Simak salah satu partikel bahasa Jepang yang digunakan dalam aktivitas sehari-hari.

Partikel kali ini adalah partikel “datte”. Apa kalian pernah mendengar partikel ini?

Bagaimana penggunaan partikel “datte”?

Kata “datte” bisa berfungsi sebagai partikel adverbia, dan bisa juga digunakan di awal kalimat ketika menyatakan suatu alasan, dan untuk mengungkapkan sesuatu yang telah didengar.

Fungsi partikel “datte” 

1.Sebagai partikel adverbia “pun” atau “bahkan”

  • Pola kalimat: kata benda/kata tanya + partikel “datte” + predikat

Partikel “datte” merupakan salah satu adverbia yang digunakan untuk penekanan kata sebelumnya, terutama dalam menganalogikan sesuatu. Partikel ini juga bisa digunakan setelah kata tanya, yang juga digunakan untuk penekanan. Partikel “datte” dalam bahasa Indonesia bisa diartikan dengan kata “bahkan” atau “pun”. Kebanyakan kalimat dengan partikel “datte” ini memiliki nuansa makna yang sama dengan partikel “demo” atau partikel “mo” yang juga berarti “pun”.

2.Sebagai awalan kalimat untuk menyatakan alasan

  • Pola kalimat: kata “datte” + alasan

Selain sebagai partikel adverbia, kata “datte” memiliki fungsi lain, yaitu untuk menyatakan alasan. Ketika digunakan untuk menyatakan alasan, kata “datte” umumnya akan digunakan di awal kalimat. Kata ini juga bisa diungkapkan dengan “datte sa”. Kemudian di akhir kalimat bisa juga ditambahkan kata “da mon” yang merupakan singkatan dari “da mono”, sehingga menjadi seperti “datte…da mon” yang bisa diartikan “karena…sih” atau “habisnya…sih”. Ini merupakan bahasa lisan yang kasual.

3.Sebagai akhiran kalimat untuk menyatakan “katanya”

  • Pola kalimat: informasi yang didengar + kata “datte”

Kata “datte” di sini dalam bahasa Indonesia bisa diartikan “(saya dengar) katanya”. Namun, perlu diperhatikan bahwa sebenarnya pola untuk menyatakan “saya dengar/katanya” adalah dengan menambahkan “tte”. Oleh karena itu, pola untuk “informasi yang didengar” adalah seperti berikut ini:

  • kata kerja/kata sifat i + “tte”
  • kata sifat na/kata benda/predikat yang dibuat berakhiran “no” atau “n” + “datte”.

Pola kalimat dengan “tte” atau “datte” ini merupakan bahasa lisan. Pola ini juga bisa digunakan untuk menyampaikan kalimat tidak langsung, yang dalam hal ini merupakan bentuk yang lebih kasual dari partikel “to”.

Untuk bisa lebih memahami fungsi “datte”, mari lihat berbagai contoh kalimat di bawah ini!

Contoh kalimat

1.Sebagai adverbia “pun” atau “bahkan”

Kore gurai no koto wa watashi datte dekiru.
Hanabi wa koko kara datte mieru yo.
Sonna koto, ichido datte omotta koto ga nai.
Sou iu fuu ni iwaretara, muguchi na kanojo datte damatte irarenai darou.
Watashi datte, kaigai ni ikitai.
Sore ni tsuite, dare datte shitte imasu.
Itsu datte otagai ni ouen shiatte iru.
Yasumi no hi wa doko datte hito de ippai darou?

2.Sebagai awalan kalimat untuk menyatakan alasan

Q : Nande zutto damatteru no?
A : Datte sa, nani wo ieba ii ka wakaranai yo.
Q : Doushite uso tsuita no?
A : Datte, sonna koto, omae ni shiraretakunain da yo… Dakara, yurushite…
Q : Nande kinou konakatta no?
A : Datte, isogashikattan da mon.

3.Sebagai akhiran kalimat untuk menyatakan “katanya”

Ashita wa ame datte.
Raishuu wa shiken datte, hontou?
Takeshi-kun wa Rina-chan no koto ga suki datte.
Ano mise, meccha ninki datte.
Yamada-kun wa ano ko ni aitain datte itteta yo.

Informasi tambahan

Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai partikel “sae”  yang juga diartikan “bahkan” atau “pun”. Lalu bagaimana perbedaan partikel “sae” dan “datte” dalam fungsinya sebagai partikel adverbia?

Kedua partikel ini memang mirip, tetapi memiliki sedikit perbedaan. Partikel “datte” bisa digunakan setelah kata benda dan kata tanya, tetapi partikel “sae” hanya digunakan setelah kata benda. Hal itu bisa dilihat pada contoh kalimat berikut ini. (o : bisa diungkapkan, x : tidak bisa diungkapkan)

  • ○ Sonna koto, kodomo datte wakaru. (anak-anak pun paham hal itu.)  
  • ○ Sonna koto, kodomo sae wakaru. (anak-anak pun paham hal itu.)
  • ○ Sonna koto, dare datte shitte iru. (siapa pun paham hal itu.)
  • × Sonna koto, dare sae shitte iru.

Kesimpulan

Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami penggunaan partikel “datte”?

Partikel “datte” adalah salah satu adverbia yang digunakan untuk menekankan kalimat dalam bentuk analogi, yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan dengan kata “bahkan” atau “pun”. Selain itu, kata “datte” juga bisa digunakan di awal kalimat untuk menunjukkan alasan, dan bisa juga digunakan di akhir kalimat untuk menyatakan hal yang telah didengar sebelumnya.

Semoga informasi ini bermanfaat. Ikuti terus informasi dari Kepo Jepang ya!