Q) Apakah pera-pera bisa dijadikan kata sifat seperti yasashii, tokui, nigiyaka, dll sehingga bisa digabungkan dengan kata benda seperti perapera nihongo?
A) Kata “pera-pera” tergolong dalam onomatope (kata yang berasal dari tiruan suatu bunyi) bahasa Jepang, yang sebenarnya merupakan kata yang berdiri sendiri. Namun, kata onomatope bisa juga digunakan sebagai fukushi / adverbia, misalnya “pera-pera” menjadi “pera-pera to” atau “pera-pera suru”, dan bisa juga sebagai kata sifat na. Contoh menggunakan onomatope sebagai kata sifat na adalah “sara-sara na kami no ke” yang berarti “rambut yang lembut/halus”. Kembali lagi, dalam kasus kata “pera-pera nihongo”, kata onomatope yang langsung diikuti kata benda (tanpa menggunakan “na” dalam fungsinya sebagai kata sifat na) sebenarnya tidak sesuai dengan aturan tata bahasa Jepang. Namun, perlu diketahui juga bahwa kosakata seperti itu banyak digunakan untuk membuat suatu judul agar terlihat lebih menarik. Intinya, hal ini tidak ada dalam aturan tata bahasa Jepang, tetapi banyak yang menggunakannya sebagai judul yang menarik. Bahkan, pola seperti ini digunakan juga dalam lagu, misalnya “kira-kira boshi” yang merupakan terjemahan judul lagu “twinkle-twinkle little star”. Silakan lihat penjelasan mengenai “pera-pera”, “sara-sara”, “kira-kira”, dan onomatope lainnya di halaman ini.
Coba cek pertanyaan-pertanyaan lain!
Q) Cara cepat (bisa) bahasa Jepang?
A) Cara untuk bisa cepat menguasai bahasa Jepang tentu dengan semakin sering belajar dan berlatih bahasa Jepang. Hal yang terpenting adalah fokus dan konsisten untuk meluangkan waktu belajar dan berlatih bahasa Jepang. Penjelasan lebih lengkap silahkan lihat halaman ini ya.
Q) Bagaimana penggunaan dari kata “Suru” dan “Yaru”?
A) Baik “suru” maupun “yaru” diartikan “melakukan (sesuatu)”, tetapi nuansa penggunaan kedua kata ini sedikit berbeda. Secara umum, banyak situasi di mana “suru” bisa digantikan oleh “yaru”. Namun, “yaru” sebagian besar hanya digunakan untuk menunjukkan kata kerja aktivitas, sedangkan “suru” bisa digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang bersifat abstrak. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat halaman ini ya.
Q) Saya belum hafal kata keterangan mohon dibantu
A) Kata keterangan / adverbia (fukushi) tentunya bisa dipahami jika kita belajar dari contoh kalimat dan mencoba membuat kalimat sendiri menggunakan adverbia yang telah dipelajari. Selengkapnya silahkan lihat halaman ini.