To Shitara / To Sureba / To Suru To (Kalau Seandainya) – Belajar Bahasa Jepang
13/06/2023
MutiaraningsihSiti
Simak salah satu tata bahasa Jepang yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari bahasa Jepang yuk!
“Kako ni modoreru to shitara, yarinaoshitai koto wa arimasuka.”
Apakah kalian tahu arti kalimat di atas? Kalimat itu berarti “Kalau seandainya bisa kembali ke masa lalu, apakah ada yang ingin kamu perbaiki?”
Dalam percakapan sehari-hari, kita akan menemui situasi ketika ingin mengungkapkan kalimat untuk menyatakan sebuah asumsi. Untuk itu, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “to shitara” / “to sureba” / “to suru to”.
Pola kalimat “to shitara” / “to sureba” / “to suru to”, ketiganya digunakan untuk menyatakan asumsi atau menyatakan suatu kondisi yang tidak benar-benar terjadi. Dalam bahasa Indonesia pola ini dapat diterjemahkan menjadi “kalau seandainya”.
Ketiganya memiliki makna yang sama, akan tertapi terdapat sedikit perbedaan dalam penggunaannya.
To shitara lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Pola ini bisa digunakan untuk pengandaian yang sifatnya masih mungkin terjadi (masuk akal) atau tidak mungkin terjadi (khayalan). Kalimat setelah “to shitara” umumnya berbentuk dugaan, harapan, atau rasa penasaran.
To sureba memiliki kesan subjektif dan merupakan pola kalimat persyaratan. Umumnya kalimat yang muncul setelah “to sureba” bersifat pemikiran logis.
To suru to memiliki kesan objektif. Umumnya kalimat yang muncul setelah “to suru to” merupakan suatu konsekwensi yang bersifat wajar.
Contoh kalimat
Untuk bisa lebih mudah memahami pola “to shitara”/“to sureba”/“to suru to”, mari perhatikan contoh kalimat berikut.
to shitara
Ano wagamama na hito ga kono kaisha wo unei suru to shitara, kaisha no shourai wa owaru darou.
A: Kue baru ini populer ya. B: Kalau kue ini populer, kue yang itu juga pasti akan banyak dipesan.
Contoh soal
Pola “to shitara”/“to sureba”/“to suru to” tergolong dalam tata bahasa JLPT N3. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.
Soal 1 : 誰かに一億円をもらう___、何をしますか。
というと
としたら
とおりに
といっても
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 2
Dareka ni ichioku en wo morau to shitara, nani wo shimasuka.
(Kalau seandainya kamu dapat 100 juta yen dari seseorang, apa yang akan kamu lakukan?)
Pola kalimat yang menyatakan pengandaian atau asumsi adalah “to shitara”.
• To iu to : berbicara tentang • Toori ni: sesuai dengan • To itte mo: Walaupun dikatakan demikian
Soal 2 : もしこの地域で地震が___としたら、火山が噴火するときだろう。
起こる
起こり
起これ
起こって
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 1
Moshi kono chiiki de jishin ga okoru to shitara, kazan ga funka suru toki darou.
(Kalau seandainya wilayah ini akan terjadi gempa, mungkin saat gunung berapi akan meletus. )
Pola kalimat untuk menyatakan asumsi atau pengandaian untuk kata kerja adalah kata kerja bentuk kasual + to shitara / to sureba / to suru to
Soal 3 : あの二人が___とすれば、それは子育てのことが原因だ
離婚
離婚の
離婚する
離婚し
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 3
Ano futari ga rikon suru to sureba, sore wa kosodate no koto ga genin da.
Kalau seandainya kedua orang itu bercerai, maka penyebabnya adalah karena pengasuhan anak.
Pola kalimat untuk menyatakan asumsi atau pengandaian untuk kata kerja adalah kata kerja bentuk kasual + to shitara / to sureba / to suru to. Sehingga jawaban yang tepat adalah “rikon suru”.
Soal 4 : この製品の質が___とすると、買う人がたくさん出てくる。
いい
いいだ
いいで
いいか
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Kono seihin no shitsu ga ii to suru to, kau hito ga takusan dete kuru.
(Kalau seandainya produk ini kualitasnya baik, maka akan datang banyak pembelinya.)
Pola kalimat untuk menyatakan asumsi atau pengandaian untuk kata sifat i adalah kata sifat i + to shitara / to sureba / to suru to, sehingga jawaban yang tepat adalah “ii”.
Soal 5 : 悪気はなかったんですが、___としたら、すみませんでした。
傷つけ
傷つけだ
傷つけて
傷つけた
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Warugi wa nakattan desu ga, kizutsuketa to shitara, sumimasen deshita.
(Saya tidak memiliki niat yang buruk, tapi maaf kalau seandainya kamu terluka.)
Pola kalimat untuk menyatakan asumsi atau pengandaian untuk kata kerja adalah kata kerja bentuk kasual + to shitara / to sureba / to suru to, sehingga jawaban yang tepat adalah “kizutsuketa”.
Soal 6 : 今回の能力試験に___とすれば、来年また受ける。
不合格
不合格に
不合格で
不合格だ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Konkai no nouryoku shiken ni fugoukaku da to sureba, rainen mata ukeru.
(Kalau seandainya ujian kemampuan kali ini tidak lulus, maka tahun depan akan ikut lagi.)
Pola kalimat untuk menyatakan asumsi atau pengandaian untuk kata benda adalah kata benda (dengan da) + to shitara / to sureba / to suru to, sehingga jawaban yang tepat adalah “fugoukaku da”.
Soal 7 : 彼女が___としたら、きっと他人を裏切らない。
優しい人
優しい人の
優しい人だ
優しい人が
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 3
Kanojo ga yasashii hito dato shitara, kitto tanin wo uragiranai.
(Kalau seandainya dia (perempuan) orang yang baik, maka pasti dia tidak akan mengkhianati orang lain.)
Pola kalimat untuk menyatakan asumsi atau pengandaian untuk kata sifat i adalah kata sifat i + to shitara / to sureba / to suru to, sehingga jawaban yang tepat adalah “yasashii hito da”.
Soal 8 : あなたが___としたら、一番やりたいことは何ですか。
大統領
大統領の
大統領で
大統領だ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Anata ga daitouryou da to shitara, ichiban yaritai koto wa nan desu ka.
(Kalau seandainya kamu seorang presiden, apa yang ingin kamu lakukan?)
Pola kalimat untuk menyatakan asumsi atau pengandaian untuk kata benda adalah kata benda (dengan da) + to shitara / to sureba / to suru to, sehingga jawaban yang tepat adalah “daitouryou da”.
Baree no kurasu ni sanka suru noni tsuki ni goman en mo kakaru to suru to, shokuhi wo setsuyaku shinai to ikenai.
(Kalau misalnya untuk ikut kelas balet perlu uang lebih dari 50 ribu yen per bulan, maka harus menghemat uang makan.)
Pola kalimat yang menyatakan pengandaian atau asumsi adalah “to suru to”.
• Toshite : sebagai • Toori : sesuai • Tokoro : saat
Soal 10 : あの車が___としたら、すぐ買う。
20万円
20万円だ
20万円の
20万円で
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 2
Ano kuruma ga nijuuman en da to shitara, sugu kau.
(Kalau seandainya mobil itu harganya dua ratus ribu yen, maka akan segera aku beli.)
Pola kalimat untuk menyatakan asumsi atau pengandaian untuk kata benda adalah kata benda (dengan da) + to shitara / to sureba / to suru to, sehingga jawaban yang tepat adalah “nijuuman en da”.
Pola kalimat “to shitara” / “to sureba” / “to suru to” ini adalah gabungan dari “to suru” dengan pola syarat atau pengandaian “tara”/ “ba”/ “to”. Penambahan “to suru” di depan pola-pola kalimat tersebut memperkuat kesan asumsi atau pengandaian pada pola “to shitara” / “to sureba” / “to suru to”.
Kalimat yang mengikuti setelah “to shitara” / “to sureba” / “to suru to” merupakan dugaan, pemikiran atau kecurigaan pembicara bukan sekedar akibat dari persyaratan seperti pada pola “tara”/ “ba”/ “to”.
Contoh: Massugu ittara / ikeba/ iku to hashi ga arimasu. (〇) Kalau lurus terus akan ada jembatan. (〇) Massugu iku to shitara / iku to sureba / iku to suru to hashi ga arimasu. (×) Kalau seandainya lurus terus akan ada jembatan. (×)
“Kalau lurus terus” merupakan syarat dari sebuah akibat yaitu “ada jembatan”.
Pola kalimat di aras “to shitara” / “to sureba” / “to suru to”tidak bisa digunakan karena tidak ada unsur dugaan, harapan, atau pemikiran pada kalimat tersebut.
Ryuugaku ni iku to shitara / iku to sureba / iku to suru to hiyou ga kakarimasu. (〇) Kalau seandainya akan pergi belajar ke luar negeri, maka akan perlu biaya. (〇)
Kalimat di atas memiliki unsur pemikiran sehingga dapat menggunakan pola kalimat to shitara / iku to sureba / iku to suru to.
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “to shitara” / “to sureba” / “to suru to”?
Tata bahasa “to shitara” / “to sureba” / “to suru to”, merupakan salah satu yang termasuk ke dalam JLPT N3, digunakan untuk menyatakan suatu asumsi atau pengandaian pada kondisi yang tidak benar-benar terjadi.
Semoga informasi kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!
Selanjutnya, sambil mengingat materi hari ini, mari lihat beberapa pertanyaan di bawah ini!
Q) Apa arti tata bahasa “to shitara” / “to sureba” / “to suru to”?
A) Tata bahasa “to shitara” / “to sureba” / “to suru to” memiliki arti “kalau seandainya”.
Q) Apa perbedaan pola kalimat “to shitara” / “to sureba” / “to suru to” dan pola kalimat “tara” / “ba” / “to”?
A)Baik pola kalimat “to shitara” / “to sureba” / “to suru to” dan pola kalimat “tara” / “ba” / “to” merupakan pola pengandaian, akan tetapi kalimat kedua pada pola kalimat “to shitara” / “to sureba” / “to suru to” merupakan pemikiran, duagaan atau kecurigaan pembicara, bukan sekedar akibat dari syarat.
A) Misalnya “Kako ni modoreru to shitara, yarinaoshitai koto ga arimasuka.” yang artinya “Kalau seandainya bisa kembali ke masa lalu, apakah ada yang ingin kamu perbaiki?”
Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N3
Kali ini kita sudah belajar pola “to shitara” / “to sureba” / “to suru to”? Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu dipelajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!