日本語がぺらぺらですね。
Nihongo ga pera-pera desu ne.

Pernahkah kalian mendengar ungkapan seperti di atas? Ungkapan pera-pera digunakan ketika kita ingin memuji seseorang yang fasih berbahasa asing. Seperti kalimat di atas yang berarti “(kamu) fasih berbahasa Jepang ya” atau bisa juga diartikan “(kamu) berbicara bahasa Jepang dengan lancar ya”.

Selain arti di atas, artikel ini akan membahas makna lain dari pera-pera. Kalian juga akan mudah memahami penggunaannya melalui contoh-contoh kalimat yang akan diberikan. Selengkapnya bisa langsung kalian baca penjelasan di bawah ini.

Penjelasan “Pera-Pera”

Pera-pera merupakan salah satu onomatope bahasa Jepang yang paling sering digunakan. Pera-pera sendiri termasuk ke dalam jenis onomatope giseigo. Onomatope ini paling banyak digunakan untuk menunjukkan seseorang yang fasih berbahasa asing. Namun, pera-pera memiliki makna lain dan digunakan untuk mengungkapkan empat hal berikut ini :

  1. Mampu berbicara suatu bahasa asing dengan sangat lancar. Fasih berbahasa asing.
  2. Banyak berbicara tentang suatu hal yang seharusnya tidak dikatakan dengan seenaknya/dengan gegabah.
  3. Keadaan kertas atau kain yang terlalu tipis dan mudah rusak.  
  4. Keadaan membalik kertas/halaman suatu buku/dokumen secara terus-menerus.

Seperti yang sudah disebutkan di atas, kalian mungkin cenderung lebih sering mendengar onomatope pera-pera untuk menunjukkan arti yang pertama, bukan?! Dalam aktivitas sehari-hari, tampaknya kita memang akan lebih sering mendengar kata pera-pera untuk mengungkapkan pujian terhadap kemampuan seseorang yang mampu berbicara bahasa asing dengan sangat lancar.

Namun, dengan melihat penjelasan arti di atas, kalian sudah tahu kan, kalau sebenarnya pera-pera memiliki empat arti, bahkan bisa merujuk pada suatu kalimat yang berarti negatif (makna nomor 2).

Contoh Kalimat

Untuk lebih mudah memahami penggunaan kata pera-pera, coba lihat contoh-contoh kalimat di bawah ini!

Kanojo wa Indonesia ni ryuugaku suru mae kara, sude ni Indonesia-go wo pera-pera to shaberu koto ga dekite ita.
Hayashi-san wa, kodomo no toki ni juu-nenkan Igirisu ni sunde ita node, eigo ga pera-pera desu.
Ei-go de mensetsu wo uketa toki mo, kare wa pera-pera to mensetsukan no shitsumon ni kotaeta.
Kanojo wa yopparatte shimau to, hito no himitsu wo pera-pera to hanashite shimau kara, kanojo ni himitsu wo iwanai hou ga ii kamoshirenai.
Ano hito wa shinyuu no himitsu wo pera-pera to hanashite shimatte, shinyuu to no yuujou wo kowashite shimatta rashii.
Pera-pera shita kami de tegami wo kakanai hou ga iin janai? Mou sukoshi atsui kami wo tsukattara?
Kono nuno wa totemo furui shi, chotto pera-pera shite iru ne.
Haha wa daigaku no kyouju nanode, mainichi iro iro na ronbun no peeji wo pera-pera to mekutte iru.
Imouto wa ehon wo yomu no ga suki nanode, itsumo pera-pera to ehon no peeji wo mekutte iru.

Kesimpulan

Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami dan membuat contoh kalimat dengan kata pera-pera?

Intinya, onomatope pera-pera dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai “berbicara bahasa asing dengan lancar”, “banyak berbicara dengan seenaknya”, “kertas/kain yang terlalu tipis”, dan “membalik kertas terus-menerus”.

Semoga informasi ini bermanfaat! Ikuti terus informasi pelajaran bahasa Jepang dari Kepo Jepang ya!

Untuk mengingat kembali penggunaan onomatope pera-pera, yuk perhatikan beberapa hal di bawah ini!

  • Apa bahasa Indonesianya “pera-pera”?
  • Termasuk jenis onomatope yang manakah “pera-pera”?
  • Bagaimana cara mengungkapkan “kamu fasih berbahasa Inggris ya”?
  • Apakah pera-pera ditulis dengan katakana?

Masih banyak loh onomatope yang bisa kalian pelajari di Kepo Jepang, jangan lupa untuk mengecek halaman ini ya.