Isuramu kyouto wa buta-niku wo tabemasen.
Umat Islam tidak makan daging babi.

Buta adalah bahasa Jepangnya “babi”. Namun, selain buta ada juga kata inoshishi yang merujuk pada “babi liar”.

Kali ini Kepo Jepang akan menjelaskan arti dan asal-usul kata buta, serta perbedaannya dengan inoshishi. Akan diperkenalkan juga nama-nama makanan dari buta untuk menambah perbendaharaan kosakata teman-teman sekalian.

Untuk lebih jelasnya langsung simak saja penjelasan di bawah ini.

Penjelasan “Buta

Buta secara sederhana diartikan “babi”. Akan tetapi buta lebih merujuk “babi” sebagai hewan ternak yang dipelihara dan dikembangbiakkan, sehingga dagingnya bisa dikonsumsi sebagai  makanan.

Ada beberapa teori tentang pembentukan kata buta. Namun yang paling banyak disebutkan adalah, kata ini berasal dari gabungan pergeseran kata futo (gemuk) dan onomatopoeia (suara tiruan) babi “buu-buu”.

Selain merujuk pada hewan “babi”, kata buta sering kali digunakan sebagai kata kasar untuk menghina orang gemuk, banyak makan, dan berpenampilan tidak menarik. Buta dengan makna ini biasanya ditulis dengan Katakana.

Kanji buta sendiri termasuk ke dalam kategori kai-i moji, atau Kanji yang dibentuk dari 2 atau lebih karakter gambar yang menunjukkan makna baru. 

肉(月)+豕(いのこ)
irisan daging + sejenis babi hutan

Gabungan kedua Kanji di atas menunjukkan makna baru yaitu “babi dengan daging” atau sederhananya “babi gemuk”. Makna ini merujuk pada penjelasan di atas, di mana kata buta hanya digunakan untuk hewan “babi” yang dikembangbiakkan dan digunakan sebagai bahan makanan.

Sebagai tambahan “anak babi” disebut kobuta.

Istilah Bahasa Jepang Lain untuk “Babi”

Seperti yang sudah dijelaskan, buta hanya digunakan untuk “babi” yang diternak untuk dijadikan bahan makanan. Sedangkan “babi” secara umum dalam bahasa Jepang disebut inoshishi, yang secara harfiah diartikan “babi liar” atau “babi hutan”.

Sebagai tambahan, seperti sebagian besar istilah yang menamai organisme, inoshishi umumnya ditulis dengan Katakana.

Istilah Bahasa Jepang untuk Makanan dari Babi

Buta merupakan cara baca Jepang (kun’yomi), sedangkan cara baca Cinanya (on’yomi) adalah ton. Penamaan makanan atau bahan makanan dari babi biasanya ada yang menggunakan buta dan ada juga yang menggunakan ton. Berikut beberapa di antaranya :

Bahasa JepangHiraganaCara BacaArti
豚肉ぶたにくbuta nikuDaging babi
ポークぽーくpookuDaging babi
Diambil dari bahasa Inggris “pork”
ハムはむhamuHam
Daging babi yang diawetkan
ベーコンべーこんbeekonBakon 
豚ロースぶたろーすbuta roosuBabi has (pork loin)
豚脂・ラードとんし・らーどtonshi / raadoLemak babi
豚骨とんこつtonkotsuSup yang terbuat dari tulang babi
チャーシューちゃーしゅーchaashuuFilet babi panggang
Sering dijadikan topping ramen
豚カツとんかつtonkatsuKatsu daging babi
豚汁とんじるtonjiruSup miso daging babi
豚丼・豚めしぶたどん・ぶためしbutadon / butameshiNasi dengan topping daging babi
豚しゃぶぶたしゃぶbuta shabuShabu-shabu daging babi
豚まんぶたまんbutamanBakpao isi daging babi.
Dikenal juga dengan istilah 肉まん (nikuman)
酢豚すぶたsubutaBabi asam manis

Contoh Kalimat

Untuk lebih memahami penggunaan istilah-istilah di atas, coba perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini.

Buta 

Sono buta wa totemo futotte iru.
Uraniwa ni, takusan no buta ga imasu.
Buta wa suzushiku kanjiru you ni doro no naka wo korogari mawarimasu.
A : Oniku tabemasuka? 
B : Hai. Buta niku igai tabemasu.
Oji no noujou wa mesu no buta ga san-biki, osu ga ip-piki imasu.
Atarashii baabekyuu soosu wo tameshite mina. Butaniku ni yoku au yo.
Watashi no imouto wa buta no nuigurumi ga daisuki desu.

Inoshishi

Nihon no inaka de wa inoshishi no kazu ga fuete iru.
Kono chiiki no juumin wa chiisai koro kara shika ya inoshishi gari wo naratta mono da.
Inoshishi wa fudan wa kougeki-teki dewa nai ga, kiken-na baai mo aru.

Ungkapan yang Bisa Digunakan untuk Menanyakan Kehalalan Makanan

Dikarenakan teman-teman pembaca muslim tidak boleh makan daging babi atau apapun yang mengandung babi, berikut Kepo Jepang perkenalkan beberapa ungkapan yang bisa digunakan ketika kalian ingin menanyakan apakan makanan yang dihidangkan atau yang ada di dalam menu mengandung babi atau tidak. 

Shuukyou de, butaniku wo tabenai koto ni natte imasu.
Sumimasen, kono ryouri wa butaniku ga haitte imasuka?
Chaashuu nashi de onegaishimasu.

Kesimpulan

Itulah pembahasan kata buta yang artinya “babi” dalam bahasa Jepang. Jadi, perlu kalian ingat bahwa buta merujuk pada babi ternak yang dipelihara dan dikembangbiakkan untuk dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Adapun istilah bahasa Jepang untuk “babi” secara umum adalah inoshishi yang harfiahnya diartikan “babi hutan” atau “babi liar”.

Sampai di sini dulu penjelasan bahasa Jepang kali ini. Semoga penjelasan kosakata-kosakata bahasa Jepang dan contoh-contoh kalimat di atas mudah dimengerti, dipahami, dan bermanfaat bagi teman-teman yang sedang belajar bahasa Jepang. Jangan lupa simak terus informasi bahasa Jepang dan berita seputar Jepang di web maupun sosial media Kepo Jepang.

Untuk mengingat kembali penjelasan di atas, coba perhatikan beberapa hal di bawah ini.

  • Q) Apa bahasa Jepangnya “babi”?
  • Q) Apa bedanya 豚 (buta) dan イノシシ (inoshishi)?
  • Q) Apa bedanya 豚肉 (buta niku) dan チャーシュー (chaashuu)?
  • Q) Bagaimana cara menanyakan apakah makanan mengandung daging babi atau tidak dalam bahasa Jepang?

Untuk melihat pertanyaan lainnya seputar bahasa Jepang dan info-info menarik tentang Jepang, langsung saja baca di halaman ini ya.

Mari Belajar Kosakata Lainnya!

Setelah mempelajari arti dan penggunaan kata tori yang merupakan istilah bahasa Jepang untuk “burung” secara umum atau hewan sejenis unggas, yuk baca artikel lainnya yang berkaitan dengan hewan dalam bahasa Jepang, yang tentunya bisa kalian gunakan dalam kehidupan sehari-hari.