Sensei ni okoraremashita.
(Saya) dimarahi oleh guru.
Kata okoraremashita pada kalimat di atas merupakan bentuk pasif dari kata kerja okoru yang artinya “marah”. Namun, tahukah kalian kalau selain kata okoru ada istilah lain seperti hara ga tatsu yang artinya sama?
Nah, melalui artikel ini Kepo Jepang akan berusaha menjelaskan arti dan makna kata kerja okoru, bagaimana penggunaannya dalam kalimat, serta memperkenalkan beberapa istilah yang memiliki arti sama.
Untuk lebih jelasnya, langsung simak saja penjelasan di bawah ini.
Penjelasan “Okoru”
Okoru termasuk ke dalam kelas kata kerja, tepatnya golongan 1 atau go-dan-doushi. Dalam bahasa Indonesia, okoru bisa diartikan “marah”, “gusar”, atau “naik darah”. Adapun dalam kamus bahasa Jepang, okoru dijelaskan sebagai berikut :
- Mengungkapkan perasaan tidak tahan akan ketidakpuasan, kekesalan, jengkel dan ketidaknyamanan akan suatu hal.
- Memberikan peringatan atas hal-hal tidak baik yang dilakukan seseorang.
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat dikatakan bahwa makna “marah” pada kata okoru umumnya bisa dilihat dari ekspresi, perkataan, dan tindakan dari orang yang sedang marah tersebut.
Selain itu, karena okoru lebih menunjukkan kepada tindakan yang dilakukan seseorang, ada nuansa yang sangat kuat dalam kata okoru, dalam artian ketika kata okoru digunakan secara tidak langsung menunjukkan bahwa orang tersebut “sangat marah”.
Istilah Bahasa Jepang Lain untuk “Marah”
Seperti kebanyakan istilah bahasa Jepang yang memiliki banyak sinonim, kata “marah” pun bisa diungkapkan dengan istilah selain okoru. Di antaranya adalah sebagai berikut!
Ikaru
Istilah ini ditulis dengan Kanji yang sama dengan okoru, juga termasuk ke dalam kata kerja golongan 1 (go-dan-doushi). Pada dasarnya makna ikaru sama dengan okoru, tetapi bisa dikatakan ikaru merupakan bahasa yang sudah lebih lama digunakan dibandingkan okoru, sehingga saat ini sudah jarang digunakan.
Selain itu, okoru umumnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan alasan yang jelas, sedangkan ikaru lebih menunjukkan keadaan emosional seseorang. Oleh karena itu, ada nuansa emosi yang lebih kuat dalam kata ikaru dibandingkan okoru.
Shikaru
Secara sederhana shikaru artinya juga “marah”. Namun, umumnya kata ini digunakan ketika yang bertindak “marah” adalah orang yang kedudukannya ada di atas orang yang dimarahi, baik dalam umur maupun status sosial. Misalnya atasan kepada bawahan, guru kepada murid, atau orang tua kepada anaknya.
Sebagai tambahan, sama halnya dengan okoru dan ikaru, shikaru pun termasuk ke dalam kata kerja golongan 1.
Mukatsuku
Mukatsuku pun termasuk ke dalam kelas kata kerja golongan 1. Istilah ini umumnya digunakan ketika kita merasa kesal, tersinggung dan marah akan suatu hal atau terhadap seseorang. Ada nuansa emosi marah yang dirasakan sangat besar bercampur dengan kekesalan dan kejengkelan terhadap hal atau seseorang yang membuat marah tersebut. Oleh karena itu, istilah ini lebih banyak digunakan dalam nuansa informal.
Hara ga tatsu / Haradatsu
Hara ga tatsu / haradatsu merupakan sebuah idiom yang secara harfiah artinya adalah “perut berdiri”. Keadaan ini menunjukkan perasaan yang meningkatkan emosi sehingga makna aslinya adalah keadaan “marah” atau “tidak bisa memaafkan” akan suatu hal yang sudah terjadi.
Apabila okoru menunjukkan tindakan yang jelas alasannya, hara ga tatsu / haradatsu umumnya digunakan ketika perasaan “marah” disebabkan oleh perasaan yang tidak menyenangkan atau tidak jelas. Dan biasanya tidak menunjukkan emosi atau tindakan memarahi orang lain, tetapi lebih kepada emosi marah yang ditujukan untuk diri sendiri.
Sebagai tambahan, istilah ini termasuk ke dalam kelas kata kerja golongan 1, tetapi bisa juga dimodifikasi dengan kata benda.
Atama ni kuru
Sama halnya dengan hara ga tatsu, istilah ini juga merupakan idiom yang secara harfiah artinya “datang ke kepala”. Istilah ini umum digunakan untuk mengekspresikan “marah” atau “kesal”. Untuk lebih memahami makna dan bagaimana penggunaannya dalam kalimat, silakan baca di halaman ini.
Informasi Tambahan
Dalam bahasa Jepang, kata okoru merupakan jenis kata homofon atau dalam bahasa Jepang disebut douon-igi-go, yaitu kata yang memiliki ejaan dan ditulis dengan huruf hiragana yang sama, tetapi memiliki arti dan makna, serta penulisan Kanji yang berbeda.
怒る | 起こる |
okoru | okoru |
marah | terjadi |
Penjelasan kata okoru (terjadi) akan dibahas di artikel lainnya. Pastikan kalian mengingat cara penulisan Kanjinya agar tidak salah ya.
Contoh Kalimat
Untuk lebih memahami penggunaan istilah-istilah di atas, coba perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini.
Okoru
- Watashi wa ani ni konpyuutaa wo kowasarete, totemo okotta.
- Sasai-na koto de okoru na yo!
- Kyuu ni yasumi wo toru koto de, tenchou ga okoranai to ii ndakedo.
- A : Sano-kun ni nani ga atta ka shitteru? Kare ga okotte iru tokoro wa metta ni minai yo.
B : Sakki maneejaa to nani ka ii arasotteta no kiita yo.
- Minami-chan wa kareshi ga uso wo tsuita node, hidoku okotte ita.
- Doushite son’na ni watashi no koto okotteru no? Rikai dekinai yo!
- Gakkou ni chikoku shita node, sensei ni okorare mashita.
Istilah Lainnya
- Kare wa rekka no gotoku ikaru.
- Ano ko wo shikaranaide. Kare no sei janai no.
- Haha-oya ni shikararete, ano kodomo wa oogoe de naki hajimeta.
- Kare no namae wo kiita dake de mukatsuku.
- Naguritai kurai mukatsuku.
- Jibun no fuchuui-sa ni hara ga tatsu.
- A : Jibun ni sugoku hara ga tatsu yo. Purezen de motto umaku yaranakya ikenakatta noni.
B : Son’na ni jibun wo semeru natte.
- Ano otoko ga burei-na node boku wa hara ga tatta ga nani mo iwazu ni ita.
- Nando mo chuui shita noni, yoku uso wo tsuku kareshi ni taishite, kanzen ni atama ni kita.
Kesimpulan
Itulah penjelasan arti, makna dan penggunaan istilah-istilah bahasa Jepang untuk “marah”. Jadi, istilah okoru adalah yang paling umum digunakan untuk menyebutkan tindakan “marah” atau “kesal”. Akan tetapi, kalian juga bisa menggunakan istilah lainnya seperti ikaru, shikaru, dan shikaru, atau idiom seperti hara ga tatsu dan atama ni kuru. Walaupun sama, ada sedikit nuansa makna yang berbeda, oleh karena itu pastikan kalian memahaminya sebelum menggunakannya.
Sampai di sini dulu penjelasan bahasa Jepang kali ini. Semoga penjelasan istilah-istilah bahasa Jepang dan contoh-contoh kalimat di atas mudah dimengerti, dipahami, dan bermanfaat bagi teman-teman yang sedang belajar bahasa Jepang. Jangan lupa simak terus informasi bahasa Jepang dan berita seputar Jepang di web maupun sosial media Kepo Jepang.
Untuk mengingat kembali penjelasan di atas, coba perhatikan beberapa hal di bawah ini.
Q) Apa bahasa Jepangnya “marah”?
Q) Apa artinya 怒る (okoru)?
Q) Apa maksud dari kata 腹が立つ (hara ga tatsu)?
Q) Apa perbedaan 怒る (okoru) dan 叱る (shikaru)?
Mari Belajar Kosakata Lainnya!
Setelah mempelajari arti dan makna perbedaan dari kata okoru dan beberapa istilah lainnya yang artinya “marah”, yuk kita pelajari kosakata lainnya yang masih berhubungan dengan kosakata di atas dan tentunya bisa kalian gunakan dalam kehidupan sehari-hari.