Douzo, tabete kudasai.
Silakan makan.
Ungkapan douzo seperti pada kalimat di atas umumnya digunakan ketika kita ingin mempersilakan sesuatu kepada orang lain. Namun, masih ada makna lain yang terkandung dalam ungkapan ini. Apa itu?
Melalui artikel ini Kepo Jepang akan berusaha menjelaskan arti dan makna douzo dan bagaimana saja penggunaannya dalam bahasa Jepang. Kalian juga bisa memahaminya dengan mudah melalui contoh-contoh yang akan diberikan.
Untuk lebih jelasnya langsung simak saja penjelasan di bawah ini.
Penjelasan “Douzo”
Douzo termasuk ke dalam kata keterangan (fukushi) yang dibentuk dari kata dou (bagaimana, bagaimanapun) dan partikel “zo” yang merupakan partikel empatik dan digunakan untuk menekankan maksud yang disampaikan.
Adapun makna douzo dalam kamus bahasa Jepang adalah sebagai berikut :
- Mengekspresikan keinginan dan harapan tulus kita kepada orang lain dengan penuh kesopanan.
- Mengungkapkan perasaan ketika kita ingin merekomendasikan sesuatu, atau memberikan izin dan persetujuan kepada orang lain.
- Mengungkapkan keinginan untuk mewujudkan keadaan atau tindakan tertentu.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat kita ketahui bahwa makna kata douzo lebih dari sekadar mempersilakan sesuatu kepada orang lain. Dalam bahasa Indonesia mungkin sulit untuk menemukan padanan kata yang tepat, tetapi secara sederhana douzo bisa diartikan :
- Silakan
- Bagaimanapun
- (Saya) harap, (saya) mohon, semoga
- Dengan segala cara
Penggunaan “Douzo” dalam Kehidupan Sehari-hari
Ungkapan douzo secara umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam situasi formal maupun non-formal, seperti saat perkenalan diri, menyampaikan ungkapan salam (aisatsu) atau ketika kita mencoba menunjukkan kerendahan hati dan kehormatan kepada orang lain.
Secara tidak langsung kata douzo ini membimbing lawan bicara untuk melakukan sesuatu yang kita inginkan atau harapkan dari mereka. Akan tetapi bisa diungkapkan secara santun dan halus tanpa nuansa perasaan atau perintah yang dipaksakan. Ungkapan ini dapat digunakan tidak hanya ketika kita meminta atau mengharapkan sesuatu kepada orang lain, tetapi juga ketika membuat keinginan untuk diri sendiri.
Ungkapan douzo umumnya digabungkan dengan ungkapan lain yang mengekspresikan makna yang sama dengan kata douzo itu sendiri. Misalnya ketika mengungkapkan douzo dengan ~te kudasai (tolong, mohon) atau o/go~kudasai, kita bisa mengungkapkan harapan dan keinginan kita secara langsung kepada lawan bicara.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, ketika douzo digunakan sendiri tanpa ungkapan yang lain, umumnya berkesan kurang sopan. Oleh karena itu, pastikan kalian memperhatikan lawan bicara ketika mengungkapkannya.
Istilah Bahasa Jepang Lain yang Memiliki Makna Sama dengan “Douzo”
Ada beberapa istilah bahasa Jepang yang maknanya hampir sama dengan douzo dan bisa kalian gunakan dalam percakapan sehari-hari, yaitu :
Zehi
Sama halnya dengan douzo sulit untuk mencari padanan kata yang tepat dalam bahasa Indonesia untuk kata ini. Pada dasarnya zehi digunakan ketika kita meminta atau mengharapkan sesuatu dari lawan bicara.
Namun, kata zehi mengandung makna dan nuansa penekanan yang lebih kuat, sehingga ada baiknya tidak digunakan kepada orang yang status sosialnya lebih tinggi dari kita.
Nanitozo
Secara harfiah makna kata nanitozo sama dengan douzo. Hanya kata ini lebih umum digunakan sebagai bahasa tulisan, seperti yang tercantum dalam surat kabar dan sebagainya. Walaupun ini bukanlah hal yang mutlak, tetapi kecil kemungkinan untuk digunakan sebagai bahasa lisan.
Selain itu, nanitozo merupakan bahasa yang lebih sopan dan halus dibandingkan douzo.
Douka
Arti kata douka yang sama dengan douzo adalah “(saya) mohon” atau “(saya) harap”. Douka umumnya digunakan ketika kita memohon atau meminta sesuatu dengan sopan dan tulus kepada lawan bicara atas hal yang benar-benar tidak bisa kita lakukan. Oleh karena itu, sebaiknya kata ini digunakan ketika kita benar-benar sedang ada dalam kesulitan.
Negawakuba
Secara harfiah dapat diartikan “(saya) berharap” atau “mudah-mudahan”. Maknanya sama dengan douzo ketika kita mengungkapkan keinginan kita terhadap orang lain. Namun, negawakuba mengandung nuansa yang lebih formal dan berkesan romantis. Oleh karena itu, umumnya digunakan dalam dunia bisnis atau dalam karya sastra seperti novel dan sebagainya.
Jika kalian ingin mengungkap keinginan kalian ketika secara hormat dan sopan, kalian bisa coba menggunakan kata negawakuba ini.
Contoh Kalimat
Untuk lebih memahami penggunaan istilah-istilah di atas, coba perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini.
Douzo
- Douzo, atatakai uchi ni meshi agatte kudasai.
- Koujou kengaku no goyoui ga dekimashita node, douzou kochira ni onarabi kudasai.
- Douzo okiraku ni shite kudasai ne.
- A : Saisho ni tsukatte ii no?
B : Mochiron. Douzo.
- A : Shouyu totte kureru?
B : Hai, douzo.
- Samuku natte mairimashita node, douzo okaze nado hikanai you gojiai kudasai.
- Donna shitsumon demo, enryonaku douzo. Yorokonde okotae shimasu.
- Watashi wa ato de mairimasu node, douzo osaki ni itte kudasai.
- Musume no koto wo douzo yoroshiku onegai shimasu.
- Otachiyori itadaki, arigatou gozaimasu. Douzo osuwari kudasai.
- Omatase shimashita. Oseki ga goyoui dekimashita node, kochira e douzo.
Istilah Lainnya
- Zehi kono mise no nihonryouri wo tabete mite kudasai.
- Oosaka ni okoshi no sai wa, zehi mise ni otachiyori kudasai.
- Kore kara atsui hi ga tsudzukimasu node, nanitozo okarada ni oki wo tsukete osugoshi kudasaimase.
- Kochira no dentatsu misu de gomeiwaku wo okake shita koto wo nanitozo go yousha negaimasu.
- Douka daigaku ni hairemasu you ni.
- Douka itsu demo nan demo okiki kudasai.
- Kigen wo nobashite itadakenai deshouka. Douka onegai shimasu.
- Negawakuba, kongo mo onsha to tomo ni yoi shouhin wo tsukutte ikitai.
- Negawakuba, ashita wa yuki ga furanaide hoshii.
Kesimpulan
Itulah penjelasan kata douzo yang umumnya digunakan untuk “mempersilakan” seseorang, tetapi memiliki makna lainnya, seperti ketika kita meminta atau mengharapkan sesuatu kepada orang lain. Douzo bisa digunakan dalam nuansa formal maupun non-formal. Namun, untuk bahasa yang lebih halusnya lagi bisa digunakan douka, nanitozo, atau negawakuba. Pastikan kalian memperhatikan lawan bicara dan situasi yang dihadapi ketika menggunakan istilah-istilah ini ya.
Sampai di sini dulu penjelasan bahasa Jepang kali ini. Semoga penjelasan istilah-istilah bahasa Jepang dan contoh-contoh kalimat di atas mudah dimengerti, dipahami, dan bermanfaat bagi teman-teman yang sedang belajar bahasa Jepang. Jangan lupa simak terus informasi bahasa Jepang dan berita seputar Jepang di web maupun sosial media Kepo Jepang.
Untuk mengingat kembali penjelasan di atas, coba perhatikan beberapa hal di bawah ini.
Q) Apa bahasa Jepangnya “silakan”?
Q) Apa artinya どうぞ (douzo) ?
Q) Apa perbedaan どうぞ (douzo) dan 何卒 (nanitozo)?
Q) Apa perbedaan どうぞ (douzo) dan ぜひ (zehi)?
Jika kalian penasaran dengan pertanyaan lainnya seputar Jepang dan bahasa Jepang, langsung baca saja di halaman ini ya!