Simak salah satu tata bahasa Jepang yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yuk!
“Isshuukan buri ni ame ga furimashita.”
Apa kalian tahu arti kalimat di atas? Kalimat itu berarti “hujan turun pertama kali setelah satu minggu.”
Dalam percakapan sehari-hari, kita akan menemui situasi ketika ingin menyatakan hal yang sudah lama tidak dilakukan. Untuk itu, kali ini mari belajar mengenai tata bahasa “buri ni / buri no / buri da”. Jangan lupa tonton juga video penjelasannya ya!
Fungsi “buri ni / buri no / buri da”
Pola kalimat
- Kata benda (keterangan waktu) + “buri ni” + predikat
- Kata benda (keterangan waktu) + “buri no” + kata benda
- Kata benda (keterangan waktu) + “buri da”
Penggunaan “buri ni / buri no / buri da”
Tata bahasa “buri ni / buri no / buri da” merupakan salah satu tata bahasa dalam JLPT N3 yang digunakan untuk menyatakan hal yang dilakukan atau hal yang terjadi setelah durasi waktu tertentu tidak dilakukan atau tidak terjadi. Bagi penutur, hal yang disampaikan dengan pola ini terkesan merupakan hal yang sudah lama tidak dilakukan, dan akhirnya pertama kali dilakukan setelah durasi waktu yang cukup lama berlalu. Oleh karena itu, dalam bahasa Indonesia, pola ini dapat diartikan “pertama kali setelah (durasi waktu tertentu berlalu)” atau “melakukannya setelah (durasi waktu tertentu berlalu) tidak melakukannya”.
Sebelumnya kita telah belajar kosakata “hisashiburi” yang diartikan “sudah lama tidak bertemu”. Silakan lihat artikel tersebut untuk mengetahui penggunaan kata “hisashiburi” sebagai kata keterangan, yang diungkapkan dengan ditambahkan partikel “ni”, partikel “no”, dan akhiran “da”. Intinya “hisashiburi” sebagai kata keterangan tersebut memiliki penggunaan serupa dengan tata bahasa “buri” di sini, hanya saja pola “buri” diungkapkan dengan menyampaikan masa waktu yang jelas.
Contoh kalimat
Untuk bisa lebih mudah memahami pola ”buri ni / buri no / buri da”, mari perhatikan contoh kalimat berikut ini.
- Ano baiku wo sanjikan buri ni mita.
- Nishuukan buri ni onsen ni haitta.
- Nikagetsu buri ni biyoushitsu ni itte, kami wo someta.
- Ichinen buri ni daigaku no tomodachi to aimashita.
- Mikka buri no yuki da ne.
- Sannen buri no hanabitaikai da. Yatto mata hirakareta ne.
- Hachinen buri no kouzui wa hidokatta.
- Koukou no doukyuusei to no juunen buri no saikai wa totemo tanoshikatta.
- Hantoshi buri no yakiniku da. Yakiniku wa takakute, amari tabenai kara.
- Minna de atsumatta no wa yonkagetsu buri da.
- Kazoku to isshoni kurisumasu wo sugosu no wa gonen buri da.
- Futari de gohan wo taberu no wa nannen buri?
Contoh soal
Pola “buri ni / buri no / buri da” tergolong dalam tata bahasa JLPT N3. Untuk itu, coba perhatikan juga contoh soal yang menggunakan pola ini, seperti pada contoh berikut ini.
- のふり
- ふり
- のぶり
- ぶりに
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- ぶりも
- ぶり
- ぶりに
- ぶりの
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- わりに
- ところを
- ぶりに
- さいちゅうに
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- によって
- からに
- ぶりに
- ついでに
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- による
- ぶりの
- にたいする
- のこと
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- にかけて
- ぶりに
- ごとに
- により
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- ぶり
- っぽい
- にみたい
- にかけて
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- わりに
- おきに
- ぶりも
- くせに
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- わりに
- ぶりに
- さえ
- において
- klik di sini untuk melihat jawabannya
- おいて
- かけ
- ごとに
- ぶりの
- klik di sini untuk melihat jawabannya
Informasi tambahan
Arti lain dari “buri”
Selain digunakan untuk menyatakan hal yang sudah lama tidak dilakukan dalam waktu tertentu, pola “buri” juga memiliki fungsi lain.
Pola kalimat
- Kata benda + “buri” / “ppuri”
- Kata kerja bentuk masu (“masu” dihilangkan) + “ppuri”
Penggunaan “buri” / “ppuri”
Tata bahasa “buri” atau yang dalam hal ini bisa juga diungkapkan dengan “ppuri” digunakan juga untuk menunjukkan suatu situasi atau keadaan. Kosakata yang digunakan dengan fungsi tata bahasa ini juga tergolong cukup terbatas.
Uniknya, ada yang mengatakan bahwa tata bahasa ini termasuk JLPT N3, ada juga yang menyatakan merupakan tata bahasa JLPT N1, bahkan ada pula yang menyatakan tidak termasuk dalam tata bahasa JLPT. Meski demikian, tidak ada salahnya untuk memahami lebih banyak lagi mengenai tata bahasa Jepang, ya!
Untuk memahami fungi dari “buri” atau “ppuri”, perhatikan contoh berikut ini.
- Kanojo no shigoto buri wa totemo kakkoii.
- Ano hito no seikatsu buri wa tanoshisou ni mieru.
- Ano joyuu no katsuyaku ppuri wa kakkoi naa.
- Kare no nomippuri wa sugoi to omou.
- Kare no tabeppuri wo miru to, watashi mo takusan tabetaku natte kita.
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari tata bahasa “buri ni / buri no / buri da”?
Tata bahasa “buri ni / buri no / buri da”, yang merupakan salah satu tata bahasa yang termasuk dalam JLPT N3, digunakan menyatakan hal yang dilakukan atau hal yang terjadi setelah durasi waktu tertentu tidak dilakukan atau tidak terjadi, sehingga dalam bahasa Indonesia bisa diartikan “pertama kali setelah (durasi waktu tertentu)”. Selain itu, ada juga tata bahasa “buri / ppuri” yang digunakan menunjukkan suatu situasi atau keadaan, sehingga diartikan “keadaan”.
Semoga informasi kali ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai bahasa Jepang ya! Jangan lupa untuk ikuti terus berbagai informasi seputar Jepang dari Kepo Jepang!
Selanjutnya, sambil mengingat materi hari ini, mari lihat beberapa pertanyaan di bawah ini!
Q)Apa arti tata bahasa “buri ni”?
Q)Apa arti dari hisashiburi?
Q)List kosakata bahasa Jepang?
Kembali ke halaman daftar Materi Tata Bahasa N3
Kali ini kita sudah belajar pola “buri ni / buri no / buri da”. Bagaimana menurut kalian? Semoga mudah dipahami ya. Karena masih ada tata bahasa lainnya yang perlu diperlajari, coba cek informasi lainnya di sini yuk!