Chinmoku wa kin.
Diam adalah emas.

Pasti teman-teman tahu kan peribahasa di atas?! “Diam” dalam bahasa Jepang bisa diungkapkan dengan istilah chinmoku maupun damaru. Lalu apakah perbedaan kedua istilah ini?

Melalui artikel ini, Kepo Jepang akan menjelaskan arti, makna dan perbedaan kedua istilah di atas. Teman-teman juga bisa dengan mudah memahami penggunaannya melalui contoh-contoh kalimat yang ada di akhir artikel.

Untuk lebih jelasnya, langsung simak saja penjelasan di bawah ini.

Penjelasan “Damaru” dan “Chinmoku

Dalam bahasa Indonesia, baik damaru maupun chinmoku secara sederhana diartikan “diam”, “berdiam” atau “membungkam”. Pada intinya, kedua istilah ini menunjukkan keadaan “tidak bergerak” atau “tidak bersuara”.

Arti dan Makna “Damaru

Damaru dalam bahasa Jepang termasuk ke dalam kata kerja golongan 1 atau go-dan-doushi. Berikut beberapa penjelasan makna dari kata damaru :

  1. Berhenti mengatakan sesuatu. Tidak mengeluarkan kata apapun. Berhenti menangis.
  2. Tidak mengungkapkan atau menyatakan pendapat sendiri. 
  3. Tidak melakukan pekerjaan atau kegiatan apapun.
  4. Tidak ada persetujuan atau izin. Melakukan sesuatu tanpa izin.
  5. Bertahan (biasanya dari hinaan, protes, atau sanggahan).

Berdasarkan pengertian di atas, makna “diam” pada kata damaru menunjukkan aksi “diam” yang dilakukan seseorang dengan tidak mengeluarkan atau mengungkapkan perkataan apapun dan tidak melakukan aksi atau tindakan apapun.

Arti dan Makna “Chinmoku

Berbeda dengan damaru, chinmoku merupakan kata benda dalam bahasa Jepang. Namun, seperti sebagian besar kata benda bahasa Jepang yang bisa diubah menjadi kata kerja, chinmoku pun bisa difungsikan sebagai kata kerja dengan menambahkan suru (kata kerja golongan 3).

Sebagai Kata Benda

Berikut penjelasan makna chinmoku sebagai kata benda :

  1. Menunjukkan sikap tenang dan tidak banyak bicara. Tidak ada perkataan yang diucapkan. Menutup mulut.
  2. Tidak ada suara atau bunyi apapun. Sunyi. 
  3. Tidak ada pergerakan apapun dalam waktu yang cukup lama.

Sebagai kata benda, chinmoku bisa diartikan “diam (sikap diam)”, “bungkam”, “sunyi” atau “kesunyian”. 

Sebagai Kata Kerja

Berikut penjelasan makna chinmoku (suru) sebagai kata kerja :

  1. Tidak berbicara atau tidak mengatakan hal apapun.
  2. Tidak mengeluarkan suara apapun.
  3. Tidak melakukan aktivitas atau kegiatan apapun.

Secara sederhana diartikan “diam”, “menjadi diam”, “bungkam”, atau “membungkam”.

Sebagai tambahan, makna “menutup mulut” dan “tidak mengatakan hal apapun” pada kata chinmoku mengandung makna “menjaga rahasia” atau “tidak mengatakan rahasia”. Sedangkan “tidak ada suara dan bunyi” menggambarkan kesunyian dan ketenangan pada waktu tertentu. Dan makna “tidak ada pergerakan” atau “tidak melakukan aktivitas” mendeskripsikan keadaan di mana seseorang berada dalam keadaan diam apa adanya tanpa aktivitas apapun.

Berbeda dengan damaru yang umumnya hanya merujuk pada kegiatan atau aktivitas yang dilakukan seseorang, makna “diam” pada kata chinmoku bisa juga merujuk pada keadaan atau situasi yang terjadi.

Istilah Bahasa Jepang Lain untuk “Diam”

Selain dua istilah di atas, “diam” juga bisa diungkapkan dengan istilah lain. Di antaranya adalah sebagai berikut :

Danmari

Danmari sebenarnya berasal dari kata damari (damaru) yang diberi bunyi sengau (n) untuk penekanan. Jadi, pada intinya maknanya hampir sama dengan damaru, hanya berubah bunyi untuk penekanan.

Mugon

Secara sederhana mugon berarti “tidak berbicara atau berkata apapun”. Jadi, makna “diam” pada istilah mugon hanya menunjukkan keadaan “diam” dengan tidak berbicara atau tidak mengeluarkan perkataan apapun. Kata ini pun mengandung makna yang sama dengan chinmoku, yaitu “menjaga rahasia” atau “tidak mengungkapkan rahasia”.

Mokuhi

Sama halnya dengan chinmoku dan mugon, istilah mukohi pun menunjukkan makna “diam” untuk menjaga rahasia atau tidak mengatakan hal apapun. Perbedaannya, “diam” yang dilakukan mokuhi pada dasarnya memiliki alasan tertentu atau berdasar pada situasi tertentu.

Sebagai contoh, dalam investigasi kasus seorang penjahat memiliki hak untuk “diam”. Untuk mengungkapkan tindakan “diam” ini, istilah mokuhi lah yang umumnya digunakan.

Seijaku

Seijaku secara umum menunjukkan keadaan “diam” tanpa suara atau bunyi. Selain “diam”, sederhananya seijaku bisa diartikan “hening”, “sunyi”, “keheningan”, atau “kesunyian”. Misalnya, ketika dalam forum penting tertentu para audience dalam keadaan “diam”, istilah seijaku lah yang digunakan.

Sebagai tambahan, kata seijaku juga memiliki kesan yang puitis sehingga tidak umum digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Anmoku

Secara harfiah anmoku berarti tidak mengatakan apa pun atau tidak menunjukkan keinginan diri sendiri. Selain itu, istilah ini pun menunjukkan hal yang sebenarnya ada tetapi tidak terlihat, yang sederhananya diartikan “diam-diam”, “tersirat” atau “implisit”.

Makna “diam” pada istilah anmoku bukan mendeskripsikan keadaan tidak berbicara atau tidak mengatakan hal apapun, tetapi lebih kepada “diam” karena tidak diperbolehkan atau tidak memiliki sesuatu untuk dibicarakan. 

Shizuka

Secara harfiah shizuka berarti “sunyi”, “tenang”, atau “sepi”. Namun, dalam beberapa kasus bisa memberikan makna “diam” tergantung bagaimana keadaan dan situasi yang sedang terjadi. Untuk lebih memahami arti, makna dan bagaimana penggunaan kata shizuka, langsung saja baca penjelasan lengkapnya di halaman ini.

Contoh Kalimat

Untuk lebih memahami penggunaan istilah-istilah di atas, coba perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini.

Damaru 

Nan to henji wo shitara ii no ka komari, isshun damaru.
Watashi no pasokon wo damatte tsukau na!
Zutto damatte itara, kimi no kangae ga wakaranai yo!
Dou shitara ii ka wakaranakute, karera no kenka wo damatte mite iru dake da.
Satou-sensei ga yatte kita toki, seito-tachi wa damatta.
Kanojo wa joushi ni shikararete, nani mo iwazu ni damatte iru.
Ii aidia ga denakute, minna damatte shimatta.

Chinmoku

Kare ga chinmoku shitara kyuu ni kimazuku natta.
Kanojo no chinmoku ni wa iroiro-na imi ga aru.
Konkai no misu ni tsuite toitsumerareru to, Hashimoto-san wa nani mo hanasu koto naku tada chinmoku wo tsuranuita.
Nagai chinmoku no ato, watashi-tachi wa mata hanashi hajimeta.
Dare mo hanashite inai toki ni, kyuukei-shitsu no chinmoku wo yaburu no wa taihen da.
Kokoro wo sonchou shita komyunikeeshon to wa, aite no chinmoku wo taisetsu ni suru koto desu.

Istilah Lainnya

Otouto wa, nani wo kikarete mo danmari wo kimekomu.
Yui-san wa okotte iru toki, danmari senjutsu wo toru yo ne.
Matsumoto-kun, kyou doushite mugon nano?
Mugon de wa komyunikeeshon ga torenai node, jikoshoukai wo shimashou.
Anata ni wa mokuhi suru kenri ga arimasu.
Kono kouen no seijaku-sa ga daisuki. 
Monooto hitotsu nai yoru no seijaku wa, kan’gaegoto wo suru ni wa saiteki da.
Nagai aida tsukiatte iru to, anmoku no uchi ni, otagai no kimochi ga wakaru.

Kesimpulan

Itulah penjelasan damaru dan chinmoku yang sederhana berarti “diam”. Namun, kedua istilah ini memiliki sedikit makna yang berbeda dalam penggunaannya. Selain itu, masih ada istilah lain juga yang bisa digunakan untuk menyatakan “diam”. Pahami setiap istilah dan maknanya, dan gunakanlah dengan baik dan benar.

Sampai di sini dulu penjelasan bahasa Jepang kali ini. Semoga penjelasan kosakata bahasa Jepang dan contoh-contoh kalimat di atas mudah dimengerti, dipahami, dan bermanfaat bagi teman-teman yang sedang belajar bahasa Jepang. Jangan lupa simak terus informasi bahasa Jepang dan berita seputar Jepang di web maupun sosial media Kepo Jepang.

Untuk mengingat kembali penjelasan di atas, coba perhatikan beberapa hal di bawah ini.

  • Q) Apa artinya 黙る (damaru)?
  • Q) Apa artinya 沈黙 (chinmoku)?
  • Q) Apa bahasa Jepangnya “diam”?
  • Q) Apa artinya 沈黙は金?

Untuk melihat pertanyaan lainnya seputar bahasa Jepang dan info-info menarik tentang Jepang, langsung saja baca di halaman ini ya.

Mari Belajar Kosakata Lainnya!

Setelah mempelajari arti dan penggunaan istilah damaru dan chinmoku yang berarti “diam”, yuk kita pelajari istilah bahasa Jepang lainnya, yang tentunya bisa kalian gunakan dalam kehidupan sehari-hari.