A) Ujian JLPT per level memiliki tingkat kesulitan masing-masing. Tujuannya sendiri untuk mengukur seberapa jauh kemampuan kita setelah mempelajari bahasa Jepang. Oleh karena itu, masing-masing level menganjurkan peserta mengikuti ujian level tertentu sesuai dengan berapa lama peserta mempelajari bahasa Jepang dan seberapa banyak kosakata dan huruf kanji yang sudah dikuasai. Sebagai contoh, ketika mengikuti JLPT N5, peserta tes diharapkan telah mengetahui sekitar 1.500 kosakata bahasa Jepang, 300 huruf kanji, dan setidaknya telah belajar bahasa Jepang selama 400 jam. Apakah peserta belajar secara otodidak atau tidak, tidak akan dipermasahkan. Namun, pastikan ketika akan mengikuti ujian JLPT kemampuannya sudah setara dengan ketentuan yang sudah dianjurkan. Selain itu, sebagai pembelajar pemula dan otodidak, kami anjurkan untuk mengikuti ujian dari level terbawah atau N5 untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan kita dan setelah mengikuti ujian bisa mengevaluasi hal apa yang perlu dipelajari lebih lanjut. Namun, jika merasa sudah memiliki kemampuan untuk mengikuti ujian N4 atau N3, tidak jadi masalah untuk langsung mengikuti ujian tersebut tanpa harus mengikuti ujian dari N5. Untuk mengetahui gambaran ujian JLPT lebih lanjut, silakan baca di halaman ini. Semoga jawabannya membantu.