A) CARA MENGUBAH KATA KERJA MENJADI KATA BENDA : Mengubah kata kerja bahasa Jepang menjadi kata benda ada 2 cara : (1) Menambahkan “koto/no”. Untuk cara pertama ini, tidak semua kata kerja bisa ditambahkan “koto/no”. Ada yang bisa ditambahkan keduanya, ada juga yang hanya bisa ditambahkan “koto” saja atau “no” saja. Contohnya : yomu (membaca) -> yomu koto, utau (menyanyi) -> utau koto, dsbnya. Untuk penjelasan lebih detail mengenai perubahan kata kerja menjadi kata benda cara (1) ini silakan lihat di halaman ini. (2) Menghilangkan “masu” pada kata kerja bentuk “masu”. Ada beberapa jenis kata kerja, tepatnya kata kerja aksi, gerakan dan tindakan yang bisa berubah menjadi kata benda dengan menghilangkan “masu”nya. Contohnya : yasumimasu (libur) -> yasumi (liburan), owarimasu (berakhir, mengakhiri) -> owari (akhir, ujung). Untuk mengetahui jenis-jenis kata kerja tersebut, silakan baca di sini. POSISI KATA KERJA YANG SUDAH BERUBAH : Kata kerja dalam bahasa Jepang umumnya disimpan di akhir kalimat dan sebagian besar berfungsi sebagai predikat, sedangkan kata kerja yang sudah berubah menjadi kata benda fungsinya bisa berubah menjadi subjek, objek, maupun kata keterangan. Posisinya dalam kalimat bisa di awal maupun di tengah kalimat. Contohnya sebagai berikut : (1) Watashi wa utau koto ga suki desu (Saya suka bernyanyi). (2) Yasumi ga hoshii (Saya ingin libur/liburan). Untuk lebih memahaminya, coba dibaca contoh-contoh kalimat lainnya di sini ya! Semoga jawaban ini bisa membantu menjawab pertanyaan kamu.