Simak salah satu tata bahasa Jepang yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari bahasa Jepang yuk!

“Kare no ichiban iya na kuse wa, heya wo chirakashippanashi ni suru koto da.”

Apakah kalian tahu arti kalimat di atas? Kalimat itu berarti “Kebiasaan dia (laki-laki)  yang paling tidak saya sukai adalah membiarkan kamar berantakan.”

Dalam percakapan sehari-hari, kita akan menemui situasi ketika ingin mengungkapkan kalimat untuk menyatakan “dibiarkan” atau “terus-menerus”. Untuk itu, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “ppanashi”.

Fungsi “ppanashi”

Pola kalimat

  • Kata kerja bentuk kepala masu + ppanashi

Penggunaan “ppanashi”

Tata bahasa “ppanashi” termasuk dalam pola kalimat bahasa Jepang N3 yang digunakan menyatakan suatu kondisi yang dibiarkan terus-menerus begitu saja tanpa ada usaha untuk mengubahnya. Sehingga dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan menjadi “membiarkan” atau “terus-menerus”. Pola ini biasanya memiliki nuansa yang kurang baik. Pada dasarnya fungsi “ppanashi” ini dapat dibagi menjadi 2:

1. Kondisi Pembiaran

Fungsi ini menyatakan sesuatu yang seharusnya dikerjakan malah dibiarkan begitu saja seolah tidak ada keingingan untuk mengerjakan atau menyelesaikannya.

2. Kondisi keberlanjutan

Fungsi ini menggambarkan sesuatu yang berlanjut terus-menerus begitu saja tanpa ada jeda atau perubahan.

Contoh kalimat

Untuk bisa lebih mudah memahami pola “ppanashi”, mari perhatikan contoh kalimat berikut.

Kondisi pembiaran

Gakusei tachi wa eakon wo tsukeppanashi no mama, kyoushitsu wo dete itte shimaimashita.
Musume wa yoku mizu wo dashippanashi ni suru.
Reizouko kara mono wo dashitara, doa wo akeppanashi ni shinaide kudasai.
Haha wa itsumo sentakumono wo heya no sumi ni okippanashi ni shite iru.
Ryouri shite iru toki, hi wo tsukeppanashi ni shite, kaji ni narikaketa.
shatsu wo nugippanashi ni shinaide, chanto sentaku kago ni irenasai.
Kyuukei no toki, ano kikai wo ugokashippanashi ni shinai you ni!
Kare wa okane wo karippanashi de, mada kaeshite kurenai.

Kondisi Keberlanjutan

Inu ni oikakerareta sei de, ie made hashirippanashi de, tsukaremashita.
Ima no shigoto wa ichi nichi juu pasokon no mae ni suwarippanashi da.
Ani wa ie wo asa kara dekakeppanashi de, mada kaeranai.
Kanojo wa karaoke de jibun dake utaippanashi de, hoka no hito ni utawasenakatta.
Ano haha oya wa nakippanashi no kodomo wo ayasou to mo shinakatta.
Kanojo wa jibun no koibito ni tsuite shaberippanashi de, mou akichatta.
Ano hito wa densha no naka de zutto meiku wo shippanashi de, mawari no hito wo ki ni suru kehai mo nai.

Contoh soal

Pola “kake” tergolong dalam tata bahasa JLPT N3. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.

Soal 1 : 本を___っぱなしにしないで、ちゃんと棚に戻してください。
  1. 出す
  2. 出し
  3. 出さ
  4. 出せ
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 2 : そのお笑い番組が面白くて、___っぱなしだった。
  1. 笑った
  2. 笑って
  3. 笑う
  4. 笑い
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 3 : 初めてのカフェの仕事は、4時間も___っぱなしで、疲れた。
  1. 立ち
  2. 立つ
  3. 立た
  4. 立て
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 4 : 掲示板に、必要がなくなったお知らせが貼り___のままだ。
  1. っきり
  2. っけ
  3. っぽい
  4. っぱなし
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 5 : 眼鏡を___っぱなしで、寝てしまいました。
  1. かく
  2. かけ
  3. かける
  4. かき
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 6 : 昨日の授業では日本語のニュースを___っぱなしで、大変でした。
  1. 聞かされ
  2. 聞かせ
  3. 聞かれ
  4. 聞く
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 7 : 今年はあのサッカーチームは___っぱなしだね。
  1. 負けり
  2. 負け
  3. まける
  4. 負けた
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 8 : ___ ___ _☆_ ___、ATMを出た。
  1. 入れ
  2. カードを
  3. っぱなし
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 9 : 注文が殺到して、___ ___ _☆_ ___、だ。
  1. っぱなし
  2. 電話
  3. 鳴り
klik di sini untuk melihat jawabannya
Soal 10 : 値札を___ _☆_ ___ ___、を着て、散歩してしまいました。
  1. つけ
  2. っぱなし
klik di sini untuk melihat jawabannya

Informasi tambahan

Perbedaan “ppanashi” dengan “mama”

Kalau dilihat sekilas pola “ppanashi” dan “mama” terlihat sama, tetapi pola “mama” tidak bisa digunakan pada kata kerja yang menunjukkan keberlanjutan seperti aruku (berjalan), hashiru (berlari) dll. Selain itu, pola “mama” bersifat netral, sedangkan “ppanashi” memiliki nuansa yang negatif.

Contoh:

Megane wo kaketa mama nete shimatta. (Tidur dalam keadaan memakai kacamata) (〇)

Megane wo kakeppanashi de nete shimatta. (Tidur dengan kacamata dibiarkan dipakai) (〇)

Kesa kara aruita mama deshita. (×)

Kesa kara aruikippanashi deshita. (Terus menerus jalan kaki dari pagi) (〇)

Kata kerja aruku (berjalan kaki) merupakan kata kerja yang menunjukkan keberlanjutan sehingga tidak bisa digunakan untuk pola “mama”.

Kesimpulan

Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “ppanashi”?

Tata bahasa “ppanashi”, merupakan salah satu yang termasuk ke dalam JLPT N3, digunakan untuk menyatakan kondisi yang dibiarkan begitu saja.

Semoga informasi kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!

Selanjutnya, sambil mengingat materi hari ini, mari lihat beberapa pertanyaan di bawah ini!

  • Q)Apa arti tata bahasa “ppanashi”?
  • Q) Apa perbedaan tata bahasa “ppanashi” dan “mama”?
  • Q)Contoh kalimat dengan “ppanashi”?

Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N3

Kali ini kita sudah belajar pola “ppanashi”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu dipelajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!