Kare to kanojo wa kyoudai desu.
Dia (laki-laki) dan dia (perempuan) adalah kakak-adik.

Berbeda dengan bahasa Indonesia, kata ganti orang ketiga tunggal atau “dia” dalam bahasa Jepang dibedakan sesuai gender, yaitu kare untuk laki-laki dan kanojo untuk perempuan. Namun, kanojo juga sering kali digunakan untuk menyebutkan pacar loh.

Melalui artikel ini akan dijelaskan arti kare dan kanojo, dan beberapa istilah lain yang bisa diartikan “dia” secara umum. Selain itu, kalian juga akan lebih mudah memahami istilah-istilah ini melalui contoh-contoh kalimat yang akan diberikan.

Untuk selanjutnya, langsung simak saja penjelasan di bawah ini.

Penjelasan “Kare” dan “Kanojo

Seperti yang sudah disebutkan di atas, istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebutkan orang ketinggal tunggal atau “dia” dibedakan sesuai dengan gender, yaitu kare dan kanojo.

Kare

Kare adalah istilah orang ketiga tunggal yang digunakan untuk laki-laki. Sama halnya dengan kata tunjuk orang lainnya, ketika digunakan sebagai subjek dalam kalimat, kare bisa dihilangkan. Dalam percakapan pun, penggunaan kare tidak terlalu banyak, karena orang Jepang lebih sering menggunakan nama orang tersebut ketika membicarakan mereka.

Walaupun secara harfiah berarti “dia laki-laki”, ketika diucapkan oleh perempuan, bisa jadi kare yang dimaksud adalah pacarnya.

Kanojo

Kanojo merupakan istilah orang ketiga tunggal untuk perempuan. Sama halnya dengan kare, penggunaannya sebagai subjek dalam kalimat bisa dihilangkan dan dalam percakapan pun tidak banyak diucapkan. Selain itu, kanojo pun bisa diartikan sebagai “pacar”.

Istilah Bahasa Jepang Lain untuk “Dia”

Jika kedua istilah di atas digunakan sesuai gender masing-masing, istilah-istilah yang akan diperkenalkan di bawah ini bisa digunakan secara umum atau lebih banyak digunakan untuk laki-laki.

Koitsu / Koyatsu 

Secara harfiah artinya adalah “orang ini”. Biasanya menunjukkan orang ketiga yang ada di dekat pembicara. Istilah ini sangat tidak formal dan mengandung nuansa tidak adanya sopan santun. 

Soitsu / Soyatsu

Hampir sama dengan koitsu, soitsu pun merupakan istilah non-formal dan tidak sopan. Secara harfiah bisa diartikan “orang itu” yang menunjukkan keberadaan orang tersebut ada di dekat lawan bicara (pendengar).

Aitsu / Ayatsu

Begitu pula istilah aitsu atau ayatsu, termasuk ke dalam istilah non-formal dan tidak sopan. Artinya adalah “orang itu”, tetapi mengindikasikan bahwa “dia” yang sedang dibicarakan posisinya jauh dari pembicara maupun lawan bicara.

Baik koitsu, soitsu, maupun aitsu bisa digunakan untuk orang ketiga tunggal atau “dia” tanpa membedakan gender. Namun, istilah-istilah ini lebih sering digunakan untuk “dia laki-laki”. Dikarenakan nuansa yang terkandung di dalamnya sangat tidak sopan, sebaiknya berhati-hati dalam menggunakannya.

Yatsu

Secara harfiah berarti “orang itu”. Istilah ini sangat sangat tidak sopan, dan umumnya digunakan untuk “dia laki-laki”.

Sono kata, Ano kata / Sono hito, Ano hito

Berbeda dengan istilah-istilah di atas yang merupakan bahasa non-formal, sono kata / ano kata yang juga berarti “orang itu” merupakan istilah yang sangat formal dan sopan.

Sebagai tambahan, kata tunjuk kono/sono/ano dan kochira/sochira/achira pun bisa digunakan untuk menunjukkan orang ketiga tunggal baik dia laki-laki maupun dia perempuan dalam nuansa yang formal dan sopan.

Contoh Kalimat

Untuk memudahkan kalian mempelajari penggunaan istilah-istilah di atas, mari kita simak beberapa contoh kalimat di bawah ini.

Kare

Kare wa nihongo no sensei desu. 
Kare ga watashi no hikkoshi wo tetsudatte kuremasu.
Kare no shumi wa shashin wo toru koto desu.
Kare wa kuruma mo motteiru shi, ookii ie ni sundeiru kara, kitto okanemochi da to omoimasu.
Kare wa nihon-go ga jouzu desu. Marude nihon-jin no you desu.
Kare wa kanojo ni au tame ni, Amerika made ikimashita.
Han’nin wa kare kamoshiremasen.
Kare wa totemo majime de, shoujiki dakara, minna ni shinrai sarete imasu.
Kare ga honki kadouka, tameshite imasu.
Kare no hanashi ga uso no hazu ga nai.

Kanojo

Kanojo wa nihongo wo oshiemasu.
Kanojo wa gakkou wo sotsugyou shite, kekkon shimashita.
A : Ana-san wa oikutsu desuka?
B : Kanojo wa hatachi desu.
Yamada-san wa kanojo ni seetaa wo ande moraimashita.
Kanojo wa nihon ni kuru mae ni, nihon-go wo benkyou shite imashita.
Kanojo wa yasai dake tabemashita.
Rainen no haru, kanojo no shousetsu ga shuppan saremasu.
Kanojo ga uso wo itte iru kadouka, sugu ni wakarimashita.
A : Dina-san wa kyou no paatii ni kimasuka?
B : Kanojo wa ima, kuni ni kaette imasu kara, kuru hazu ga arimasen.
Kanojo wa karada ga yowai node, tokidoki gakkou wo yasumu koto ga arimasu.

Istilah Lainnya

Datte koitsu ga saki ni yatta nda mon.
Boku ni wa koitsu ga rikai dekinai.
Soitsu no iu koto wa ate ni naranai.
Aitsu wa nanika to iuto shittakaburi wo suru.
A : Ano kata to wa dono you na gokankei desuka?
B : Kanojo no ani desu. 

Kesimpulan

Itulah penjelasan kare dan kanojo yang merupakan kata ganti orang ketiga tunggal. Perlu kalian ingat bahwa kare dan kanojo bisa juga diartikan pacar tergantung situasi, kondisi dan konteks yang dibicarakan. Selain itu, kalian juga bisa menggunakan istilah lain yang lebih umum dari kare dan kanojo, seperti aitsu untuk bahasa yang tidak sopan atau ano kata untuk bahasa yang sangat formal dan halus.

Semoga penjelasan istilah “dia” dalam bahasa Jepang di atas mudah kalian pahami, dan tentunya bermanfaat untuk kalian. Jangan lupa untuk membaca artikel-artikel lainnya dan simak terus informasi-informasi terbaru seputar bahasa Jepang dan jejepangan lainnya di Kepo Jepang.

Untuk mengingat kembali penjelasan di atas, yuk kita perhatikan beberapa hal di bawah ini!

  • Q) Apa bahasa Jepangnya “dia”?
  • Q) Mengapa “kanojo” bisa diartikan “pacar”?
  • Q) Apa maksud dari kata “kono yatsu”?

Untuk melihat pertanyaan lainnya seputar Jepang dan bahasa Jepang, kalian bisa langsung membacanya di halaman ini ya.