Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk!

“Kono botan wo osu to, otsuri ga demasu”

Apa kalian tahu arti kalimat tersebut? Kalimat itu artinya “jika menekan tombol ini, maka uang kembalian akan keluar.”

Sebelumnya kita telah belajar partikel “to” yang memiliki berbagai fungsi. Kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “to” yang berarti “jika, maka”. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya!

Fungsi “to”

Pola kalimat

  • Kata kerja kamus / negatif + to
  • Kata sifat i + to
  • Kata sifat na (tanpa na) + da to
  • Kata benda + da to

Penggunaan “to”

Pola “to” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan hal lain yang pasti terjadi setelah suatu hal dilakukan. Oleh karena itu, dalam bahasa Indonesia pola ini bisa diartikan “jika.., maka..” atau “kalau”. Sederhananya, “A to B” artinya “jika melakukan / terjadi B, maka A akan terjadi”.

Contoh kalimat

Untuk bisa lebih mudah memahami pola ”to”, mari lihat contoh kalimat berikut ini.

Kono michi wo massugu iku to, migi-gawa ni hon-ya ga arimasu.
Ano kousaten wo migi e magaru to, hidari-gawa ni hana-ya ga arimasu.
Zutto sumaho wo miru to, me ga itakunaru.
Yuki ga furu to, densha ga tomatte shimau.
Watashi wa kanojo no egao wo miru to, genki ni naru.
Kono soosu wo ireru to, ryouri wa motto oishiku narimasu.
Amai mono bakari taberu to, futoru yo.
Uso ga bareru to, minna ni kirawarechau.
Nihongo nouryoku shiken N3 ni ukaranai to, daigaku wo sotsugyou dekimasen.
Gakkou e ikanai to, oya ni shikararete shimau.
Kon’ya wa benkyou shinai to, ashita no shiken deii tensuu ga torenai to omou.
Seiseki ga warui to, ii daigaku ni hairenai.
Ano kafe ga shizuka da to, benkyou ni shuuchuu dekiru.
Kono chiiki de wa, ame da to, dosha kuzure ga okoru.

Contoh soal

Pola ini tergolong dalam tata bahasa JLPT N4. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal JLPT yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.

Soal 1 : はるになる____、さくらがさきます。
  1. のと
  2. たら
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 2 : でんきを____と、ねられません。
  1. けさない
  2. けない
  3. けさい
  4. けさらない
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 3 : かれはおさけをのむ____、かおがすぐあかくなります。
  1. のと
  2. なれば
  3. れば
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 4 : これをみぎへ____と、おとがおおきくなります。
  1. まがす
  2. ます
  3. まわる
  4. まわす
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 5 : ひだりへ____、みぎがわにパンやがあります。
  1. まげると
  2. まげらば
  3. まがると
  4. まがらば
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 6 : このボタンを____と、しょっけんがでます。
  1. おす
  2. おし
  3. おして
  4. おした
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 7 : アレルギーがあるので、えびを____ ____、__☆__ ____かゆくなります。
  1. たべる
  2. からだ
klik di sini untuk melihat jawabannya

Soal 8 : よるじゅうじ____ ____ __☆__ ____なります。
  1. ねむく
  2. なる
klik di sini untuk melihat jawabannya

Informasi tambahan

Bagaimana perbedaan “to”, “ba”, “tara”, dan “nara”?

Keempat tata bahasa ini memiliki arti yang cenderung sama dalam bahasa Indonesia, yaitu “kalau”, karena digunakan untuk menyatakan suatu syarat. Akan tetapi, dalam bahasa Jepang, keempat tata bahasa tersebut memiliki persamaan dan perbedaan, sehingga ada tata bahasa tersebut yang bisa saling menggantikan, dan ada pula yang sama sekali tidak bisa menggantikan pola lain. Secara singkat, perbedaannya adalah (tanda ○ bisa digunakan, tanda × tidak bisa digunakan) :

Fungsi “to”

Pola “to” digunakan untuk hal yang pasti terjadi. Oleh karena itu, pola ini tidak bisa diikuti dengan suatu perintah, ajakan, atau keinginan. Misalnya :

  • ○ Haru ni naru to, sakura ga sakimasu. (kalau musim semi, bunga sakura akan bermekaran.)
  • × Moshi ichioku-en aru to, nani wo shitai desuka?

Fungsi “ba”

Pola “ba” juga bisa digunakan menyatakan hal yang pasti terjadi. Selain itu, bisa juga digunakan untuk suatu asumsi akan perkiraan suatu hal (tetapi belum tahu apakah akhirnya terjadi atau tidak), sehingga bisa saling menggantikan dengan pola “tara”. Namun, pola ini tidak bisa dipakai untuk perintah.

  • ○ Haru ni nareba, sakura ga sakimasu. (kalau musim semi, bunga sakura akan bermekaran.)
  • ○ Moshi ichioku-en areba, nani wo shitai desuka? (kalau seandainya punya 100.000.000 yen, mau melakukan apa?)
  • × Konbini e ikeba, gyuunyuu wo katte kudasai.

Fungsi “tara”

Jika merupakan suatu asumsi (tetapi belum tahu apakah akhirnya terjadi atau tidak), bisa saling menggantikan dengan pola “ba”. Selain itu, pola ini bisa diikuti dengan suatu perintah atau ajakan.

  • ○ Moshi ichioku-en attara, nani wo shitai desuka? (kalau seandainya punya 100.000.000 yen, mau melakukan apa?)
  • ○ Konbini e ittara, gyuunyuu wo katte kudasai. (kalau pergi ke toserba, tolong beli susu.)

Fungsi “nara”

Pola “nara” mengandung makna bahwa terdapat suatu saran, perintah atau pemikiran dari pembicara. Misalnya :

  • ○ Oosaka e iku nara, okonomiyaki wo tabete mite kudasai. (kalau pergi ke Osaka, silakan coba makan Okonomiyaki.)

Untuk mengingat kembali lebih banyak mengenai fungsi setiap tata bahasanya, silakan lihat kembali setiap artikelnya ya!

Kesimpulan

Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “to”?

Pola “to” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan hal lain yang pasti terjadi setelah suatu hal dilakukan, sehingga dalam bahasa Indonesia pola ini bisa diartikan “jika, maka”.

Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!

Sambil mengingat materi kali ini, coba lihat kembali pertanyaan terkait tata bahasa “to” di bawah ini!

  • Q)Apa fungsi tata bahasa “to”?
  • Q)Bisa berikan contoh kalimat dengan pola “to”?
  • Q)Apa saja fungsi partikel “to”?

Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N4

Kali ini kita sudah belajar pola “to”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!