Simak salah satu tata bahasa Jepang yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari bahasa Jepang yuk!

Kono karaage wa aburakkosa ga aru.”

Apakah kalian tahu arti kalimat di atas? Kalimat itu berarti “Karaage ini berminyak sekali.”

Pendek ya artinya, tetapi arti harfiah atau kata per katanya adalah karaage ini memiliki kadar minyak yang kental.

Dalam percakapan sehari-hari, penggunaan kata-kata benda yang menandakan makna kadar, tingkatan atau ukuran sering kita temukan . Untuk itu, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “sa”.

Fungsi “sa”

Pola kalimat

  • Kata sifat I (tanpa i) + “sa”
  • Kata sifat na (tanpa na) + “sa”
【Informasi Tambahan】

Sufik “sa” ini bisa juga digabung dengan pola kalimat lainnya seperti:

  1. ~yasui (contoh: sumiyasusa → kenyamanan tinggal)
  2. ~nikui (contoh: suminikusa → ketidakyamanan tinggal)
  3. ~ppoi (contoh: kodomopposa → kekanak-kanakan)
  4. ~tai (contoh: aitasa → keinginan bertemu)

Penggunaan “sa”

“Sa” merupakan sufiks dalam tata bahasa Jepang yang digunakan untuk mengubah kata sifat menjadi kata benda yang menandakan tingkatan, kadar atau ukuran.  Dalam bahasa Indonesia mirip dengan imbuhan “ke-an” atau “ke-annya” seperti pada “ketebalan” atau “ketebalannya”. Atau bisa juga seperti imbuhan “-nya” seperti pada kata “tebalnya”. Walaupun demikian, saat diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia tidak harus selalu menggunakan imbuhan tersebut karena gaya bahasa Jepang dan bahasa Indonesia berbeda seperti kalimat yang ada pada gambar di atas.

Sufiks “sa” ini kecenderungannya digabung dengan wago (kata yang berasal asli dari Jepang), sehingga umumnya digunakan dengan kata sifat i. Tidak terlalu banyak yang bisa digabung dengan kango (kata yang berasal dari China) ataupun gairaigo (kata yang berasal dari luar negeri).

Contoh kalimat

Untuk bisa lebih mudah memahami sufiks “sa”, mari perhatikan contoh kalimat berikut.

Fujisan no takasa wa san zen nana hyaku nana juu roku meetoru desu.
Ano ko no mujaki na shigusa no kawaisa ni, minna ga egao ni natta.
Nihon no shiki no utsukushisa wa sekaijuu kara akogarerarete iru.
Kono atarashii apuri ni wa benrisa ga atte, nichijou seikatsu wo yori kaiteki ni shite kureru.
Kono ie no hirosa wa kekkon shita bakari no futari ni pittari desu.
Hikouki ni noseru nimotsu no omosa wo chekku shite kudasai.
Haha no yasashisa wa eien ni kokoro ni nokoru.
Sono mondai wa fukuzatsusa wo motte iru node, shinchou na bunseki ga hitsuyou da.
Chichi-oya no otokorashisa wa, kodomo-tachi ni totte tayori ni naru.
Ano kikai no tsukai nikusa ga kaizen sareru to ii desu ne.
Kinou no yoru, oishii raamen no shashin wo mite, tabetasa de onaka ga narimashita.
Kare no koudou ni wa mada kodomopposa ga nokotte iru.
Kono manshon no sumiyasusa ni hikarete, hikkoshi wo kimemashita.
Kotoba ni dekinai hodo, anata e no aitasa wo tsuyoku kanjiru.
Kono webusaito no yomiyasusa ga riyousha ni sukarete iru.

Contoh soal

Sufiks “sa” tergolong dalam tata bahasa JLPT N3. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.

Soal 1 : このかばんの___はちょうどいいけど、デザインがあまり好きじゃない。
  1. 大きい
  2. 大きな
  3. 大きさ
  4. 大きみ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 2 : 本の___を見るだけで、読みたくなくなります。
  1. 厚く
  2. 厚さ
  3. 厚い
  4. 厚くて
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 3 : 彼女は髪の___で、シャンプーのモデルに選ばれた。
  1. 長み
  2. 長く
  3. 長くて
  4. 長さ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 4 : 友情の___を忘れずに、大切な友達と時間を過ごしましょう。
  1. 大切み
  2. 大切な
  3. 大切の
  4. 大切さ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 5 :___に耐えながら、彼は困難を乗り越えた。
  1. 苦しさ
  2. 苦しい
  3. 苦し
  4. 苦しく
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 6 : ___を重視して文房具を選んでいます。
  1. 書きやすい
  2. 書きやすく
  3. 書きやすくて
  4. 書きやすさ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 7 : 彼女は___を持つ女性だ。
  1. 男っぽさ
  2. 男っぽい
  3. 男っぽく
  4. 男っぽくさ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 8 : 彼女には___があるので、素直に自分の気持ちを伝えられなかった。
  1. 言いにくい
  2. 言いにくかった
  3. 言いにくみ
  4. 言いにくさ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 9 : お酒の___を我慢できない。
  1. 飲みたい
  2. 飲みたく
  3. 飲みたさ
  4. 飲みたくて
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 10 : インドネシアにはオートバイが多すぎて、道の___を感じている。
  1. 渡りにくさ
  2. 渡りにくみ
  3. 渡りにくく
  4. 渡りにくい
klik di sini untuk melihat jawabannya

Informasi tambahan

Perbedaan sufiks “sa” dengan sufiks “mi”

Sufiks “sa” dan “mi” apabila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, keduanya seperti imbuhan ke-an. Akan tetapi terdapat nuansa yang berbeda antara sufiks “sa” dan sufiks “mi”.

Sufiks “sa” mengindikasikan sesuatu yang dapat diukur sehingga bersifat lebih objektif. Sedangkan sufiks “mi” lebih menekankan suatu kondisi yang menggambarkan kata sifat tersebut dan kurang dapat diukur secara objektif.

Contoh:
痛み (itami) menunjukkan kondisi dalam keadaan sakit.
彼女の心の痛みが分かっています。
Kanojo no kokoro no itami ga wakatte imasu.
Saya mengerti kesakitan (rasa sakit) hatinya.

痛さ(itasa) menujukkan tingkat / kadar rasa sakit.
彼女の心の痛さが分かっています。
Kanojo no kokoro no itasa ga wakatte imasu.
Saya mengerti kesakitan (seberapa sakit) hatinya.

Sufiks “sa” bisa digabung dengan hampir semua kata sifat i dan beberapa kata sifat na. Sedangkan sufiks “mi” jumlahnya sangat terbatas.

Contoh:
kanashisa (O), kanashimi (O)
ureshisa (O), ureshimi (X)
omosa (O), omomi (O)
karusa (O), karumi (X)
arigatasa (O), arigatami (O)
benrisa(O), benrimi (X)

Kesimpulan

Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “sa”?

Tata bahasa “sa” merupakan sufiks untuk mengubah kata sifat menjadi kata benda yang menandakan tingkatan, kadar atau ukuran.

Semoga informasi kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!

Selanjutnya, sambil mengingat materi hari ini, mari lihat beberapa pertanyaan di bawah ini!

  • Q)Apa fungsi dari sufiks “sa”?
  • Q)Apa perbedaan sufiks “sa” dan “mi”?
  • Q)Contoh kalimat dengan sufiks “sa”?

Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N3

Kali ini kita sudah belajar tata bahasa “sa”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu dipelajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!