Doa ga aku.
Pintu terbuka.

Doa wo akeru.
Membuka pintu.

Dalam bahasa Indonesia, kalian juga pasti belajar kata kerja intransitif dan transitif kan? Nah, kali ini Kepo Jepang akan membahas kata kerja intransitif dan transitif dalam bahasa Jepang, atau disebut jidoushi dan tadoushi.

Melalui artikel ini, kalian akan bisa mempelajari perbedaan bentuk kata kerja intransitif dan transitif dalam bahasa Jepang dan bagaimana penggunaannya dalam kalimat. Untuk lebih jelasnya, langsung simak saja penjelasan di bawah ini.

Penjelasan “Jidoushi” dan “Tadoushi

Ada beberapa elemen yang bisa kalian perhatikan untuk membedakan jidoushi (kata kerja intransitif) dan tadoushi (kata kerja transitif) dalam bahasa Jepang. Di antaranya adalah subjek, objek, dan penggunaan “partikel” dalam kalimat tersebut. Jidoushi pada umumnya diikuti oleh “partikel ga” atau “wa”, sedangkan tadoushi diikuti oleh “partikel wo” atau “ni”. 

Secara sederhana jidoushi menunjukkan suatu aksi yang terjadi dengan sendirinya dan tidak memiliki “objek langsung”. Sedangkan tadoushi digunakan untuk menunjukkan suatu aksi di mana diperlukan “objek langsung”. Oleh karena itu, sangat penting memahami hubungan antara “objek langsung” dengan “kata kerja” dalam kalimat jidoushi maupun tadoushi

Jidoushi (Kata Kerja Intransitif)

Apa itu jidoushi?

Jika dijabarkan jidoushi terdiri dari kata ji-bun (diri sendiri) dan doushi (kata kerja). Jadi secara harfiah jidoushi artinya kata kerja yang menunjukkan “tindakan yang dilakukan subjek”.

Jidoushi atau kata kerja intransitif pada umumnya bisa berdiri sendiri dan tidak memerlukan objek. Ciri khas dari kata kerja ini adalah benda alam atau benda mati yang biasanya menjadi subjek. Subjek pada kalimat intransitif biasanya ditunjukan dengan “partikel ga” atau “wa”.

Coba kita perhatikan kembali contoh kalimat di atas :

Doa ga aku.

Kalimat di atas menunjukkan bahwa “pintu” sudah dalam keadaan “terbuka”, tetapi siapakah yang membukakan “pintu”? Karena “pintu” terbuka dengan sendirinya, pelaku (subjek) yang melakukannya adalah “pintu” itu sendiri yang bisa jadi disebabkan oleh angin dan lain sebagainya. 

Dengan kata lain, jidoushi menunjukkan “suatu tindakan yang dilakukan oleh subjek itu sendiri”. Itulah mengapa kalimat jidoushi lebih banyak menggunakan “bentuk biasa” untuk menunjukkan aksi atau kejadian yang terjadi secara alami.

Tadoushi (Kata Kerja Transitif)

Apa itu tadoushi?

Tadoushi pada dasarnya menunjukkan “tindakan yang terjadi ketika seseorang bertindak.” Dikarenakan ada “seseorang” yang melakukan suatu aksi, maka tadoushi atau kata kerja transitif ini memerlukan objek atau “target yang dikenai” atas aksi yang dilakukannya. Pelaku aksi yang ditunjukkan oleh “subjek” sendiri bisa pembicara atau orang lain. Jika pembicara biasanya tidak disebutkan secara langsung. Perlu kalian ingat, bahwa kalimat yang menggunakan tadoushi pada umumnya selalu ditunjukan dengan “partikel wo” sebagai penanda objek itu sendiri. 

Untuk lebih memahaminya, coba perhatikan kembali contoh kalimat di atas :

Doa wo akeru.

Tadoushi menunjukkan kegiatan yang dilakukan oleh “seseorang”. Lalu, siapakah yang “membuka” pintu? Seperti yang disebutkan di atas, ketika “pelaku aksi” tidak disebutkan umumnya merujuk pada “saya”. Jadi kalimat lengkapnya adalah :

Watashi ga doa wo akeru.

Jika pelaku pada kalimat jidoushi adalah “pintu” itu sendiri, maka pelaku pada kalimat tadoushi adalah ta-nin (orang lain) atau bukan “pintu” itu sendiri. Di mana dalam contoh kalimat di atas “orang lain” ini merujuk pada watashi (saya).

Perbedaan antara Jidoushi dan Tadoushi dalam Bahasa Jepang

Dengan memperhatikan dua contoh kalimat di atas, kalian pasti menyadari bahwa jidoushi dan tadoushi terlihat sama tetapi berbeda. Bagi pelajar asing yang baru belajar bahasa Jepang, mungkin sulit untuk membedakan mana kata kerja yang termasuk jidoushi dan mana yang tadoushi.

JidoushiTadoushi
Doa ga aku.Doa wo akeru.
ドアが開く(どあが あく。)ドアを開ける。(どあを あける。)
Pintu terbuka.Membuka pintu.

Coba perhatikan dua kata kerja di atas, aku dan akeru. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa membedakan jidoushi dan tadoushi adalah dengan memperhatikan perubahan bentuk akhir dari masing-masing kata kerja.

Aku diakhiri dengan “u”, sedangkan akeru diakhiri dengan “eru”. Namun, yang menjadi masalah adalah tidak semua kata kerja mengalami perubahan yang sama seperti kata kerja ini. Ada beberapa pola perubahan akhiran untuk beberapa kata kerja, dan ada juga yang pola perubahannya tidak beraturan.

Untuk mengetahui bagaimana membedakan dan mengenali bentuk perubahan jidoushi menjadi tadoushi kalian bisa melihat daftarnya di halaman ini.

Informasi Tambahan

Sebagai aturan praktis, jidoushi memiliki “subjek” yang umumnya ditunjukkan dengan kata benda yang dibubuhi oleh “partikel ga” atau “wa”. Sedangkan tadoushi memiliki “objek” yang ditunjukkan dengan kata benda dan ditandai dengan “partikel wo”. Namun, dalam beberapa kasus ada kalimat jidoushi yang menggunakan “partikel wo” dan kalimat tadoushi yang menggunakan “partikel ga”.

Jidoushi dengan “Partikel wo” 

Sebagai tambahan, kalimat tadoushi memiliki “subjek” yang dibubuhi “partikel ga” atau “wa”, tetapi umumnya sering disembunyikan (tergantung siapa subjeknya). Namun, perlu kalian ingat dan perhatikan bahwa ada kasus di mana jidoushi yang menunjukkan tempat menggunakan “partikel wo”. Coba perhatikan contoh kalimat di bawah ini :

Watashi wa ie wo deta.

Deta pada kalimat di atas merupakan bentuk lampau dari deru yang merupakan jidoushi. Adapun “partikel wo” digunakan pada kalimat ini untuk menunjukkan titik awal aksi yang dilakukan subjek (watashi). Seperti yang disebutkan di atas, hal ini berlaku ketika jidoushi yang digunakan berhubungan dengan “tempat” atau “lokasi”. Ie sebagai penunjuk “tempat” pada kalimat di atas adalah lokasi yang menjadi titik tolak dari suatu kegiatan atau menunjukkan arti telah keluar dari suatu tempat.

Contoh lainnya :
Densha wo oriru.
Michi wo wataru toki wa, ki wo tsukete kudasai.
Kono basu wa eki no mae wo toorimasu.
Hikouki wa shima no ue wo tonda.

Tadoushi dengan “Partikel ga”

Seperti yang disebutkan di atas, kalimat tadoushi pada umumnya menggunakan “partikel wo”. Namun, dalam kasus tertentu kalimat tadoushi bisa juga menggunakan “partikel ga”. Misalnya, dalam penggunaan pola kalimat “~te aru”. 

Pola kalimat ini digunakan untuk menunjukkan bahwa keadaan kata benda (biasanya benda mati) pada kalimat ini menjadi seperti yang ditunjukkan kata kerja transitif (tadoushi) karena adanya aksi yang dilakukan oleh seseorang dengan maksud atau tujuan tertentu.

Contoh :
Reizouko ni juusu ga hiyashite arimasu.
Heya ga katadzukete arimasu.
Teeburu ni osara ga kirei ni narabete aru.
Kabe ni karendaa ga kakete arimasu.
Meccha ii nioi no kukkii ga yaite aru.

Contoh Kalimat

Untuk memahami kalimat jidoushi dan tadoushi, mari kita perhatikan beberapa contoh di bawah ini. Jangan lupa untuk melihat terlebih dahulu daftar jidoushi dan tadoushi di halaman ini.

Pola Kalimat Dasar Jidoushi dan Tadoushi
  • Jidoushi : kata benda + partikel “ga” / “wa” + kata kerja
  • Tadoushi : (pelaku + partikel “wa” / “ga”) + objek + partikel “wo” + kata kerja

Jidoushi

Tenki ga ii kara, sentakumono ga yoku kawakimasu.
Mushi ga heya ni haitta.
Aka-shingou de basu ga tomarimashita.
Senjitsu taifuu de ki ga taoremashita.
Kaicuu-dentou ga kiemashita.
Kono ibento wo sanka shitara, ryuugakusei to au kikai ga fueru.
Iroiro-na aji ga mazatte imasu.
Takumi-kun wa isu kara ochita.
Kodomo wa nobi-nobi sodatsu beki desu.
Ha no iro ga kawari hajimeta.
Warui shirase wa subayaku tsutawaru.
Tomodachi ni karita hon ga yaburete shimatta.
Umi ga yuuhi ni akaku somatte iru.
Haru ga chikadzuki, yuki ga toke hajimeta.
Kuruma no ue ni yuki ga tsumotta.

Tadoushi

Mai-asa, doraiyaa de kami wo kawakashimasu.
Imouto wa neko wo heya ni iremashita.
Eki no mae ni kuruma wo tomemasu.
Tsukareta toki wa semotare wo taosu to raku da yo.
Konpyuutaa wo keshinasai.
Dokusho wa goi wo fuyasu noni yaku ni tatsu.
Onee-san wa koohii ni gyuunyuu wo mazemasu.
Koppu wo otoshite shimatta.
Kodomo wo sodateru no wa taihen da.
Minami-chan wa natsu-yasumi no aida ni kamigata wo kaeta.
Kazoku ni shinjitsu wo tsutaeru ki ga shinai.
Ji wo kesu toki ni, kami wo yabutte shimatta.
Okaa-san wa kaminoke wo chairo ni someru.
Chokoreeto wo tokashite okashi wo tsukuru.
Kodomo-tachi ga yukidama wo tsunde yukidaruma wo tsukuru.

Kesimpulan

Itulah penjelasan kata kerja intransitif dan transitif dalam bahasa Jepang yang disebut jidoushi dan tadoushi. Dapat disimpulkan bahwa elemen utama dari kalimat jidoushi dan tadoushi adalah partikel yang digunakan dan perubahan masing-masing kata kerja. Namun perlu kalian ingat juga bahwa dalam kasus tertentu “partikel wo” bisa juga digunakan untuk kalimat jidoushi dan “partikel ga” pun bisa digunakan untuk kalimat tadoushi

Sampai di sini dulu penjelasan kata kerja intransitif dan transitif dalam bahasa Jepang. Semoga penjelasan singkat dan contoh-contoh kalimat di atas mudah dimengerti, dipahami, dan bermanfaat bagi teman-teman yang sedang belajar bahasa Jepang. Jangan lupa simak terus informasi bahasa Jepang dan berita seputar Jepang di web maupun sosial media Kepo Jepang.

Untuk mengingat kembali penjelasan di atas, coba perhatikan beberapa hal di bawah ini.

  • Q) Apa itu “jidoushi”?
  • Q) Apa itu “tadoushi”?
  • Q) Apa perbedaan “jidoushi” dan “tadoushi”?
  • Q) Bagaimana pola kalimat “jidoushi” dan “tadoushi”?

Jika masih penasaran dengan pertanyaan lainnya seputar Jepang dan bahasa Jepang, pastikan kalian membaca halaman ini ya!