A) Godan verb (goudan-doushi), ichidan verb (ichidan doushi) dan suru verb (termasuk kata kerja “kuru”) adalah 3 golongan kata kerja utama dalam bahasa Jepang. Untuk penjelasan lebih lengkap tentang ketiga golongan kata kerja ini, bisa dibaca di halaman ini. Untuk mempelajari masing-masing kata kerja per golongan berdasarkan level JLPT bisa dibaca di daftar kosakata setiap level JLPT di halaman ini. Kata kerja intransitif (jidoushi) adalah kata kerja yang bisa berdiri sendiri dan tidak memerlukan objek. Ciri khas dari kata kerja ini adalah benda alam atau benda mati yang biasanya menjadi subjek. Kata kerja transitif (tadoushi) adalah kata kerja yang memerlukan objek. Pada dasarnya kata kerja ini selalu ditunjukan dengan partikel ~wo sebagai penanda objek itu sendiri. Subjek sendiri bisa pembicara atau orang lain. Jika pembicara biasanya tidak disebutkan secara langsung. Penjelasan singkat tentang tadoushi dan jidoushi bisa dilihat di halaman ini. Interjection atau kata seru (kandoushi) adalah kata yang diucapkan sebagai ungkapan perasaan atau ekspresi subjektif yang seketika itu dirasakan oleh pembicara untuk menunjukkan perasaan atau impresi seseorang terhadap suatu kejadian atau tindakan dari lawan bicara. Ada beberapa jenis kandoushi dalam bahasa Jepang, yaitu : (1) menunjukkan keterkejutan -> maa, ara, uwa, dan sebagainya. (2) menunjukan di luar perasaan terhadap apa yang dikatakan lawan bicara dan keadaan tidak terduga -> nanto, hee, dan sebagainya. (3) menunjukkan setuju atau tidak setuju -> hai, iie, ee, un, iya, dan sebagainya. (4) menunjukan pemahaman terhadap apa yang diungkapkan lawan bicara -> naruhodo. (5) menunjukkan jawaban yang sedang dicari -> eeto, ano, sou desu ne, dan sebagainya. (6) menunjukkan ungkapan saat meminta perhatian atau memanggil lawan bicara -> moshimoshi, chotto, ano, hora, nee, dan sebagainya. Beberapa artikel yang menjelasakan kata yang termasuk ke dalam kategori kandoushi, bisa dibaca di artikel yang ada di kategori “ungkapan perasaan” di halaman ini. Ada banyak jenis suffix atau akhiran (setsubigo) dalam bahasa Jepang. Salah satu yang paling sering digunakan adalah akhiran penunjuk hormat ketika memanggil nama orang, yaitu ~san, ~chan, dan sebagainya. Contoh akhiran lain yaitu ketika menunjukan bentuk jamak dari kata ganti orang “~tachi” seperti yang digunakan pada watashitachi. Atau akhiran yang menunjukkan hal-hal yang berhubungan dengan uang, biaya atau pembayaran seperti ~ryou (ressun-ryou : biaya pelajaran), ~hi (gaku-hi : biaya sekolah), ~chin (ya-chin : biaya sewa rumah), ~dai (gasu-dai : biaya gas), dan masih banyak lagi. Semoga penjelasan di atas bisa membantu menjawab pertanyaan.