Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk!
“Watashi wa tabako wo kesshite suwanai.”
Apa kalian tahu arti kalimat itu? Kalimat itu artinya “Saya tidak akan pernah merokok.”
Dalam percakapan sehari-hari, kita akan menemukan situasi untuk mengungkapkan kata “tidak akan”. Untuk itu, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “kesshite nai”. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya!
Fungsi “kesshite nai”
Pola kalimat
- “kesshite” + kata kerja bentuk negatif (bentuk “nai”/”masen”)
- “kesshite” + kata sifat “i” bentuk negatif (“i” hilang menjadi “kunai (desu)”)
- “kesshite” + kata sifat “na” bentuk negatif (“na” hilang menjadi “janai”/”dewa nai”/dll)
- “kesshite” + kata benda + “janai”/”dewa nai”/dll
Penggunaan “kesshite nai”
Pola “kesshite nai” merupakan salah satu tata bahasa dalam bahasa Jepang JLPT N3 yang digunakan untuk menyatakan dua hal, yaitu :
- suatu keinginan yang kuat bahwa penutur / subjek kalimat tidak melakukan suatu hal, sehingga bisa diartikan “(pasti) tidak akan (pernah)”, dan juga suatu pendapat yang kuat akan sesuatu hal, sehingga bisa diartikan “tidaklah”, serta
- suatu larangan yang tegas atau keras kepada orang lain untuk tidak melakukan sesuatu, sehingga biasanya diikuti dengan pola kalimat seperti “naide kudasai”, “te wa ikenai / te wa ikemasen”, “you ni suru”, dan sebagainya, dan ini bisa diartikan sesuai pola kalimat yang mengikutinya.
Jika ingin mengungkapkan bentuk yang lebih sopan, kita perlu mengganti akhiran kalimat menjadi bentuk sopan, “kesshite masen”.
Contoh kata kerja menjadi bentuk “nai” dan “masen”
(penjelasan lengkap silakan lihat di artikel Daftar Perubahan Kata Kerja ini)
a.Kelompok 1 (berakhiran u, ku, su, tsu, nu, bu, mu, gu ru)
- morau (menerima) : morawanai / moraimasen (tidak menerima)
- kiku (mendengarkan) : kikanai / kikimasen (tidak mendengarkan)
- hanasu (berbicara) : hanasanai / hanashimasen (tidak berbicara)
- motsu (membawa) : motanai / mochimasen (tidak membawa)
- shinu (mati) : shinanai / shinimasen (tidak mati)
- asobu (bermain) : asobanai / asobimasen (tidak bermain)
- nomu (minum) : nomanai / nomimasen (tidak minum)
- oyogu (berenang) : oyoganai / oyogimasen (tidak berenang)
- toru (mengambil) : toranai / torimasen (tidak mengambil)
b.Kelompok 2 (berakhiran eru dan iru)
- taberu (makan) : tabenai / tabemasen (tidak makan)
- miru (melihat) : minai / mimasen (tidak melihat)
c.Kelompok tidak beraturan (berakhiran “suru” dan kata “kuru”)
- benkyou suru (belajar) : benkyou shinai / benkyou shimasen (tidak belajar)
- kuru (datang) : konai / kimasen (tidak datang)
Contoh kata sifat menjadi bentuk negatif
(penjelasan lengkap silakan lihat di artikel Daftar Perubahan Kata Sifat ini)
a.Contoh kata sifat “i” menjadi bentuk negatif “kunai”
- takai (mahal) : takakunai (tidak mahal)
- amai (manis) : amakunai (tidak manis)
- omoshiroi (menarik) : omoshirokunai (tidak menarik)
- samui (dingin) : samukunai (tidak dingin)
b.Contoh kata sifat “na” menjadi bentuk negatif “dewa nai”
- kirai na (benci) : kirai dewa nai (tidak benci)
- nigiyaka na (ramai) : nigiyaka dewa nai (tidak ramai)
- shizuka na (sepi) : shizuka dewa nai (tidak sepi)
- suki na (suka) : suki dewa nai (tidak suka)
Contoh kata benda
- hitori (sendiri) : hitori dewa nai (tidak sendiri)
Contoh kalimat
Untuk bisa lebih mudah memahami pola ”kesshite nai”, mari lihat contoh kalimat berikut ini.
Keinginan / pendapat yang kuat
- Watashi wa kesshite yume wo akiramemasen.
- Watashi wa kare no koto wo kesshite yurusanai.
- Kare wa sanjussai ni naru made kesshite kekkon shinai to itte imashita.
- Shigoto wo shite iru kara, oya ni okane wo kesshite motomemasen.
- Moto kano kara moratta mono wo kesshite sutenai.
- Watashi wa kesshite jikan wo muda ni shinai.
- Kanojo wa kesshite sonna warui koto wo shinai.
- Ano chiiki no yachin wa kesshite takakunai.
- Kono kaisha de no shigoto wa kesshite raku dewa nai.
- Koko wa kesshite anzen janai.
- Anata wa kesshite hitori janai kara, nanika attara soudan shite ne.
Larangan keras
- Ano basho ni kesshite haitte wa ikemasen.
- Ano hashi wa abunai kara, kesshite watatte wa ikemasen.
- Soto wa abunai kara, kesshite ie wo dete wa ikenai.
- Meue no hito ni taishite, kesshite shitsurei na kotoba wo itte wa ikemasen.
- Kesshite uso wo tsukanaide kudasai.
- Kono koto wa kesshite wasurenai you ni shite kudasai.
- Jibun no namae wo kesshite machigaenai you ni kaite kudasai.
↓Contoh kalimat bisa kalian temukan juga di akun Instagram Kepo Jepang ya!↓
Contoh soal
Pola ini tergolong dalam tata bahasa JLPT N3. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.
- けしいて
- けして
- けしって
- けっして
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- こわれる
- こわれない
- こわす
- こわさない
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- ぜったいと
- ぜんぜんも
- あまりに
- けっして
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- いわない
- いう
- いえる
- いいない
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- だ
- ではない
- くない
- だった
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- なかない
- なきない
- なくない
- なってない
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- しないで
- ないで
- もないで
- さないで
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- は
- けっして
- こと
- しない
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- いって
- たいかいに
- まけないと
- けっして
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- に
- はなさない
- だれ
- も
- klik di sini untuk melihat jawabannya
Informasi tambahan
Bagaimana perbedaan “kesshite” dengan “zettai”?
Perbedaan yang paling jelas terlihat antara “kesshite” dan “zettai (ni)” adalah pola “kesshite” hanya bisa digunakan untuk kalimat negatif, sehingga pola kalimatnya hanya “kesshite ~nai” dan diartikan “tidak akan”, sedangkan “zettai (ni)” bisa untuk kalimat negatif maupun positif dan diartikan “pasti”. Misalnya :
- ○ Kesshite wasurenai. : Saya tidak akan pernah lupa.
- ○ Zettai ni wasurenai : Saya pasti tidak akan lupa.
- × Kesshite ikimasu. (?)
- ○ Zettai ni ikimasu. : Saya pasti akan pergi.
Perbedaan lainnya adalah ketika digunakan untuk kalimat bentuk negatif, yaitu “kesshite ~nai” atau “zettai (ni) ~nai”, keduanya memang bisa saling menggantikan, tetapi terdapat sedikit perbedaan makna yang terkandung di dalam kalimatnya. Pola “kesshite ~nai” memiliki makna “tidaklah” tetapi mungkin saja ada penjelasan atau alasan tertentu yang melawan kalimat dengan “kesshite ~nai” tersebut, sedangkan “zettai (ni) ~nai” memiliki makna “pasti tidak” terlepas dari alasan apa pun. Misalnya :
- ○ Kyuu ni shigoto wo yameru no wa kesshite yokunai. : Tiba-tiba berhenti dari pekerjaan tidaklah baik. (hal itu tentu tidaklah baik, tetapi karena suatu alasan tertentu, wajar saja jika tidak ada pilihan lain selain berhenti dari pekerjaan)
- ○ Kyuu ni shigoto wo yameru no wa kesshite yokunai kedo, byouki ga hidoku nattara, yahari shigoto wo yameta hou ga ii. : Tiba-tiba berhenti dari pekerjaan tidaklah baik, tetapi kalau penyakit menjadi lebih parah, sebaiknya memang berhenti saja dari pekerjaan. (kalimat seperti ini bisa dibuat agar maksud kalimatnya menjadi lebih jelas)
- ○ Kyuu ni shigoto wo yameru no wa zettai ni yokunai. : Tiba-tiba berhenti dari pekerjaan pasti tidak baik. (apa pun alasannya, itu tetap merupakan hal yang tidak baik)
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “kesshite nai”?
Pola “kesshite nai” merupakan salah satu ungkapan bahasa Jepang yang digunakan untuk menyatakan suatu keinginan atau pendapat yang kuat, serta untuk suatu larangan yang tegas, sehingga dalam bahasa Indonesia berarti “tidak akan”, “tidaklah”, atau “jangan”. Bentuk kalimat ini disampaikan dengan pola “kesshite” yang diikuti kata kerja/kata sifat bentuk negatif.
Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!
Sebelum belajar materi lainnya, coba lihat pertanyaan seputar bahasa Jepang tentang tata bahasa “kesshite nai” di bawah ini yuk!
Q)Apa arti “kesshite nai”?
Q)Bagaimana mengatakan “tidak akan lupa” dalam bahasa Jepang?
Q)Apa perbedaan “kesshite” dan “zettai”?
Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N3
Kali ini kita sudah belajar pola “kesshite ~nai”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!