku” dibentuk dari kata kerja bentuk kepala masu “ii” + pola “nikui” + sufiks “sa”.
Soal 9 : お酒の___を我慢できない。
飲みたい
飲みたく
飲みたさ
飲みたくて
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 3
Osake no nomitasa wo gaman dekinai.
(Saya tidak bisa menahan keinginan untuk minum alkohol.)
Kata “keinginan untuk minum” menandakan adanya kadar keinginan untuk minum, oleh karena itu jawaban yang tepat menggunakan sufiks “sa”. Pola kalimatnya kata sifat i (tanpa i) atau kata sifat na (tanpa na) + “sa”. Pilihan yang tepat “nomitasa”. Kata “nomitasa” dibentuk dari kata kerja bentuk kepala masu “nomi” + pola “tai” + sufiks “sa”.
Soal 10 : インドネシアにはオートバイが多すぎて、道の___を感じている。
渡りにくさ
渡りにくみ
渡りにくく
渡りにくい
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 1
Indoneshia ni wa ootobai ga oosugite, michi no watarinikusa wo kanjite iru.
(Di Indonesia, jumlah sepeda motor terlalu banyak sehingga saya merasa kesulitan menyeberang jalan.)
Kata “kesulitan menyebrang” menandakan adanya tingkat kesulitan, oleh karena itu jawaban yang tepat menggunakan sufiks “sa”. Pola kalimatnya kata sifat i (tanpa i) atau kata sifat na (tanpa na) + “sa”. Pilihan yang tepat “watarinikusa”. Kata “watarinikusa” dibentuk dari kata kerja bentuk kepala masu “watari” + pola “nikui” + sufiks “sa”.
Informasi tambahan
Perbedaan sufiks “sa” dengan sufiks “mi”
Sufiks “sa” dan “mi” apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, keduanya seperti imbuhan ke-an. Akan tetapi terdapat nuansa yang berbeda antara sufiks “sa” dan sufiks “mi”.
Sufiks “sa” mengindikasikan sesuatu yang dapat diukur sehingga bersifat lebih objektif. Sedangkan sufiks “mi” lebih menekankan suatu kondisi yang menggambarkan kata sifat tersebut dan kurang dapat diukur secara objektif.
Contoh: 痛み (itami) menunjukkan kondisi dalam keadaan sakit. 彼女の心の痛みが分かっています。 Kanojo no kokoro no itami ga wakatte imasu. Saya mengerti kesakitan (rasa sakit) hatinya.
痛さ(itasa) menujukkan tingkat / kadar rasa sakit. 彼女の心の痛さが分かっています。 Kanojo no kokoro no itasa ga wakatte imasu. Saya mengerti kesakitan (seberapa sakit) hatinya.
Sufiks “sa” bisa digabung dengan hampir semua kata sifat i dan beberapa kata sifat na. Sedangkan sufiks “mi” jumlahnya sangat terbatas.
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “sa”?
Tata bahasa “sa” merupakan sufiks untuk mengubah kata sifat menjadi kata benda yang menandakan tingkatan, kadar atau ukuran.
Semoga informasi kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!
Selanjutnya, sambil mengingat materi hari ini, mari lihat beberapa pertanyaan di bawah ini!
Q)Apa fungsi dari sufiks “sa”?
A)Sufiks “sa” memiliki fungsi mengubah kata sifat menjadi kata benda yang menandakan tingkatan, kadar, atau ukuran.
Q)Apa perbedaan sufiks “sa” dan “mi”?
A)Sufiks “sa” dan “mi” dalam bahasa Indonesia seperti imbuhan “ke-an”. Sufiks “sa” memiliki fungsi untuk menandakan sesuatu yang bisa diukur. Sedangkan, “mi” digunakan untuk menggambarkan kata benda yang memiliki kata sifat tersebut. Selain itu, penggunaan sufiks “mi” lebih terbatas dibandingkan sufiks “sa”.
Q)Contoh kalimat dengan sufiks “sa”?
A)Misalnya “Kono karaage wa aburakkosa ga aru.” yang artinya “karaage ini berminyak sekali.”
Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N3
Kali ini kita sudah belajar tata bahasa “sa”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu dipelajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!