Simak salah satu partikel bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk!
Kali ini adalah mengenai partikel “kai”. Apakah kalian pernah mendengar partikel ini sebelumnya?
Bagaimana penggunaan partikel “kai”?
Partikel “kai” merupakan salah satu partikel bahasa Jepang yang digunakan di akhir kalimat untuk menyatakan beberapa hal dalam percakapan kasual.
Bentuk kalimat
Partikel “kai” pada intinya diletakkan di akhir kalimat, dan bisa divariasikan dengan menambahkan partikel “no” yang berfungsi untuk penekanan kalimat.
- Kata kerja kasual + partikel “kai” / Kata kerja kasual + partikel “no” + partikel “kai”
- Kata sifat i + partikel “kai” / Kata sifat i + partikel “no” + partikel “kai”
- Kata sifat na (tanpa “na”) + partikel “kai” / Kata sifat na (dengan “na”) + partikel “no” + partikel “kai”
- Kata benda + partikel “kai” / Kata benda (dengan “na”) + partikel “no” + partikel “kai”
Fungsi partikel “kai”
1.Menyampaikan suatu pertanyaan atau hal ingin dipastikan
Partikel “kai” ini digunakan untuk menyampaikan suatu pertanyaan atau hal yang ingin dipastikan oleh pembicara, dengan suasana percakapan yang akrab, sehingga umumnya ditujukan kepada orang yang memiliki hubungan akrab dengan pembicara. Dalam bahasa Indonesia, partikel “kai” ini bisa diartikan dengan kata “kah?”.
2.Menyatakan suatu ungkapan retorik atau hal yang berlawanan dengan yang dipikirkan
Partikel “kai” bisa digunakan untuk mengungkapkan suatu pertanyaan retorik (pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban), serta bisa juga untuk menyampaikan suatu pernyataan yang terkesan berlawanan dengan hal yang dipikirkan atau yang terkesan mengejutkan. Dalam bahasa Indonesia, ungkapan ini paling dekat dengan kata “memangnya..kah?” atau “ternyata..ya!”.
3.Mengungkapkan penekanan kalimat ajakan atau permintaan tolong
Partikel “kai” juga dapat digunakan menyatakan penekanan kalimat berupa ajakan atau permintaan tolong untuk mendorong lawan bicara melakukan suatu hal. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, partikel ini memiliki makna yang serupa dengan kata “tidak?” sebagai kata tanya di akhir kalimat.
Untuk bisa lebih mudah memahami fungsi dari partikel “kai”, mari lihat berbagai contoh kalimat di bawah ini!
Contoh kalimat
1.Menyampaikan suatu pertanyaan atau hal ingin dipastikan
- Mou daijoubu kai?
- Ano ko no koto, ki ni naru kai?
- Moto-kare kara no purezento, zenbu suteta no kai?
- Sore de ii no kai?
- Kore, zenbu tabete mo ii kai?
- Kare ni uso ga barechatta kai?
- Kanojo wa genki na no kai?
2.Menyatakan suatu ungkapan retorik atau hal yang berlawanan dengan yang dipikirkan
- Sonna koto, ore ga dekiru mon kai?
- Ano daigaku no juken, dare demo kantan ni goukaku dekiru mon kai?
- Nan no shikaku mo nai boku wa shuukatsu ga umaku ikeru mon kai?
- Sou iwarete, damatte irareru mon kai?
- Sore demo, ano hito to zutto isshoni itai no kai!
- Kono keeki, suki janain kai!
- Kekkyoku, ikun kai!
3.Mengungkapkan penekanan kalimat ajakan atau permintaan tolong
- Isshoni yaranai kai?
- Futari de osake wo nomi ni ikananai kai?
- Kore, tabete kuren kai?
- Sugu ni oshiete kurenai kai?
- Sunao ni itte moraenai kai?
- Chotto matte kurenai kai?
- Kono koto, dare ni mo iwanaide kuren kai?
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari partikel ini?
Partikel “kai” digunakan untuk menyatakan suatu pertanyaan atau hal ingin dipastikan, suatu ungkapan retorik atau hal yang berlawanan dengan yang dipikirkan, serta penekanan kalimat ajakan atau permintaan tolong. Partikel di akhir kalimat ini umumnya digunakan untuk percakapan kasual.
Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi dari Kepo Jepang!