Toukyou wa benri desu ne. Demo, yachin ga takai desu.
Di Tokyo itu praktis ya. Tetapi, biaya sewa (rumahnya) mahal.

Kalian mungkin sering melihat kalimat bahasa Jepang seperti di atas yang menggunakan kata demo untuk mengatakan hal yang bertentangan, atau secara sederhana diartikan “tetapi”, “namun”, atau “meskipun”.

Melalui artikel ini, Kepo Jepang akan menjelaskan makna dan bagaimana penggunaan kata demo. Selain itu, di sini juga akan memperkenalkan istilah lain yang bisa digunakan untuk menyatakan “tetapi”, seperti shikashi.

Langsung saja simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

Penjelasan “Demo

Kata demo merupakan sejenis kata sambung (setsuzokushi). Demo juga digunakan untuk menegaskan hal yang bertentangan dengan hal yang dibicarakan sebelumnya, serta digunakan ketika membuat dalih atau membantah hal-hal yang diungkapkan sebelumnya.

Demo merupakan kependekan dari soredemo. Saat ini, baik demo maupun soredemo digunakan secara umum untuk mengungkapkan “tetapi”. Namun, jika kalian ingin mengungkapkannya dalam nuansa yang lebih formal dan halus, ada baiknya untuk menggunakan soredemo, dan gunakanlah demo untuk mengungkapkan hal-hal yang lebih sederhana dan kasual.

Kata demo untuk mengungkapkan “tetapi” bersinonim dengan tokoro ga, saredo, dan ni mo kakawarazu.

Selain bisa diartikan “tetapi”, demo sebagai partikel konjungsi memiliki arti-arti lain sesuai dengan konteks kalimatnya. Penjelasan lengkapnya bisa kalian baca di halaman “partikel temo/demo“.

Istilah Bahasa Jepang Lain untuk “Tetapi”

Seperti yang sudah disebutkan di atas, untuk mengungkapkan “tetapi”, kalian bisa menggunakan istilah lain selain demo, di antaranya adalah sebagai berikut.

Daga

Sama halnya dengan demo, kata daga yang berarti “tetapi” ini termasuk ke dalam kelas kata sambung (setsuzokushi). Maknanya pun sama, digunakan untuk mendeskripsikan hal-hal yang bertentangan atau mengandung konfrontasi dengan hal-hal yang disebutkan sebelumnya.

Penggunaan daga memiliki nuansa pertentangan dan perasaan menyangkal yang lebih kuat dibandingkan demo. Kata daga untuk mengungkapkan “tetapi” bersinonim dengan tokoro ga, sore na noni, atau dakedo.

Shikashi

Sama dengan kedua istilah di atas, shikashi juga termasuk ke dalam bagian kata sambung (setsuzokushi). Kata ini digunakan untuk menyatakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah dikatakan selama ini, mengubah topik untuk menanggapi hal-hal yang telah dijelaskan, serta ketika kalian ingin mengungkapkan suatu hal dengan emosi.

Shikashi merupakan kependekan dari shikashi nagara. Sekarang, kedua istilah ini digunakan secara umum, tetapi shikashi jauh lebih umum dan sering digunakan. Berbeda dengan daga, penggunaan shikashi memberikan nuansa penyangkalan yang lebih lembut.

Selain tetapi, shikashi juga bisa diartikan “bagaimanapun”. Adapun penggunaan shikashi untuk mengungkapkan “tetapi” bersinonim dengan tokoro ga, sore na noni, atau shikashi nagara.

Kedo

Kedo merupakan kependekan dari keredomo, yang digunakan sebagai kata sambung atau partikel konjungsi (setsuzokujoshi). Kedo bisa digunakan baik dalam nuansa formal maupun kasual. Tidak seperti demo, shikashi, dan daga yang bisa digunakan di awal kalimat, kedo lebih jarang digunakan di awal kalimat dan lebih umum digunakan di tengah kalimat. Bisa juga disimpan di akhir kalimat untuk menambahkan nuansa yang lebih lembut atau untuk menghaluskan suatu pernyataan atau pendapat.

Sebagai tambahan, selain menggunakan istilah-istilah di atas, untuk menyatakan “tetapi” atau hal-hal yang bertentangan, kalian juga bisa menggunakan “partikel ga” di tengah kalimat.

Contoh Kalimat

Berikut beberapa contoh kalimat untuk memudahkan kalian memahami setiap makna dari istilah-istilah yang sudah disebutkan di atas.

Demo

Ganbatta. Demo maketa.
Shiken ni ochimashita. Demo, benkyou wa shitan desu yo.
A : Keeki, suki nan desuka?
B : Ee. Demo amai mono no tabesugi wa, karada ni yokunai node, ki wo tsukeru youni shite imasu.
A : Sono dejikame, ii desu ne.
B : Arigatou. Demo takakattan desu yo. Juu-man-en dattan desu.
Watashi wa mainichi, roku-ji ni okimasu. Demo, shuumatsu wa ku-ji goro made nemasu.
Nihonjin to motto hanashitai desu. Demo, watashi no nihongo wa amari jouzu dewa arimasen.
Suupaa ni itta, demo, shimatte ita.
A : Kono keeki oishisou dakara kaou yo.
B : Demo, watashi wa hyaku-en ijou wa motte inai.
Kesa wa ooame datta. Demo, gakkou wa yasumi ni naranakatta.
Kare no koto wa amari suki dewa nai. Demo, shigoto no tsukiai dakara shikatanai no da.
Kare ga benkyou wo shite iru tokoro wo mita koto ga nai. Demo, itsumo gakunen toppu kurasu no seiseki nano dakara odorokasareru.

Daga

Konkai wa shippai wo shite shimatta. Daga, yuuigi-na keiken datta.
Kyou no chikoku wa yurushi mashou. Daga, tsugi wa nai to omoinasai.
Shiai ni wa maketa. Daga, watashi tachi no chiimu no hou ga ototte ita to wa omowanai.
Kyou no okyaku-san no ninzuu wo soutei shite ryouri no shikomi wo shite ita. Daga, soutei ijou ni raikyaku ga ari, tarinakatta.

Shikashi

Jikan wa juubun ni atta. Shikashi, watashi wa soko ni ikanakatta.
Konna koto wa iitakunai. Shikashi, tachibajou iwanakereba naranai.
Kimi no iibun wa yoku wakaru yo. Shikashi, sore wo shuui ni rikai shite moraou to iu no wa muzukashii to omou na.
Taichou wa sugurenai. Shikashi, doushite mo dekakenakute wa naranai.
Nishimura wa amari benkyou shinai. Shikashi gakkou no seiseki wa totemo yoi. 

Kedo

Ryokou ni iku to iu koto wa kimattan da kedo, doko ni suru ka mayotterun da yo.
Hon wo yomitakatta kedo, onii-san no ongaku ga urusakatta kara shuuchuu dekinakatta.
Yuki wa kirei da kedo, fuyu ga kirai. 
Tetsudaitai kedo, tabun ashide matoi ni naru yo ne.
Mada atama ga gangan suru kedo netsu wa mou nai yo.

Kesimpulan

Itulah beberapa istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk mengungkapkan “tetapi” atau kalimat penyangkalan. Masing-masing istilah memiliki nuansa yang berbeda tergantung situasi yang sedang dihadapi. Jadi, pahamilah dengan benar sebelum kalian menggunakannya. Sebagai tambahan, di antara istilah-istilah di atas, bisa dikatakan demo paling banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari.

Untuk lebih memahami istilah-istilah di atas, yuk kita perhatikan beberapa hal di bawah ini.

  • Q) Apa bahasa Jepangnya “tetapi”?
  • Q) Apakah “shikashi” selalu disimpan di awal kalimat?
  • Q) Apakah “demo” dan “soredemo” sama?
  • Q) Contoh kalimat menggunakan “daga”?!

Semoga penjelasan kosakata bahasa Jepang di atas mudah kalian pahami, dan tentunya bermanfaat untuk kalian. Jangan lupa untuk membaca artikel-artikel lainnya dan simak terus informasi-informasi terbaru seputar bahasa Jepang dan jejepangan lainnya di Kepo Jepang.

Jika kalian masih penasaran dengan pertanyaan lain seputar Jepang dan bahasa Jepang, langsung saja baca di halaman ini ya!