Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk!
“Kono shousetsu wo yonde, namida ga desou ni natta”.
Apa kalian tahu arti kalimat di atas? Kalimat itu berarti “membaca novel ini, saya hampir menangis”.
Dalam percakapan sehari-hari, kita akan menemui situasi ketika ingin mengungkapkan kalimat yang menyatakan hal yang hampir terjadi. Untuk itu, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “sou ni naru”. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya!
Fungsi “sou ni naru”
Pola kalimat
- kata kerja bentuk masu (masu dihilangkan) + sou ni naru
Penggunaan “sou ni naru”
Pola “sou ni naru” dalam bahasa Jepang digunakan untuk menyatakan suatu hal yang dirasa akan terjadi, tetapi ternyata akhirnya tidak terjadi, atau bisa juga untuk menyatakan hal yang kemungkinan besar terjadi sedikit lagi, tetapi ternyata tidak. Pada intinya, pola ini berfungi untuk menyatakan hal yang hampir terjadi, sehingga dalam bahasa Indonesia, pola ini dapat diartikan “hampir”. Jika ingin mengungkapkan bentuk lampau, maka gunakan pola “sou ni natta”.
Contoh kalimat
Untuk bisa lebih mudah memahami pola ”sou ni naru”, mari lihat contoh kalimat berikut ini.
- Saikin, ie de yoku korobisou ni naru.
- Sakuya, takai basho kara ochisou ni naru yume wo mita.
- Ano ryouri wo tabetara, hakisou ni natta.
- Kinou, ano nisemono no kaban wo kaisou ni natta.
- Kare wa ano tachiiri kinshi no basho ni hairisou ni natta.
- Osanai koro, omoi byouki de shinisou ni natta toki ga aru.
- Jugyou wo sabotte iru koto ga sensei ni baresou ni natta.
- Sumaho no juuden ga kiresou ni natta kedo, tomodachi to renraku ga torete yokatta.
- Haha ni kareshi kara no tegami ga mitsukarisou ni natta.
- Kuruma wo unten shita toki, gyaku houkou kara no kuruma to butsukarisou ni natta.
- Michi wo watatta toki, jiko ni aisou ni natta.
- Ano hito ni damasaresou ni natta.
- Jitensha ni notte ita toki, neko ga kyuu ni tobidashite kite, hikisou ni natta.
- Sasai na mondai de kanojo to wakaresou ni natta kedo, nakanaori ga dekita.
↓Contoh kalimat bisa kalian temukan juga di akun Instagram Kepo Jepang ya!↓
Contoh soal
Pola “sou ni naru” tergolong dalam tata bahasa JLPT N3. Untuk itu, coba perhatikan juga latihan soal di bawah ini yang modelnya serupa dengan soal JLPT.
- になった
- そうになった
- のになった
- そうなった
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- にそうだ
- だそうだ
- だそうになった
- そうになった
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- そうの
- そう
- しそう
- だそう
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- のようだ
- だそうだ
- みたいだ
- そうになった
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- とった
- にとった
- なった
- になった
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- でそう
- そう
- だそう
- いそう
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- そうになった
- にみたい
- っぽい
- そうだ
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- 泣いて
- 泣く
- 泣い
- 泣き
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- そうになる
- になる
- にみたいだ
- ようだ
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- 取り
- 手伝い
- 言い
- 入り
- klik di sini untuk melihat jawabannya
Informasi tambahan
Perbedaan “sou ni natta” dan “tokoro datta”
Sebenarnya kedua tata bahasa ini memiliki arti yang sama, yaitu untuk menyatakan suatu hal yang hampir terjadi tetapi pada akhirnya tidak terjadi, sehingga keduanya bisa diartikan “hampir”.
Hal yang membedakan adalah tata bahasa atau bentuk kosakata yang digunakan sebelum pola tersebut, karena polanya adalah :
- “sou ni naru” : kata kerja masu (masu dihilangkan) + sou ni naru/natta
- “tokoro datta” : kata kerja kamus/nai + tokoro datta”
Selain itu, terdapat pula sedikit perbedaan pada makna kalimatnya, karena “sou ni natta” hanya menjelaskan “padahal sedikit lagi akan menjadi/terjadi suatu keadaan tertentu, tetapi tidak terjadi”, sedangkan “tokoro datta” lebih menekankan pada makna bahwa “ada suatu hal buruk yang hampir terjadi, tetapi akhirnya bisa dihindari sehingga tidak terjadi”. Misalnya:
- ○ Mou sukoshi de kaisha ni okuresou ni natta. (saya hampir terlambat ke kantor sedikit lagi : hanya menjelaskan keadaan yang hampir terjadi)
- ○ Mou sukoshi de kaisha ni okureru tokoro datta. (saya hampir terlambat ke kantor sedikit lagi : terdapat makna penekanan bahwa terlambat tersebut akhirnya bisa dihindari/dicegah sehingga tidak terjadi)
Kemudian, pola “sou ni natta” cenderung tidak digunakan untuk menyampaikan “hal baik yang hampir terjadi tetapi tidak”, sedangkan “tokoro datta” bisa digunakan untuk menyatakan hal tersebut. Misalnya:
- × Shukudai ga owarisou ni natta noni, tomodachi ni korareta. (terkesan kurang natural)
- ○ Shukudai ga owaru tokoro datta noni, tomodachi ni korareta. (padahal PR hampir selesai, tetapi saya didatangi oleh teman.)
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “sou ni naru”?
Pola “sou ni naru” merupakan ungkapan menyatakan hal yang hampir terjadi, sehingga dalam bahasa Indonesia berarti “hampir”.
Semoga informasi yang dibagikan kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!
Sambil mengingat materi kali ini, coba lihat kembali pertanyaan terkait tata bahasa “sou ni naru” di bawah ini!
Q)Apa fungsi tata bahasa “sou ni naru”?
Q)Contoh kalimat dengan pola “sou ni naru”?
Q)Perbedaan “sou ni natta” dan “tokoro datta”?
Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N3
Kali ini kita sudah belajar pola “sou ni naru”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!