Kakaku wa takai desu ga, hinshitsu wa warui desu. Harganya mahal, tetapi kualitasnya jelek.
Warui pada kalimat di atas merupakan salah satu kata sifat dalam bahasa Jepang. Salah satu makna dari kata warui adalah โjelekโ. Namun, warui memiliki arti lain yang bisa disesuaikan dengan konteks kalimat masing-masing.
Untuk lebih memahami arti, makna, dan penggunaan kata warui, Kepo Jepang akan menjelaskannya melalui artikel ini. Selain itu, kalian juga bisa dengan mudah memahaminya melalui contoh-contoh kalimat yang akan diberikan.
Langsung simak saja penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Dalam bahasa Jepang warui termasuk ke dalam kelas kata sifat, tepatnya kata sifat golongan I atau i-keiyoushi. Selain โjelekโ seperti yang sudah disebutkan di atas, warui memiliki makna yang lebih luas lagi. Berikut beberapa pengertian makna warui yang dijelaskan dalam kamus Daijiten.
Kata yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan sifat seseorang yang keadaannya memiliki nilai yang lebih rendah daripada standar. Baik itu kualitas, kemampuan, penampilan, kondisi tubuh, status sosial, lingkungan, keadaan ekonomi, peruntungan, maupun ketidakcocokan dengan sesuatu.
Kata yang digunakan untuk mendeskripsikan perilaku, sifat seseorang, atau keadaan yang tidak memenuhi kriteria untuk menilai benar atau salah.
Kata yang digunakan untuk mendeskripsikan hal-hal yang tidak menyenangkan dan menguntungkan.
Kata yang digunakan untuk mendeskripsikan barang atau makanan yang ada dalam keadaan tidak baik sehingga tidak dapat digunakan atau dikonsumsi.
Bisa digunakan sebagai ungkapan permintaan maaf yang bernuansa kasual atau informal.
Berdasarkan pengertian makna di atas, kata warui dalam bahasa Indonesia diartikan menjadi :
Jelek
Buruk
Tidak beres
Tidak baik / tidak benar
Rusak
Sakit
Tidak enak
Tidak pantas / tidak cocok
Tidak sempurna
Maaf
Jadi, selain โjelekโ warui bisa diartikan ke dalam beberapa kata lainnya tergantung dari konteks kalimat yang sedang dibicarakan. Untuk perubahan bentuk kata sifat golongan I bisa dilihat di halaman ini.
Istilah Bahasa Jepang Lain untuk โJelekโ
Selain warui ada beberapa istilah lain dalam bahasa Jepang yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan sesuatu dalam keadaan โjelekโ atau โtidak baikโ. Berikut penjelasan singkat istilah lain yang juga berarti โjelekโ.
Furyou
Secara harfiah, furyou diartikan โtidak baikโ. Pada umumnya istilah ini digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan, sifat seseorang, situasi, kualitas barang yang tidak baik, buruk, jelek atau rusak. Furyou juga seringkali digunakan untuk mendeskripsikan suatu โkejahatanโ.
Mazui
Secara umum mazui digunakan untuk mendeskripsikan rasa makanan yang buruk atau secara sederhana diartikan โtidak enakโ. Namun, di luar rasa makanan mazui juga bisa digunakan untuk mendeskripsikan suatu keadaan, kondisi, dan situasi yang buruk, tidak baik, dan mengerikan.
Minikui
Secara etimologi, kata minikui dibentuk dari kata miru + nikui yang ketika digabungkan menjadi minikui dan memiliki makna โsulit untuk dilihatโ. Kata minikui sering kali digunakan untuk mendeskripsikan wajah seseorang yang โtidak enak dipandangโ, sehingga makna โjelekโ pada kata minikui memiliki arti orang yang memiliki paras tidak baik atau buruk rupa. Namun, selain mendeskripsikan keadaan wajah seseorang, sama halnya dengan istilah lainnya minikui juga bisa digunakan untuk mendeskripsikan keadaan atau sesuatu yang tidak baik atau tidak enak dipandang.
Contoh Kalimat
Berikut beberapa contoh kalimat yang menggunakan istilah-istilah di atas untuk memudahkan kalian dalam memahami makna dan penggunaannya.
โ Maaf, tapi saya akan melakukan apa yang saya inginkan di sini.
Istilah Lainnya
A : Kyou wa oyasumi shimasu. Sakuya kara, taichou furyou ga tsudzuite iru node. B : Wakarimashita. Kibun ga yoku naru to ii desu ne.
A : ไปๆฅใฏใไผใฟใใพใใๆจๅคใใไฝ่ชฟไธ่ฏใ็ถใใฆใใใฎใงใ๏ผใใใใฏใใใใใฟใใใพใใใใใใใใใใใใกใใใตใใใใใใคใฅใใฆใใใฎใงใ๏ผ
โ Saya akan mengambil cuti hari ini, saya merasa sakit sejak tadi malam.
โ Saya telah menggunakan ponsel ini selama lebih dari empat tahun dan baru-baru ini sering mengalami kerusakan. Saya pikir sudah waktunya untuk menggantinya.
A : Kono gyuunyuu, mazui yo. B : Sou na no? Shoumikigen kireteru kamoshirenai ne.
A : ใใฎ็ไนณใใพใใใใ๏ผใใฎใใใ ใใซใ ใใใพใใใใใ๏ผ
โ Susu ini tidak enak.
B : ใใใชใฎ๏ผ่ณๅณๆ้ๅใใฆใใใใใใชใใญใ๏ผใใใชใฎ๏ผใใใใฟใใใใใใใฆใใใใใใใซใญใ๏ผ
โ Oh ya? Mungkin sudah kadaluarsa.
Kare no ji wa taihen mazui. Nani ga nandaka wakaranai.
โ Kecantikan tidak ada gunanya jika hatimu jelek.
Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan dan contoh-contoh kalimat yang sudah diberikan di atas, dapat disimpulkan bahwa kata sifat warui dalam bahasa Indonesia bisa diartikan lebih dari sekadar โjelekโ. Konteks kalimat yang disampaikan akan mempengaruhi makna warui. Selain itu, warui juga bisa digunakan sebagai ungkapan kata maaf dalam percakapan kasual. Sebagai tambahan, selain warui ada juga istilah-istilah lain yang bisa digunakan untuk mendeskripsikan suatu hal yang โjelekโ atau โburukโ.
Semoga penjelasan kosakata bahasa Jepang di atas mudah kalian pahami, dan tentunya bermanfaat untuk kalian. Jangan lupa untuk membaca artikel-artikel lainnya dan simak terus informasi-informasi terbaru seputar bahasa Jepang dan Jejepangan lainnya di Kepo Jepang.
Untuk mengingat kembali penjelasan di atas, coba perhatikan beberapa hal di bawah ini.
Q) Apa bahasa Jepangnya “jelek”?
A) Jelek dalam bahasa Jepang pada umumnya menggunakan kata “warui”. Namun, bisa juga digunakan kata “furyou”, “mazui”, atau “minikui”.
Q) Apa artinya ใใใ (warui)?
A) ใใใ (warui) bisa diterejemahkan ke dalam beberapa kata tergantung konteks kalimatnya. Pada intinya, “warui” digunakan untuk mendeskripsikan hal-hal yang tidak baik, jadi bisa diartikan buruk, jelek, rusak, sakit, tidak enak, atau tidak pantas. Namun, “warui” juga bisa digunakan sebagai ungkapan kata “maaf” yang digunakan dalam nuansa informal.
Q) Apa artinya ไธ่ฏ (furyou)?
A) Secara sederhana, ไธ่ฏ (furyou) diartikan “tidak baik”. Secara umum “furyou” digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan, sifat seseorang, situasi, kualitas barang yang tidak baik, buruk, jelek atau rusak.
Q) Apa maksud dari kalimat ้ ญใๆชใ (atama ga warui)?
A) Secara harfiah “atama ga warui” berarti “kepala yang buruk”. Namun, “atama ga warui” merupakan sebuah idiom di mana maksud yang sesungguhnya menunjukkan seseorang yang bodoh atau berpikir lambat. Kata ini merupakan kebalikan dari ้ ญใใใ (atama ga ii) yang digunakan untuk mendeskripsikan seseorang yang pintar.
Untuk melihat pertanyaan lainnya seputar bahasa Jepang dan info-info menarik tentang Jepang, langsung saja baca di halaman ini ya.