A) Sama halnya dengan kalimat bahasa Indonesia, kalimat bahasa Jepang pun terdiri dari subjek (S), predikat (P), objek (O), dan keterangan (K). Keberadaan jenis-jenis kata inilah yang akan mempengaruhi susunan penerjemahan.
Berbeda dengan kalimat bahasa Indonesia yang dasarnya berpola SPOK, kalimat bahasa Jepang selalu meletakkan PREDIKAT DI AKHIR. Jadi SOK secara fleksibel bisa diletakkan di depan predikat.
Sebagai contoh : Watashi wa (S) gakusei (P) = Saya pelajar. / Watashi wa (S) sushi wo (O) tabemasu (P) = Saya makan sushi. / Kare wa (S) gakkou de (K) nihongo wo (O) benkyoushiteimasu (P) = Dia belajar bahasa Jepang di Sekolah. / Sushi wa (S) oishii desu (P) = Sushi enak. Dengan melihat contoh-contoh ini, bisa disimpulkan, rumus menerjemahkan bahasa Jepang ke bahasa Indonesia adalah : SP -> SP / SOP -> SPO / SKOP -> SPOK. Untuk contoh-contoh pola kalimat lain bisa kalian lihat halaman ini ya.