Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk!

“Kyuu ni yuki ga furidashita!”

Apakah kalian pernah mendengar kalimat dengan tata bahasa ini? Kalimat tersebut berarti “Tiba-tiba mulai turun salju!”.

Dalam percakapan sehari-hari, kita akan menemukan situasi untuk menyatakan suatu hal yang tiba-tiba dilakukan oleh seseorang atau suatu hal yang tiba-tiba terjadi. Oleh karena ini, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “dasu”. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya!

Fungsi “dasu”

kono ko wa kyuu ni nakidashita / anak ini tiba-tiba menangis

Pola kalimat

  • kata kerja (bentuk masu) + “masu” hilang menjadi “dasu”

Penggunaan “dasu”

Tata bahasa “dasu” merupakan ungkapan bahasa Jepang yang digunakan untuk menyatakan hal yang tiba-tiba terjadi atau tiba-tiba dilakukan oleh seseorang, sehingga dalam bahasa Indonesia, pola ini bisa diartikan dengan kata “(tiba-tiba) mulai”. Biasanya pola ini diungkapkan dengan kata “kyuu ni”, “totsuzen”, atau “ikinari” yang berarti “tiba-tiba”.

Selain pola “dasu”, ada juga pola lain yang memiliki arti serupa, yaitu “hajimeru“. Silakan lihat artikel tersebut untuk dapat memahami perbedaan “dasu” dengan “hajimeru” ya!

Contoh perubahan kosakata

(untuk contoh kata bentuk masu lainnya, silakan lihat artikel Daftar Perubahan Kata Kerja ini)

  • Warau (tertawa) : waraidasu (mulai tertawa)
  • Aruku (berjalan) : arukidasu (mulai berjalan)
  • Hashiru (berlari) : hashiridasu (mulai berlari)
  • Taberu (makan) : tabedasu (mulai makan)

Contoh kalimat

Untuk bisa lebih mudah memahami pola ”dasu”, mari perhatikan contoh kalimat berikut ini.

Sakki kekkou harete ita noni, ame ga kyuu ni furidashita.
Kore wo mita toki ni, ano ko wa kyuu ni nakidashita.
Jishin wo motte arukidasu.
Denchi wo iretara, kono omocha wa kyuu ni ugokidashita.
Soko kara kantan ni nigedasu koto ga dekinai.
Beru ga naru to, gakusei ga shokudou no hou e hashiridasu.
Mukuchi na kanojo wa sono koto ni tsuite kyuu ni hanashidashita.
Kyuukei jikan ni haitte kara, kanojo wa kyuu ni bentou wo tabedashita.

Contoh soal

Pola “dasu” yang berfungsi menyatakan kata “mulai dengan tiba-tiba” tergolong dalam tata bahasa level N4. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal yang menggunakan pola ini.

Soal 1 : わたしのねこはよくまどからそとへとび_____。
  1. だす
  2. ている
  3. かた
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 2 : そのはなしをきいて、きゅうに_____だした。
  1. わらう
  2. わらい
  3. わら
  4. わらって
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 3 : かれはきゅうにくつを_____だした。
  1. ぬぎ
  2. ぬが
  3. ぬげ
  4. ぬく
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 4 : きゅうにベルが_____だした。
  1. いり
  2. あり
  3. なり
  4. すり
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 5 : うんてんしたとき、かれはきゅうにブレーキを_____だした。
  1. よび
  2. よみ
  3. うみ
  4. ふみ
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 6 : あのじょうほうを_____ことができなかった。
  1. ききかた
  2. ききやすい
  3. ききだす
  4. ききにくい
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 7 : かれはきゅうにうたい_____。
  1. おわり
  2. かた
  3. だした
  4. なさい
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 8 : かれはあたらしいほうほうを_____だした。
  1. かんが
  2. かんがえ
  3. かんがえり
  4. かんがり
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 9 : かのじょはとつぜん「うどんがたべたい!」と_____。
  1. だした
  2. いいだした
  3. うりだした
  4. あらいだした
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 10 : おおくのいしゃはあのくすりを_____だした。
  1. つかい
  2. つかわない
  3. つかって
  4. つかう
klik di sini untuk melihat jawabannya

Informasi tambahan

Selain digunakan menyatakan “tiba-tiba mulai” seperti contoh kalimat di atas, pola “dasu” ini bisa juga menunjukkan sesuatu yang dibawa dari dalam keluar. Misalnya :

Namida ga afuredasu.
Kaban no naka kara zasshi wo toridashita.

Selain contoh itu, kalimat yang tertulis pada contoh kalimat serta contoh soal nomor 1 dan 6 juga bisa diartikan dengan fungsi “dasu” sebagai suatu hal yang keluar, karena kata “nigedasu”, “tobidasu”, dan “kikidasu”, selain bisa diartikan suatu aktivitas yang dilakukan secara tiba-tiba, bisa juga diartikan sebagai suatu hal yang bernuansa membawa sesuatu keluar.
-nigedasu : kabur keluar
-tobidasu : melompat keluar
-kikidasu : bertanya (agar lawan bicara mengeluarkan suatu informasi)

Kemudian, selain menunjukkan “tiba-tiba mulai” dan “membawa keluar”, fungsi lain dari “dasu” adalah merujuk pada suatu kegiatan yang dilakukan untuk menghasilkan sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Misalnya :

Kore wa ano kaisha ga tsukuridashita shouhin da.
Kanojo wa subarashii aidea wo umidashita.

Selain contoh itu, jika dilihat kembali pada contoh soal nomor 8 yaitu “kangaedasu”, kata ini juga bisa merujuk pada makna suatu aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan sesuatu.
-kangaedasu : memikirkan (untuk menghasilkan suatu ide)

Kesimpulan

Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “dasu”?

Tata bahasa “dasu” merupakan ungkapan bahasa Jepang yang digunakan untuk menyatakan hal yang tiba-tiba terjadi atau tiba-tiba dilakukan oleh seseorang. Dalam bahasa Indonesia, pola ini bisa diartikan dengan kata “mulai”.

Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!

Sambil mengingat materi kali ini, coba lihat kembali pertanyaan terkait tata bahasa “dasu” di bawah ini!

  • Q)Apa fungsi tata bahasa “dasu”?
  • Q)Bagaimana menyusun kalimat dengan pola “dasu”?
  • Q)Bisa berikan contoh kalimat dengan pola “dasu”?

Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N4

Kali ini kita sudah belajar pola “dasu”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!