Kare no hanashi ni akite imasu.
Aku bosan dengan obrolannya.

Akite pada kalimat di atas merupakan bentuk “te imasu” dari kata kerja akiru (bosan). Akiru pada umumnya digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan “bosan”. Lalu apakah perbedaannya dengan tsumaranai?

Melalui artikel ini, Kepo Jepang akan menjelaskan arti dan makna akiru, serta tsumaranai yang secara harfiah diartikan “membosankan”. 

Untuk lebih jelasnya, langsung simak saja penjelasan di bawah ini.

Penjelasan “Akiru” dan “Tsumaranai

Secara mendasar, akiru dan tsumaranai adalah dua kata dari kelas kata yang berbeda. Akiru merupakan kata kerja di mana makna “bosan” menunjukkan keadaan atau suatu aksi yang dilakukan, sedangkan tsumaranai merupakan kata sifat yang makna “bosan”nya menunjukkan sifat dari suatu hal yang diterangkan.

Arti dan Makna “Akiru

Secara sederhana akiru bisa diartikan “bosan” atau “kehilangan minat”. Adapun dalam kamus bahasa Jepang, makna akiru dijelaskan sebagai berikut :

  1. Keadaan di mana kita sudah bosan atau kehilangan minat akan sesuatu yang terlalu banyak dan berlebihan atau suatu hal yang berlangsung terlalu lama.
  2. Merasa cukup puas akan suatu hal yang sudah dialami dan memiliki ketidakinginan untuk melanjutkan dan merasakannya lagi.
  3. Sebagai kata sambung majemuk menunjukkan makna “sudah merasa cukup” sampai batas merasa tidak menginginkannya lagi.

Berdasarkan penjelasan makna akiru di atas, dapat disimpulkan bahwa kata ini digunakan ketika seseorang ada dalam keadaan sudah tidak ingin melakukan sesuatu karena kehilangan minat terhadap hal tersebut atau sudah merasa cukup puas karena tidak memerlukannya lagi. Dalam bahasa Indonesia umumnya diartikan “bosan”, “muak”, “jenuh”, “jemu”, atau “kenyang”.

Akiru termasuk ke dalam kata kerja golongan 2 atau ichi-dan-doushi. Untuk perubahan bentuk kata kerja golongan 2 bisa kalian lihat di halaman ini.

Arti dan Makna “Tsumaranai

Seperti yang sudah disebutkan di atas, tsumaranai termasuk ke dalam kelas kata sifat. Dalam bahasa Indonesia umumnya diartikan “membosankan”, “tidak menarik”, “tidak penting” atau “sepele”.

Apabila akiru digunakan untuk menunjukkan keadaan atau aksi seseorang yang merasa “bosan”, tsumaranai berfungsi untuk menjelaskan suatu benda atau hal yang dianggap tidak menarik minat.

Pada dasarnya kata tsumaranai merupakan kata yang mengalami pergeseran makna. Kata ini sebenarnya merupakan bentuk negatif dari kata kerja tsumaru (terjebak). “Terjebak” di sini menunjukkan terjebak dalam tindakan atau pikiran, sehingga bentuk negatifnya tsumaranai berarti “tidak terjebak”. Makna “tidak terjebak” ini kemudian bergeser untuk menunjukkan sesuatu yang “tidak bermakna”, “tidak penting”, “tidak menarik” atau “membosankan”, dan menjadikan tsumaranai sebagai kata sifat yang berfungsi menjelaskan sesuatu.

Sebagai tambahan, tsumaranai  adalah kata yang digunakan untuk hal-hal yang membosankan, tidak menarik atau tidak berharga bagi diri sendiri. 

Istilah Bahasa Jepang Lain untuk “Bosan / Membosankan”

Selain 2 kata di atas ada istilah lain yang memiliki arti “bosan” atau “membosankan”, dan bisa kalian gunakan dalam kehidupan sehari. Di antaranya adalah sebagai berikut.

Unzari

Selain sebagai kata benda dan kata keterangan, unzari bisa diubah menjadi kata kerja dengan menambahkan suru. Pada dasarnya maknanya sama dengan akiru, yaitu menunjukkan keadaan di mana timbul perasaan tidak suka atau tidak tertarik karena hal-hal begitu berlebihan, situasi yang sama terus berlanjut dan berulang-ulang, sehingga membuat bosan.

Selain itu, sebagai kata keterangan dan kata kerja, unzari pun bisa digunakan untuk mengungkapkan kekecewaan, keterkejutan atas hal-hal yang tidak terduga.

Taikutsu

Taikutsu termasuk ke dalam kelas kata benda, kata sifat golongan 2, dan bisa diubah menjadi kata kerja dengan menambahkan suru. Sebagai kata sifat artinya “membosankan”, sebagai kata kerja berarti “bosan”, dan sebagai kata benda diartikan “kebosanan”. Dalam kata ini ada nuansa “ingin berhenti melakukan sesuatu” karena sudah tidak ada ketertarikan atau sudah tidak menyenangkan.

Kata ini umum digunakan ketika seseorang memiliki waktu luang tetapi tidak ada hal yang bisa dilakukan, atau ketika seseorang ada dalam keadaan lelah dan tidak ingin lagi melakukan apapun.

Pada dasarnya, taikutsu adalah kata yang digunakan ketika kita tidak dapat melakukan apa yang ingin dilakukan dan kita tidak menyukainya, tetapi tidak punya pilihan selain menerima situasi saat ini.

Omoshirokunai

Kata ini merupakan bentuk negatif dari kata sifat omoshiroi (menarik), yang secara sederhana bisa diartikan “tidak menarik” atau “membosankan”. Untuk penjelasan lebih lengkap dan bagaimana penggunaannya dalam kalimat, silakan baca di halaman ini.

Contoh Kalimat 

Untuk lebih memahami penggunaan kata-kata di atas, coba perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini.

Akiru 

Okaa-san ga tsukuru ryouri ni akiru koto wa arimasen.
Ano haiyuu-san wa itsumo onaji shitsumon wo sareru koto ni akimashita.
Kono mise no raamen wo taberu no mo akita.
Mai-nichi karee raisu ja akite shimau yo!
A : Issho ni tenisu wo shi ni ikanai?
B : Watashi, tenisu wa akichatta na. Kyou wa oyogi ni ikou yo.    

Tsumaranai

Kono eiga wa wakamono ni ninki ga arimasu ga, hanashi wa tsumaranai to omoimasu.
Yamada sensei no kougi wa mattaku tsumaranakatta.
Tsumaranai mono desu ga, douzo ouketori kudasai.
Eigo no jugyou wa tsumaranakatta node, kyoushitsu de nete shimaimashita.
A : Nante tsumaranai nda! Kono paatii wa saitei da yo. Ongaku wa urusaishi, tabemono wa mazuishi.
B : Sou da ne. Sugu ni ie ni kaeritai yo.   

Istilah Lainnya

Mou anata ni wa unzari!
Kono chiisa-na machi ni sumu koto ni unzari shite iru.
Imouto ga watashi no hanashi wo zenzen kiite kurenai node, mou unzari da.
Natsu-yasumi dakedo doko ni mo ikenai node, mai-nichi taikutsu shite iru.
Sobo no ie ni iku to taikutsu-na mukashi-banashi bakari kikasareru.
Mentaruteki-na shigeki no ketsujo ga, taikutsu wo hiki okosu koto mo aru.
Taikutsu yueni, watashi wa heya no moyougae wo hajimeta.

Kesimpulan

Itulah penjelasan akiru dan tsumaranai, yang digunakan untuk mengungkapkan keadaan “bosan” dan menjelaskan sesuatu yang “membosankan”. Akiru merupakan kata kerja, sedangkan tsumaranai termasuk ke dalam kelas kata sifat. Jadi, jangan sampai kalian salah dalam menggunakannya ya.

Sampai di sini dulu penjelasan bahasa Jepang kali ini. Semoga penjelasan kosakata-kosakata bahasa Jepang dan contoh-contoh kalimat di atas mudah dimengerti, dipahami, dan bermanfaat bagi teman-teman yang sedang belajar bahasa Jepang. Jangan lupa simak terus informasi bahasa Jepang dan berita seputar Jepang di web maupun sosial media Kepo Jepang.

Untuk mengingat kembali penjelasan di atas, coba perhatikan beberapa hal di bawah ini.

  • Q) Apa bahasa Jepangnya “bosan”?
  • Q) Apa artinya 飽きました (akimashita)?
  • Q) Apa artinya つまらない (tsumaranai)?
  • Q) Apa perbedaan 退屈 (taikutsu) dan つまらない (tsumaranai)?

Untuk melihat pertanyaan lainnya seputar bahasa Jepang dan info-info menarik tentang Jepang, langsung saja baca di halaman ini ya.

Mari Belajar Kosakata Lainnya!

Setelah mempelajari arti dan penggunaan kata akiru dan tsumaranai yang digunakan untuk menyatakan keadaan “bosan” dan menjelaskan sesuatu yang “membosankan”, yuk kita pelajari kosakata bahasa Jepang lainnya, yang tentunya bisa kalian gunakan dalam kehidupan sehari-hari.