Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk!
“Ashita wa ame ga furu rashii desu”.
Apa kalian tahu arti kalimat di atas? Kalimat itu berarti “saya dengar besok akan turun hujan”.
Dalam percakapan sehari-hari, kita akan menemui situasi ketika ingin mengungkapkan kalimat yang menyatakan hal yang telah kita dengar. Sebelumnya kita telah belajar pola sou da / da sou da. Untuk itu, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “rashii”. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya!
Fungsi “rashii”
Pola kalimat
- kata kerja bentuk kasual + rashii
- kata sifat i + rashii
- kata sifat na (na dihilangkan) + rashii
- kata benda + rashii
Penggunaan “rashii”
Pola “rashii” dalam bahasa Jepang digunakan untuk dua hal, yaitu :
- menyatakan suatu dugaan yang didasari atas informasi yang didengar dari orang lain atau dari media, yang pada intinya cenderung berupa informasi yang diketahui secara tidak langsung dari suatu perantara, sehingga dapat diartikan “saya dengar” atau “sepertinya”, serta
- menyatakan suatu hal yang dianggap umum, yang dianggap sebagai hal yang sesungguhnya / sebenarnya, dengan memberikan satu kata benda yang dijadikan acuan, sehingga dekat dengan kata “layaknya / seperti ~yang sesungguhnya”.
Untuk mengubah menjadi bentuk negatif, kita perlu mengubah akhiran i menjadi “kunai”, sehingga menjadi “rashikunai”.
Contoh kalimat
Untuk bisa lebih mudah memahami pola ”rashii”, mari lihat contoh kalimat berikut ini.
Berarti “saya dengar”
- Kare wa daigakuin ni hairu rashii desu.
- Ano ko, kareshi ga dekita rashii.
- Anata ni kyoumi ga aru hito ga iru rashii desu yo.
- Kare wa raishuu kara Amerika ni ryuugaku suru rashii.
- Kare wa taichou ga warui rashii desu.
- Raigetsu wa kono jinja de matsuri ga aru rashii desu.
- Kare wa benron taikai ni deru rashii yo.
Berarti “layaknya/seperti ~yang sesungguhnya”
- Kare wa otoko rashii desu ne.
- Onna rashii onna ni naritai desu.
- Gakusei rashiku ganbatte benkyou shite kudasai.
- Jibun rashiku ikite ikimashou.
- Konna jikan ni mada kite inai no ka. Chikoku suru nante, kare rashikunai ne.
- Kare wa yoku hataraite imasu. Hontou ni nihonjin rashii desu ne.
- Shuushoku katsudou wo shite iru gakusei wa shakaijin rashii fuku wo kite iru.
Contoh soal
Pola “rashii” tergolong dalam tata bahasa JLPT N4 dan N3. Untuk itu, coba perhatikan juga latihan soal di bawah ini yang modelnya serupa dengan soal JLPT.
- でらしい
- だらしい
- とらしい
- らしい
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- あがって
- あがる
- あがり
- あげて
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- しに
- した
- する
- して
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- たいいんした
- たいいんして
- たいいんだ
- たいいんの
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- だそう
- らしい
- にみたい
- のよう
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- にらしい
- らしいの
- らしい
- のらしい
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- おとこで
- おとこだ
- おとこに
- おとこ
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- らしくない
- らしいくない
- らしではない
- らしでない
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- みたい
- らしい
- よう
- そう
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- らしい
- よう
- そう
- みたい
- klik di sini untuk melihat jawabannya
Informasi tambahan
Bagaimana perbedaan “you da”, “mitai da”, “sou da (keadaan)”, “sou da (katanya)”, dan “rashii”?
Pertama, tentunya pola kalimatnya berbeda, ya. Untuk itu silakan lihat kembali penjelasan setiap artikelnya! Secara umum, perbedaannya adalah :
You Da / No You Da (Sepertinya / Seperti)
- menduga suatu hal secara langsung, tetapi bisa juga dari perantara,
- merupakan bahasa tulisan,
- tergolong subjektif,
- perhatian atau ketertarikan pembicara sedang-tinggi
Ame ga furu you da : Sepertinya akan turun hujan (bahasa tulisan, informasi bisa dari orang lain atau dari pendapat pribadi)
Mitai Da (Sepertinya / Seperti)
- intinya sama dengan “you da” menduga suatu hal secara langsung, tetapi bisa juga dari perantara,
- merupakan bahasa lisan,
- tergolong subjektif
Ame ga furu mitai da : Sepertinya akan turun hujan (bahasa lisan, informasi bisa dari orang lain atau dari pendapat pribadi)
Sou Da (Tampaknya / Terlihat : untuk keadaan)
- dugaan dari hasil pengamatan pembicara, karena melihat secara langsung,
- tergolong objektif karena pembicara menyimpulkan informasi dari yang dilihat,
- perhatian atau ketertarikan pembicara sangat tinggi
Ame ga furisou da : Sepertinya akan turun hujan (dugaan karena melihat langsung)
Sou Da / Da Sou Da (Saya Dengar / Dikatakan Bahwa : dari hal yang didengar)
- informasi yang disampaikan hanya didapat dari orang lain atau perantara
Ame ga furu sou da : Saya dengar katanya akan turun hujan (mendengar informasi dari orang lain)
Rashii (saya dengar / seperti)
- cenderung berupa hal yang diketahui pembicara dari orang lain perantara, meski terdapat juga dugaan pribadi di dalamnya,
- tidak terlalu subjektif dan tidak juga terlalu objektif,
- perhatian atau ketertarikan pembicara rendah,
- bisa juga menyampaikan suatu hal / acuan yang sesungguhnya
Ame ga furu rashii : Sepertinya akan turun hujan (cenderung mendapatkan informasi dari orang lain, dan pembicara tidak terlalu tertarik dengan hal yang disampaikan)
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “rashii”?
Pola “rashii” merupakan ungkapan menyatakan suatu dugaan yang berdasarkan informasi yang didengar dari orang lain atau diketahui dari suatu media, serta bisa juga untuk menyampaikan suatu acuan sebagai hal yang sesungguhnya, sehingga dalam bahasa Indonesia berarti “saya dengar”, atau “seperti ~yang sesungguhnya”.
Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!
Sambil mengingat materi kali ini, coba lihat kembali pertanyaan terkait tata bahasa “rashii” di bawah ini!
Q)Apa arti tata bahasa “rashii”?
Q)Tolong beri contoh kalimat dengan pola “rashii”!
Q)Bagaimana bentuk negatif “rashii”!
Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N4
Kali ini kita sudah belajar pola “rashii”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!