Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk!
“Asakusa e iku nara, kono densha ni notta hou ga hayai desu.”
Apa kalian tahu arti kalimat tersebut? Kalimat itu artinya “kalau pergi ke Asakusa, lebih cepat naik kereta ini”.
Dalam percakapan sehari-hari, kita sering menggunakan kata “kalau”. Sebelumnya kita telah belajar pola “tara”. Selanjutnya, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “nara”. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya!
Pola “nara” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan berbagai hal, utamanya untuk suatu saran atau rekomendasi akan hal tertentu. Dalam bahasa Indonesia pola ini bisa diartikan “kalau”. Penggunaannya bisa dibagi menjadi tiga, yaitu untuk menyampaikan:
Saran / permintaan
Pola “nara” diungkapkan ketika ingin menyampaikan saran / rekomendasi, dan bisa juga untuk menyampaikan permintaan terhadap suatu topik pembicaraan yang disampaikan oleh lawan bicara.
Topik pembicaraan
Selain untuk menyampaikan suatu saran, “nara” juga bisa digunakan untuk menunjukkan penjelasan mengenai suatu topik atau hal tertentu yang sedang dibicarakan.
Suatu batasan
Tata bahasa “nara” juga dapat digunakan untuk menyatakan batasan tertentu, sehingga terdapat kesan penekanan terhadap satu hal di dalam kalimatnya. Pola “nara” di sini digunakan untuk menyampaikan bahwa “hal yang lain mungkin tidak, tetapi untuk satu hal ini…..”.
Contoh kalimat
Untuk bisa lebih mudah memahami pola ”nara”, mari lihat contoh kalimat berikut ini.
Saran / permintaan
A : Nenmatsu, Indonesia ni ikun desu ga, osusume no ryouri wa nan desuka? B : Indonesia nara, nashi goren to rundan ga osusume desu.
A : 年末、インドネシアに行くんですが、おすすめの料理は何ですか?(ねんまつ、インドネシアに いくん ですが、 おすすめの りょうりは なん ですか?) B : インドネシアなら、ナシ・ゴレンとルンダンがおすすめです。(インドネシアなら、 ナシ・ゴレンと ルンダンが おすすめです。) → A : Akhir tahun, (saya) akan pergi ke Indonesia, apa rekomendasi makanannya? → B : Kalau Indonesia, rekomendasinya nasi goreng dan rendang.
A : Raishuu, Kyouto wo kankou surun desu kedo, osusume no kankouchi, oshiete kuremasenka? B : Kyouto nara, Fushimi Inari Taisha toka, Kiyomizudera toka, Kinkakuji toka desu ne.
A : 来週、京都を観光するんですけど、おすすめの観光地、教えてくれませんか?(らいしゅう、きょうとを かんこう するんです けど、 おすすめの かんこうち、 おしえて くれませんか?) B : 京都なら、伏見稲荷大社とか、清水寺とか、金閣寺とかですね。(きょうとなら、 ふしみ いなり たいしゃとか、 きよみずでらとか、 きんかくじとか ですね。) → A : Minggu depan, (saya) akan berwisata di Kyoto, bisa tolong beritahu rekomendasi tempat wisatanya? → B : Kalau Kyoto, misalnya Fushimi Inari Taisha, Kiyomizudera, Kinkakuji ya.
A : Eigo wo benkyou shitain desu ga, doko de benkyou shitara ii desuka? B : Eigo wo benkyou suru nara, daigaku no chikaku ni aru juku e ittara ii to omoimasu.
A : 英語を勉強したいんですが、どこで勉強したらいいですか?(えいごを べんきょう したいん ですが、 どこで べんきょう したら いいですか?) B : 英語を勉強するなら、大学の近くにある塾へ行ったらいいと思います。(えいごを べんきょう する なら、 だいがくの ちかくに ある じゅくへ いったら いいと おもいます。) → A : (Saya) ingin belajar bahasa Inggris, sebaiknya belajar di mana? → B : Kalau belajar bahasa Inggris, menurut (saya) sebaiknya pergi ke tempat kursus yang ada di dekat universitas.
A : Chotto suupaa e itte kuru ne. B : Suupaa e iku nara, tsuide ni banana mo katte ne.
A : ちょっとスーパーへ行ってくるね。(ちょっと スーパーへ いって くるね。) B : スーパーへ行くなら、ついでにバナナも買ってね。(スーパーへ いくなら、 ついでに バナナも かってね。) → A : (Aku) mau pergi ke supermarket sebentar ya. → B : Kalau ke supermarket, tolong belikan pisang juga ya.
A : Monjayaki wo tabetai na. B : Monjayaki nara, eki no tonari ni aru yo. Asoko wa aji mo oishii shi, nedan mo yasui.
A : もんじゃ焼きを食べたいな。(もんじゃやきを たべたいな。) B : もんじゃ焼きなら、駅の隣にあるよ。あそこは味もおいしいし、値段も安い。(もんじゃやきなら、 えきの となりに あるよ。 あそこは あじも おいしいし、 ねだんも やすい。) → A : (Aku) ingin makan Monjayaki ya. → B : Kalau Monjayaki, ada di samping stasiun loh. Di sana rasanya enak, dan harganya juga murah.
A : Mou onaka ippai da. B : Ja, kore wo tabenai no nara, moratte ii kana?
A : もうお腹いっぱいだ。(もう おなか いっぱいだ。) B : じゃ、これを食べないのなら、もらっていいかな?(じゃ、 これを たべたいの なら、 もらって いい かな?) → A : Perut sudah kenyang. → B : Kalau begitu, kalau tidak makan ini, boleh (aku) menerimanya?
A : Kore, mou iranai wa. B : Iranai no nara, choudai.
A : これ、もう要らないわ。(これ、 もう いらないわ。) B : 要らないのなら、ちょうだい。(いらないの なら、 ちょうだい。) → A : Ini, sudah tidak perlu ya. → B : Kalau tidak perlu, berikan padaku.
A : Kondo, eiga wo mi ni ikitai na. B : Eigakan ni iku no nara, isshoni dou?
A : 今度、映画を見に行きたいな。(こんど、 えいがを みに いきたいな。) B : 映画館に行くのなら、一緒にどう?(えいがかんに いくの なら、 いっしょに どう?) → A : Lain kali (aku) mau pergi menonton film ya. → B : Kalau pergi ke bioskop, bagaimana kalau pergi bersama?
A : Atama ga itai na. B : Atama ga itai nara, kono kusuri wo nonde, yukkuri yasunda hou ga ii yo.
A : 頭が痛いな。(あたまが いたいな。) B : 頭が痛いなら、この薬を飲んで、ゆっくり休んだほうがいいよ。(あたまが いたいなら、 この くすりを のんで、 ゆっくり やすんだ ほうが いいよ。) → A : Kepalaku sakit ya. → B : Kalau sakit kepala, lebih main minum obat ini dan beristirahat.
A : Atarashii tomodachi ga hoshii na. B : Sore nara, saakuru ni sanka shite minai?
A : 新しい友達が欲しいな。(あたらしい ともだちが ほしいな。) B : それなら、サークルに参加してみない?(それなら、 サークルに さんか して みない?) → A : (Aku) ingin teman baru. → B : Kalau begitu, tidak mau coba berpartisipasi di club/ekstra kurikuler?
Atsui nara, mado wo akete kudasai.
暑いなら、窓を開けてください。 あついなら、 まどを あけて ください。
→ Kalau panas, silakan buka jendela.
Heya ga kurai nara, denki wo tsukereba ii desu.
部屋が暗いなら、電気をつければいいです。 へやが くらいなら、 でんきを つければ いいです。
→ Kalau ruangan gelap, silakan nyalakan lampu.
Kanojo no koto ga suki nara, hakkiri itte kudasai.
→ Kalau suka dengan dia (perempuan), tolong katakan dengan jelas.
Kirai nara, tabenakutemo ii desu.
嫌いなら、食べなくてもいいです。 きらいなら、 たべなくても いいです。
→ Kalau tidak suka, tidak apa-apa kalau tidak dimakan.
Topik pembicaraan
A : Sumimasen, erebeetaa wa dochira desuka? B : Erebeetaa nara achira ni arimasu.
A : すみません、エレベーターはどちらですか? B : エレベーターならあちらにあります。 → A : Permisi, elevator di mana? → B : Kalau elevator ada di sebelah sana.
A : Tanaka-san wa doko ni imasuka? B : Tanaka-san nara, jimusho ni imasu.
A : 田中さんはどこにいますか?(たなかさんは どこに いますか?) B : 田中さんなら、事務所にいます。(たなかさんなら、 じむしょに います。) → A : Tanaka ada di mana? → B : Kalau Tanaka, ada di kantor.
A : Sumimasen, enpitsu wa arimasuka? B : Enpitsu nara, kochira ni arimasu.
A : すみません、鉛筆はありますか?(すみません、 えんぴつは ありますか?) B : 鉛筆なら、こちらにあります。(えんぴつなら、 こちらに あります。) → A : Permisi, apa ada pensil? → B : Kalau pensil, ada di sebelah sini.
A : Kare no koto, shinpai shiteru yo. B : Kare nara kitto daijoubu dakara, anshin shite.
A : 彼のこと、心配してるよ。(かれの こと、 しんぱい してるよ。) B : 彼ならきっと大丈夫だから、安心して。(かれなら きっと だいじょうぶ だから、 あんしん して。) → A : (Aku) khawatir dengan dia. → B : Kalau dia pasti tidak apa-apa, tenanglah.
Suatu batasan
A : Nihongo ga wakarimasuka? B : Sukoshi nara wakarimasu.
A : 日本語がわかりますか?(にほんごが わかりますか?) B : 少しならわかります。(すこしなら わかります。) → A : Apa paham bahasa Jepang? → B : Kalau sedikit paham.
A : Osake wo nomimasuka? B : Sukoshi nara nomimasu.
A : お酒を飲みませんか?(おさけを のみませんか?) B : 少しなら飲みます。(すこしなら のみます。) → A : Apa (kamu) minum alkohol? → B : Kalau sedikit, (saya) minum.
A : Gakki ga hikemasuka? B : Gitaa nara hikemasu.
A : 楽器が弾けますか?(がっきが ひけますか?) B : ギターなら弾けます。(ギターなら ひけます。) → A : Apa bisa bermain alat musik? → B : Kalau gitar bisa.
A : Gaikokugo wo benkyou shita koto ga arimasuka? B : Eigo nara, benkyou shita koto ga arimasu.
A : 外国語を勉強したことがありますか?(がいこくごを べんきょう した ことが ありますか?) B : 英語なら、勉強したことがあります。(えいごなら、 べんきょう した ことが あります。) → A : Apa pernah belajar bahasa asing? → B : Kalau bahasa Inggris, (saya) pernah belajar.
A : Kaigai ni itta koto ga arimasuka? B : Kankoku nara itta koto ga arimasu.
A : 海外に行ったことがありますか?(かいがいに いった ことが ありますか?) B : 韓国なら行ったことがあります。(かんこくなら いった ことが あります。) → A : Apa pernah pergi ke luar negeri? → B : Kalau ke Korea, (saya) pernah pergi.
A : Hon wo yomimasuka? B : Hon wa amari yomimasen. Shinbun nara mainichi yonde imasu yo.
A : 本を読みますか?(ほんを よみますか?) B : 本はあまり読みません。新聞なら毎日読んでいますよ。(ほんは あまり よみません。 しんぶんなら、 まいにち よんで いますよ。) → A : Apa membaca buku? → B : (Saya) tidak terlalu sering membaca buku. Kalau koran (saya) baca setiap hari.
A : Ashita, jikan wa arimasuka? B : Sumimasen. Asatte nara daijoubu desu ga, dou desuka?
A : 明日、時間はありますか?(あした、 じかんは ありますか?) B : すみません。明後日なら大丈夫ですが、どうですか?(すみません。 あさって なら だいじょうぶ ですが、 どう ですか?) → A : Apa besok ada waktu? → B : Maaf. Tetapi kalau besok lusa tidak apa-apa, bagaimana?
A : Kanji wa kakemasuka? B : Kantan na kanji nara kakemasu.
A : 漢字は書けますか? (かんじは かけますか?) B : 簡単な漢字なら書けます。(かんたんな かんじなら かけます。) → A : Bisa menulis huruf Kanji? → B : Kalau huruf Kanji yang mudah (saya) bisa tulis.
Contoh soal
Pola ini tergolong dalam tata bahasa JLPT N4. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal JLPT yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.
Soal 1 : かのじょ____まだきょうしつにいます。
れば
ば
なら
たら
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 3
Kanojo nara mada kyoushitsu ni imasu. (Kalau dia perempuan masih di ruang kelas.)
Pola menyatakan ”kalau” adalah “kata benda + nara”, sehingga jawaban yang benar adalah “nara”.
Soal 2 : きょうはいそがしいですが、あした____じかんがあります。
なら
たら
ななら
だたら
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 1
Kyou wa isogashii desu ga, ashita nara jikan ga arimasu. (Hari ini sibuk, tetapi kalau besok saya ada waktu.)
Pola menyatakan ”kalau” adalah “kata benda + nara”, sehingga jawaban yang benar adalah “nara”.
Soal 3 : これを____のなら、わたしがつかいます。
つかって
つかわない
つかい
つかわなく
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 2
Kore wo tsukawanai no nara, watashi ga tsukaimasu. (Kalau tidak menggunakan ini, saya saja yang menggunakannya.)
Pola menyatakan ”kalau” adalah “kata kerja kasual (+ partikel no) + nara”, sehingga jawaban yang benar adalah “tsukawanai” yang berarti “tidak menggunakan”.
Soal 4 : いそがしい____、このしごとはほかのひとにまかせてもだいじょうぶです。
かったなら
だなら
なら
ななら
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 3
Isogashii nara, kono shigoto wa hoka no hito ni makasete mo daijoubu desu. (Kalau sibuk, tidak apa-apa untuk menyerahkan pekerjaan ini kepada orang lain.)
Pola menyatakan ”kalau” adalah “kata sifat i + nara”, sehingga jawaban yang benar adalah “nara”.
Soal 5 : ラーメンを____なら、駅のとなりにあるラーメンやがおすすめです。
たべるだ
たべ
たべて
たべたい
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Rameen wo tabetai nara, eki no tonari ni aru raamen-ya ga osusume desu. (Kalau ingin makan ramen, saya rekomendasikan toko ramen yang ada di samping stasiun.)
Pola menyatakan ”kalau” adalah “kata kerja kasual + nara”, sehingga jawaban yang benar adalah “tabetai” yang artinya “ingin makan”.
Pola menyatakan ”kalau” adalah “kata sifat na (tanpa na) + nara”, sehingga jawaban yang benar adalah “suki” yang artinya “suka”.
Soal 7 : あの____ ____、__☆__ ____おいしいです。
でも
レストラン
なら
なん
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Ano resutoran nara, nandemo oishii desu. (Kalau di restoran ini apa pun enak.)
Pola menyatakan ”kalau” adalah “kata benda + nara”. Urutan kalimatnya adalah 2 – 3 – 4 – 1, sehingga jawaban yang benar adalah “nan”.
Soal 8 : 日本語____ ____ __☆__、____かしっています。
なんにん
なら
の
せんせい
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 2
Nihongo no sensei nara, nanninka shitte imasu. (Kalau guru bahasa Jepang, saya tahu beberapa orang.)
Pola menyatakan ”kalau” adalah “kata benda + nara”. Urutan kalimatnya adalah 3 – 4 – 2 – 1, sehingga jawaban yang benar adalah “nara”.
Soal 9 : パンを____ ____、__☆__ ____はおすすめです。
なら
かう
みせ
あの
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 4
Pan wo kau nara, ano mise wa osusume desu. (Kalau membeli roti, saya merekomendasikan toko itu.)
Pola menyatakan ”kalau” adalah “kata benda + nara”. Urutan kalimatnya adalah 2 – 1 – 4 – 3, sehingga jawaban yang benar adalah “ano”, yang berarti “itu”.
Soal 10 : 夏休み____ ____ __☆__、____がいいです。
バリとう
りょこう
なら
の
klik di sini untuk melihat jawabannya
Jawaban : 3
Natsuyasumi no ryokou nara, bari-tou ga ii desu. (Kalau liburan musim panas, baiknya di pulau Bali.)
Pola menyatakan ”kalau” adalah “kata benda + nara”. Urutan kalimatnya adalah 4 – 2 – 3 – 1, sehingga jawaban yang benar adalah “nara”.
Informasi tambahan
Bagaimana perbedaan “to”, “ba”, “tara” dan “nara”?
Keempat tata bahasa ini memiliki arti yang cenderung sama dalam bahasa Indonesia, yaitu “kalau”, karena digunakan untuk menyatakan suatu syarat. Akan tetapi, dalam bahasa Jepang, keempat tata bahasa tersebut memiliki persamaan dan perbedaan, sehingga ada tata bahasa tersebut yang bisa saling menggantikan, dan ada pula yang sama sekali tidak bisa menggantikan pola lain. Secara singkat, perbedaannya adalah (tanda ○ bisa digunakan, tanda × tidak bisa digunakan) :
Pola “to” digunakan untuk hal yang pasti terjadi. Oleh karena itu, pola ini tidak bisa diikuti dengan suatu perintah, ajakan, atau keinginan. Misalnya :
○ Haru ni naru to, sakura ga sakimasu. (kalau musim semi, bunga sakura akan bermekaran.)
Pola “ba” juga bisa digunakan menyatakan hal yang pasti terjadi. Selain itu, bisa juga digunakan untuk suatu asumsi akan perkiraan suatu hal (tetapi belum tahu apakah akhirnya terjadi atau tidak), sehingga bisa saling menggantikan dengan pola “tara”. Namun, pola ini tidak bisa dipakai untuk perintah.
○ Haru ni nareba, sakura ga sakimasu. (kalau musim semi, bunga sakura akan bermekaran.)
○ Moshi ichioku-en areba, nani wo shitai desuka? (kalau seandainya punya 100.000.000 yen, mau melakukan apa?)
Jika merupakan suatu asumsi (tetapi belum tahu apakah akhirnya terjadi atau tidak), bisa saling menggantikan dengan pola “ba”. Selain itu, pola ini bisa diikuti dengan suatu perintah atau ajakan.
○ Moshi ichioku-en attara, nani wo shitai desuka? (kalau seandainya punya 100.000.000 yen, mau melakukan apa?)
○ Konbini e ittara, gyuunyuu wo katte kudasai. (kalau pergi ke toserba, tolong beli susu.)
Fungsi “nara”
Pola “nara” mengandung makna bahwa terdapat suatu saran, perintah atau pemikiran dari pembicara. Misalnya :
○ Oosaka e iku nara, okonomiyaki wo tabete mite kudasai. (kalau pergi ke Osaka, silakan coba makan Okonomiyaki.)
Untuk mengingat kembali lebih banyak mengenai fungsi setiap tata bahasanya, silakan lihat kembali setiap artikelnya ya!
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “nara”?
Pola “nara” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan tiga hal, yaitu menyampaikan saran atau permintaan terhadap suatu topik yang disampaikan lawan bicara, menyampaikan sesuatu tentang topik tertentu, serta untuk menyampaikan suatu batasan tertentu. Dalam bahasa Indonesia pola ini bisa diartikan “kalau”.
Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!
Sambil mengingat materi kali ini, coba lihat kembali pertanyaan terkait tata bahasa Jepang di bawah ini!
Q)Bagaimana fungsi tata bahasa “nara”?
A)Pola “nara” digunakan untuk menyatakan tiga hal, yaitu menyampaikan saran atau permintaan terhadap suatu topik yang disampaikan lawan bicara, menyampaikan sesuatu tentang topik tertentu, serta untuk menyampaikan suatu batasan tertentu.
Q)Contoh kalimat dengan pola “nara”?
A)Misalnya “Oosaka e asobi ni iku nara, Okonomiyaki wo tabete mita hou ga ii to omoimasu”, yang artinya “kalau pergi bermain ke Osaka, menurut saya sebaiknya mencoba makan Okonomiyaki”.
Q)Bedanya “tara” dan “nara”?
A)Meski dalam bahasa Indonesia sama-sama berarti “kalau”, fungsinya berbeda ya! Pola “tara” digunakan untuk menyatakan syarat berupa suatu pengandaian / asumsi jika suatu hal terjadi, syarat berupa suatu hal yang pasti terjadi, yang diikuti suatu keinginan, ajakan, atau perintah, sebagai penghubung kalimat (setelah / saat), untuk menunjukkan suatu hal yang baru diketahui / di luar dugaan, sebagai suatu saran / partikel akhir kalimat, serta untuk menunjukkan suatu ungkapan yang telah ada. Namun, pola “nara” untuk menyatakan tiga hal, yaitu menyampaikan saran atau permintaan terhadap suatu topik yang disampaikan lawan bicara, menyampaikan sesuatu tentang topik tertentu, serta untuk menyampaikan suatu batasan tertentu.
Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N4
Kali ini kita sudah belajar pola “nara”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!