Mou tabeta.

Secara sederhana kalimat di atas bisa diartikan โ€œ(saya) sudah makanโ€. Ketika menyatakan hal yang sudah dilakukan dalam bahasa Jepang, umumnya digunakan kata kerja bentuk lampau. Namun, untuk menegaskan hal yang sudah kalian lakukan, kalian bisa menggunakan kata mou.

Selain bisa diartikan โ€œsudahโ€, mou juga bisa diartikan โ€œsegeraโ€ atau โ€œlagiโ€. Ditambah, selain menggunakan mou untuk menyatakan โ€œsudahโ€ kalian juga bisa menggunakan sude ni. Penjelasan lengkapnya bisa kalian baca melalui artikel ini yang juga akan membagikan berbagai macam contoh kalian untuk memudahkan kalian memahami kata mou.

Untuk lebih jelasnya, langsung saja simak penjelasan di bawah ini.

Penjelasan โ€œMouโ€

Mou termasuk ke dalam kelas kata keterangan (fukushi). Seperti yang sudah disebutkan di atas, kata mou sering kali digunakan dalam kalimat afirmatif, atau kalimat yang bersifat menguatkan dan mengesahkan apa yang diungkapkan pembicara. 

Sebagai tambahan, kata mou memiliki kesan yang lebih akrab dan kasual, sehingga jauh lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari dengan keluarga, teman, dan kolega dekat.

Selain itu, kata mou juga memiliki arti lain selain โ€œsudahโ€. Dan makna masing-masing artinya akan dipengaruhi oleh bentuk kalimat itu sendiri. 

Kono hon wa mou yomimashita. (Saya sudah baca buku ini)

Arti Kata “Mou

Berikut beberapa istilah yang bisa digunakan untuk mengungkapkan arti dari kata mou.

1) Sudah

Mou diartikan sudah ketika digunakan dalam kalimat afirmatif maupun kalimat negatif. Umumnya arti โ€œsudahโ€ dari kata mou menyatakan suatu hal yang sudah tercapai atau terlaksana pada tahap tertentu.

2) Segera / Tak lama lagi / Sebentar lagi 

Arti kedua ini menunjukan situasi tertentu yang akan terjadi dalam waktu singkat. 

3) Lebih / Lainnya / Lagi (Konotasi positif)

Mou pada arti ketiga ini mengungkapkan perasaan menambahkan hal yang sama pada benda atau kondisi yang ada.

4) Lagi (Konotasi negatif)

Mou yang diartikan โ€œlagiโ€ ini menekankan perasaan bahwa pembicara tidak ingin mengulangi hal yang sama. Oleh karena itu, sering kali mou pada arti keempat ini digunakan dalam kalimat negatif.

5) Sebagai ungkapan emosi

Mou sebagai ungkapan emosi diartikan sesuai konteks kalimat yang diucapkan. Pada dasarnya, mou pada arti kelima ini digunakan sebagai kata seru untuk memperkuat ungkapan atau ekspresi emosi (yang mengandung nuansa putus asa, kekesalan, dan kritikan), yang didasarkan atas penilaian dan perasaan seseorang terhadap orang lain atau suatu hal.

Kare wa mou kuru darou. (Dia sepertinya akan segera datang)

Istilah Bahasa Jepang Lain untuk โ€œSudahโ€

Seperti yang sudah disebutkan di atas, selain mengungkapkan โ€œsudahโ€ dengan kata mou, ada istilah bahasa Jepang lainnya juga diartikan โ€œsudahโ€. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Sude ni

Sama halnya dengan mou, sude ni termasuk ke dalam kelas kata keterangan (fukushi). Arti โ€œsudahโ€ dengan menggunakan kata sude ni umumnya menunjukkan sesuatu yang telah terjadi dan ini hanya digunakan untuk apa yang telah terjadi. Dalam artian, hal yang dibicarakan sudah diselesaikan urusannya, dan sudah berubah keadaannya ketika dibicarakan. Sedangkan, mou bisa digunakan untuk hal-hal yang telah berakhir atau yang akan terjadi dalam waktu dekat.

Kata sude ni juga mengandung makna bahwa hal yang dibicarakan sudah menjadi fakta yang sulit untuk diubah.

Mohaya

Arti โ€œsudahโ€ yang dimiliki mohaya umumnya lebih dekat dengan arti โ€œsudahโ€ pada kata mou, yaitu digunakan untuk apa yang telah terjadi dan akan segera terjadi. Selain itu, penggunaan kata mohaya seringkali mengandung nuansa hal yang sudah terjadi di masa lalu tetapi mungkin masih berlanjut dan belum selesai sepenuhnya. 

Namun, maksud dan maknanya sendiri sama dengan sude ni, yaitu menunjukkan bahwa hal tersebut sudah dalam keadaan tertentu dan tidak dapat dikembalikan ke keadaan sebelumnya. Mohaya adalah kata yang menekankan arti konteks dan memasukkan emosi ke dalamnya, sedangkan sude ni hanya sebuah kata untuk menggambarkan suatu peristiwa.

Dalam percakapan sehari-hari, kata sude ni jauh lebih sering digunakan dibandingkan mohaya.

Contoh Kalimat

Berikut beberapa contoh kalimat untuk memudahkan kalian memahami setiap makna dari istilah-istilah yang sudah disebutkan di atas.

Mou

Sudah

Asa-gohan wo tabenakatta node, mou onaka ga sukimashita.
Mou hikouki no yoyaku wo tottan desuka?
A : Repooto wa, mou dekita?
B : Uun, mada dekiteinain da.
Kodomo-tachi wa mou neta you desu.
Mou osoi kara, kaerinasai.
Kono hon wa mou yonde shimaimashita.
Kono bideo wa mou mite shimatta kara, kashite agemasu yo.
Yamada-san wa mou kaetta kamoshiremasen.
Isogashii shigoto wa mou owatte shimatta kara, yasumi wo onegai shite miru tsumori desu.
Kare wa wakai tsumori desu ga, mou chuunen desu.

Segera / Tak lama lagi / Sebentar lagi

Mou juu-ji ni naru node, sorosoro dekakemasu.
Mou owarimasu kara, shibaraku omachi kudasai.
Mou kuru darou.
Mou juu-ji ni narimasu ga, kare wa mada nete imasu.
Mou juuni-ji ni naru ne. Sorosoro neyou ka na.

Lebih / Lainnya / Lagi (Konotasi positif)

Mou katahou no kutsushita ga mitsukaranai.
Mou ippai kudasai.
Kuruma de mou juppun ikeba kaigan ni demasu.
Kaigai ni iku toki wa, megane wo mou hitotsu motte itta hou ga ii desu yo.
Mou ichido, setsumei shite kudasaimasenka?

Lagi (Konotasi negatif)

Ano mise no ten-in wa shinsetsu dewa nai node, mou ikitakunai desu.
Mou shimasen kara yurushite kudasai.
Watashi wa mou arukenai.
Koohii wa mou nomanai koto ni shimashita.
Mou kare niwa nido to awanai.
Aitsu ni wa nani wo itte mo muda dakara, mou kuchidashi shinai koto ni shita nda.

Sebagai ungkapan emosi

Seperti yang sudah disebutkan di atas, mou pada makna kelima sulit untuk diartikan secara jelas, dan akan berbeda-beda artinya tergantung konteks kalimatnya. Pada dasarnya, mou menunjukan ungkapan emosi yang mengandung nuansa putus asa, kekesalan, dan kritikan.

Kore wa mou utagau yochi no nai jijitsu da.
Anata wa mou itta hou ga ii.
Mou, nani yatten da yo?
Mou iikagen ni shite yo!
Mou gaman dekinai!
Mou, tabako no suigara made chirabatterushi.

Sude ni

Kare wa sude ni otona da.
Kigi wa sudeni ha wo otoshite iru. 
Sono ken wa, sude ni kecchaku ga tsuite iru.
Honjitsu no eigyou wa sude ni shuuryou itashimashita.
Sono hon wa sude ni zeppan to natte ita. 
Ie ni kaetta toki ni wa sude ni juuni-ji wo sugite ita.

Mohaya

Kare wa mohaya kodomo dewanai.
Ima kara itte mo mohaya teokure.
Sono fuku wa mohaya jidai okure da. 
Sono tatemono wa mohaya kuzure kakatteiru.
Kono pasokon no moderu wa seisan shuuryou shite ite, mohaya nyuushu kon’nan yo.

Kesimpulan

Itulah penjelasan tentang istilah-istilah bahasa Jepang yang dalam bahasa Indonesia bisa diartikan โ€œsudahโ€. Walaupun sama-sama berarti โ€œsudahโ€, masing-masing istilah mengandung nuansa yang berbeda-beda. Dengan mengenal ketiga istilah yang berarti โ€œsudahโ€ di atas, akan semakin memperluas perbendaharaan kata bahasa Jepang kalian, sehingga memudahkan kalian dalam bercakap-cakap. Akan tetapi, jika kalian tidak mengingatnya dengan benar, kalian mungkin akan salah menggunakannya, jadi berhati-hatilah. 

Semoga penjelasan kosakata bahasa Jepang di atas mudah kalian pahami, dan tentunya bermanfaat untuk kalian. Jangan lupa untuk membaca artikel-artikel lainnya dan simak terus informasi-informasi terbaru seputar bahasa Jepang dan jejepangan lainnya di Kepo Jepang.

Sebelum membaca artikel yang lain, yuk kita perhatikan kembali beberapa hal di bawah ini.

  • Q) Apa bahasa Jepangnya “sudah”?
  • Q) Apa bedanya “mou” dan “sude ni”?
  • Q) Apakah “mohaya” umum digunakan dalam percakapan?
  • Q) Contoh kalimat “mou” yang artinya “sudah” dan “lagi”!

Jika kalian masih penasaran dengan pertanyaan lainnya seputar Jepang dan bahasa Jepang, langsung baca di halaman ini saja ya!