Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk!
“Tatoe konkai goukaku dekinakatta toshitemo, watashi wa akiramenai. Rainen mata shiken wo ukeru”.
Apa kalian tahu arti kalimat di atas? Kalimat itu berarti “meski seandainya kali ini tidak bisa lulus, saya tidak akan menyerah. Tahun depan saya akan ikut ujian lagi”.
Dalam percakapan sehari-hari, kita akan menemui situasi ketika ingin mengungkapkan kalimat dengan kata “meski”. Untuk itu, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “toshitemo”. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya.
Fungsi “toshitemo”
Pola kalimat
- Kata kerja kasual + “toshitemo”
- Kata benda + “da toshitemo”
Penggunaan “toshitemo”
Tata bahasa “toshitemo” merupakan salah satu tata bahasa yang termasuk dalam JLPT N3 dan JLPT N2, yang digunakan untuk menyatakan suatu pengandaian yang tidak akan membawa dampak tertentu terhadap hal lainnya menurut penuturnya. Jika diartikan dalam bahasa Indonesia, pola “A toshitemo B” maknanya sama dengan “meski (seandainya) A terjadi, menurut penutur hal itu tidak akan memengaruhi B / tidak ada kaitannya dengan B / tidak akan mengubah keadaan B”. Oleh karena itu, sederhananya “toshite” diartikan “meski”. Ungkapan ini banyak disampaikan dengan kata “tatoe”, sehingga menjadi “tatoe…toshitemo” yang berarti “meski seandainya…”. Dalam percakapan sehari-hari yang lebih kasual, kata “toshitemo” bisa juga diganti dengan “toshitatte”.
Contoh kalimat
Untuk bisa lebih mudah memahami pola ”toshitemo”, mari perhatikan contoh kalimat berikut ini.
- Tatoe byouki ni natta toshitemo, shigoto wo yasumu koto ga dekinai.
- Kare no koto wo wasureyou to shita toshitemo, wasurerarenai.
- Tatoe furareta toshitemo, kanojo no koto ga zutto suki da.
- Tatoe ryoushin ni hantai sareta toshitemo, watashi wa kanojo to kekkon suru.
- Tatoe suki na hito ni kokuhaku sareta toshitemo, benkyou ni shuuchuu shitai kara, tsukiaitakunai.
- Nihon ni ryuugaku shita keiken ga nakatta toshitemo, shigoto no mensetsu ni goukaku dekireba, nihon de hatarakeru yo.
- Misu wo shita toshitemo, joushi ni sunao ni ittara, yurushite kureru hazu da.
- Tatoe kubi ni natta toshitemo, kanashiku wa nai.
- Wakuchin wo utta toshitemo, uirusu ni kansen suru kanousei wa nakunaranai kara, ki wo tsukemashou.
- Wakuchin wo uketara, uirusu ni kansen shita toshitemo, juushou ni naranai.
- Hanami ni sanka suru toshitemo, youji ga aru kara, chikoku shimasu.
- Ii hito da toshitemo, kare to kekkon shitakunai.
- Tatoe fugoukaku da toshitemo, doryoku shita kara koukai shinai.
- Joudan da toshitemo, sonna koto wo iu beki janai yo.
Contoh soal
Pola “toshitemo” tergolong dalam tata bahasa JLPT N3 dan JLPT N2. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.
- としても
- ても
- しても
- でも
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- にしても
- としても
- によって
- のわりに
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- にして
- ても
- だとしても
- しても
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- 負けて
- 負けた
- 負けなく
- 負け
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- としても
- わりに
- おきに
- つぎに
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- うちに
- わりに
- として
- としても
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- のせいで
- によると
- だとしても
- としても
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- としても
- おかげで
- にかけて
- おきに
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- わりに
- たびに
- だとしても
- によって
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- 結婚し
- 結婚して
- 結婚した
- 結婚
- klik di sini untuk melihat jawabannya
Informasi tambahan
Perbedaan “toshitemo” dan “temo”
Sebelumnya kita telah mempelajari pola partikel “temo” yang juga digunakan menyatakan “meski”. Keduanya secara umum memang bisa saling menggantikan, tetapi sebenarnya kedua pola ini memiliki sedikit perbedaan.
Intinya, pada pola “toshitemo” terdapat nuansa pengandaian yang kuat, sedangkan partikel “temo” lebih sering digunakan menyatakan hal yang sudah jelas diketahui faktanya atau sudah terjadi. Misalnya:
- ○ (Tatoe) ame ga futta toshitemo, ikimasu.(Meski seandainya turun hujan, saya akan pergi : penekanan bentuk pengandaiannya lebih kuat dibandingkan hanya dengan “temo”)
- ○ Ame ga futtemo, ikimasu. (Meski turun hujan, saya akan pergi : penekanan pengandaiannya tidak sekuat “toshitemo”)
- ○ (Tatoe) kono hon wo nando yonda toshitemo wakaranai. (meski seandainya membaca buku berkali-kali, saya tidak paham : makna pengandaiannya kuat, yaitu seandainya dibaca berkali-kali pun saya tidak akan paham)
- ○ Kono hon wo nando yondemo wakaranai. (meski sudah membaca buku berkali-kali, saya tidak paham : faktanya saya memang tidak paham padahal sudah membacanya berkali-kali)
- ○ (Tatoe) kusuri wo nonda toshitemo, kono byouki wa naoranai.(Meski seandainya minum obat, sakit ini tidak sembuh : penekanan pada pengandaian, seandainya saya minum obat pun, sakit ini tidak sembuh)
- ○ Kusuri wo nondemo, kono byouki wa naoranai.(Meski sudah minum obat, sakit ini tidak sembuh : faktanya saya sudah minum obat, tetapi kenyataannya sakit ini tidak sembuh)
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “toshitemo”?
Tata bahasa “toshitemo”, yang merupakan salah satu tata bahasa yang termasuk dalam JLPT N3 dan JLPT N2, digunakan untuk menyatakan suatu pengandaian yang tidak akan membawa dampak tertentu terhadap hal lainnya menurut penuturnya. Oleh karena itu, sederhananya “toshite” diartikan “meski”.
Semoga informasi kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!
Selanjutnya, sambil mengingat materi hari ini, mari lihat beberapa pertanyaan di bawah ini!
Q)Bagaimana penggunaan tata bahasa “toshitemo”?
Q)Contoh kalimat dengan kata “toshitemo”?
Q)Bagaimana perbedaan “toshitemo” dengan “temo”?
Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N3
Kali ini kita sudah belajar pola “toshitemo”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!