Nante koto da! Sugo sugiru jan.
Ya ampun! Keren banget.

Nante koto da pada kalimat di atas adalah salah satu ungkapan bahasa Jepang yang maknanya bisa disamakan dengan “ya ampun”, “ya Tuhan” atau “astaga” dalam bahasa Indonesia. Namun dalam bahasa Jepang, “ya ampun” bisa diungkapkan dengan beberapa istilah lainnya.

Melalui artikel ini, Kepo Jepang akan memperkenalkan ungkapan-ungkapan bahasa Jepang yang maknanya hampir sama dengan “ya ampun”, “astaga”, atau “oh my god”. Teman-teman juga bisa dengan mudah memahami penggunaannya melalui contoh kalimat yang akan diberikan.

Untuk lebih jelasnya, langsung simak saja penjelasan di bawah ini.

Ungkapan Ekspresi “Ya ampun”, “Ya Tuhan”, atau “Astaga” dalam Bahasa Jepang 

Dalam percakapan sehari-hari, sering kali kita ingin mengungkapkan ekspresi kaget, kagum, tidak percaya, atau yang dalam bahasa Indonesia biasa diungkapkan dengan “ya ampun”, “ya Tuhan”, atau “astaga”. Lalu apakah ungkapan bahasa Jepang yang maknanya sepadan dengan ungkapan bahasa Indonesia tersebut?

Seperti yang teman-teman ketahui, satu ungkapan dalam bahasa Indonesia bisa diucapkan dengan beberapa ungkapan dalam bahasa Jepang. Begitu pun dengan “ya ampun”. Dalam bahasa Jepang, ada beberapa ungkapan yang maknanya bisa disamakan dengan ungkapan “ya ampun”. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Nante koto da / Nante kotta

Nante koto da merupakan kependekan dari nan to iu koto da yang secara harfiah berarti “saya tidak percaya akan hal itu”. Ungkapan ini umumnya digunakan untuk menyatakan beberapa ekspresi seperti terkejut, kecewa, bingung, tidak percaya (akan suatu hal) maupun kekaguman. Akan tetapi sebagai ungkapan ekspresi lebih sering dipersingkat menjadi nante koto da atau nante kotta.

Dengan memahami pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan nante koto da hampir sama dengan kata “ya ampun” atau “astaga” dalam bahasa Indonesia. Sebagai tambahan, ungkapan ekspresi ini termasuk ke dalam bahasa lama, sehingga sudah jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Yabai

Ungkapan ekspresi yabai adalah salah satu ungkapan yang paling sering digunakan dalam percakapan bahasa Jepang. Yabai juga merupakan ungkapan yang bisa digunakan dalam banyak nuansa. Salah satunya adalah ketika kita merasa terkejut dan terkagum-kagum. Oleh karena itu, ungkapan yabai pun bisa diartikan “ya ampun”.

Untuk lebih jelasnya, silakan baca kembali penjelasan kata yabai di halaman ini.

Taihen

Sama halnya dengan yabai, istilah taihen pun seringkali digunakan untuk mengungkapkan berbagai macam ekspresi, seperti, merasa kesulitan, kaget, atau ketika menghadapi sesuatu yang mengerikan. Secara umum ungkapan ini pun memiliki makna yang sama dengan nante koto da atau “ya ampun”.

Umumnya ungkapan taihen saja digunakan oleh perempuan, sedangkan laki-laki biasanya mengucapkan taihen da. Namun, taihen sebagai ungkapan “ya ampun” jarang digunakan oleh anak muda saat ini.

Ara yada

Secara harfiah ungkapan ekspresi ini diartikan “oh tidak”, yang umumnya digunakan ketika terkejut. Dapat digunakan dalam situasi yang sama dengan nante koto da. Ungkapan ini umumnya digunakan sebagai bahasa wanita dan bernuansa agak kuno. Adapun anak muda zaman sekarang menggunakan ungkapan yadaa! sebagai bahasa kasual yang memiliki nuansa makna sama.

Maji / Maji de

Maji atau maji de artinya adalah “benarkah” atau “sungguh”. Ungkapan ekspresi ini umumnya digunakan ketika kita terkejut dan tidak percaya akan suatu informasi yang kita dengar. Ketika digunakan maknanya hampir sama dengan “ya ampun”.

Uwaa / Waa / Maa

Ungkapan ekspresi “ya ampun” ini umumnya digunakan ketika kita terkejut akan suatu hal baik yang bersifat positif maupun negatif. Dan lebih umum digunakan oleh perempuan.

Doushiyou 

Secara harfiah artinya adalah “bagaimana ini” atau “(saya) harus bagaimana)”. Umumnya ungkapan ini digunakan untuk mengekspresikan kekhawatiran atau kebingungan ketika menghadapi sesuatu, dan pada dasarnya maknanya hampir sama dengan nante koto da atau “ya ampun” dalam bahasa Indonesia”.

Masaka

Masaka adalah ungkapan yang secara umum diartikan “tidak mungkin (terjadi)”, “masa sih”, “tidak pernah (terjadi)”, yang intinya digunakan untuk mengekspresikan ketidakpercayaan. Makna penggunaannya pun bisa disamakan dengan “ya ampun”.

Ara! / Oya!

Ungkapan ekspresi ini umumnya digunakan ketika kita terkejut. Secara harfiah bisa diartikan “oh”, “ah” atau “ya ampun”.

Ara! umumnya digunakan oleh wanita dan sedikit bernuansa jadul. Bisa juga diungkapkan dengan ara-ara, araa! atau araraa!. Sedangkan oya! pada umumnya jarang digunakan dalam percakapan sehari-hari. Oya! bisa juga diungkapkan dengan oya-oya.

Ee?!

Ungkapan ini umumnya digunakan ketika kita terkejut dan tidak percaya terhadap informasi yang didapatkan. Makna penggunaannya bisa disamakan dengan “ya ampun”.

Mou…

Mou secara umum merupakan kata keterangan yang artinya (sudah). Namun mou pun bisa digunakan sebagai ungkapan ekspresi. Di mana arti “ya ampun” pada ungkapan ekspresi mou secara umum mengandung makna putus asa, kekesalan, dan ketidakpuasan atas suatu hal.

Uso (deshou)?!

Secara harfiah uso berarti “bohong”. Namun ketika digunakan sebagai ungkapan ekspresi, bisa digunakan untuk menyampaikan nuansa ketidakpercayaan atau keterkejutan akan sesuatu, yang dalam bahasa Indonesia hampir sama maknanya dengan “ya ampun” atau “astaga”.

Contoh Kalimat

Untuk lebih memahami penggunaan ungkapan “ya ampun” dalam bahasa Jepang, coba perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini.

A : Nante koto da!
B : Dou shita no?
A : Isha ni iku yotei wo wasureteta!
A : Nante kotta. Kyou no miitingu ga sugoku daijitte wakatteta darou?!
B : Wakatteta yo!
Yabai! Kaisha ni ie no kagi wo wasurete kichatta yo.
A : Mou konna jikan da.
B : Taihen. Shuuden ni ma ni awanai.
A : Ara yada!
B : Dou shita no?
A : Shukudai wasureta wa.
A : Raigetsu shoukaku suru nda! 
B : Maji de! Omedetou!
Uwaa! Kono pankeeki, mecha-kucha oishii! 
A : Nee nee! Kono doresu, gojup-paasento ofu datta no! 
B : Maa! Watashi mo kaou kashira!
Waa, konna takasou-na mise kita koto nai desu yo. 
Dou shiyou! Saifu wa doko? Doko ka de otoshite kita no kamo shirenai
A : Ohayou. Chanto benkyou shita?
B : Masaka, kyou tesuto ga aru?
Ara, ooki-na nami ga kite yo.
A : Takumi to wakareta yo. 
B : Ee? juu-nen mo tsukiatteta noni!
Mou! Ittai biiru nanbai nonda no yo!?
Uso! Kare foroba shite kureta nda!

Kesimpulan

Itulah penjelasan berbagai ungkapan bahasa Jepang yang maknanya hampir sama dengan “ya ampun” atau “astaga” dalam bahasa Indonesia. Ungkapan-ungkapan di atas bisa kalian gunakan dalam percakapan sehari-hari. Pahami kembali setiap contoh kalimatnya untuk memahami kapan masing-masing ungkapan bisa kalian gunakan. 

Sampai di sini dulu penjelasan bahasa Jepang kali ini. Semoga penjelasan bahasa Jepang di atas mudah dimengerti, dipahami, dan bermanfaat bagi teman-teman yang sedang belajar bahasa Jepang. Jangan lupa simak terus informasi bahasa Jepang dan berita seputar Jepang di web maupun sosial media Kepo Jepang.

Untuk mengingat kembali penjelasan di atas, coba perhatikan beberapa hal di bawah ini.

  • Q) Apa bahasa Jepangnya “ya ampun”?
  • Q) Apa artinya なんてこった (nante kotta)?
  • Q) Apa arti まじで (maji de)?

Untuk melihat pertanyaan lainnya seputar bahasa Jepang dan info-info menarik tentang Jepang, langsung saja baca di halaman ini ya.

Mari Belajar Kosakata Lainnya!

Setelah mempelajari bagaimana cara mengungkapkan “ya ampun” atau “astaga” dalam bahasa Jepang, yuk kita pelajari istilah dan ungkapan bahasa Jepang lainnya, yang tentunya bisa kalian gunakan dalam kehidupan sehari-hari.