Sensei no otaku ni ukagaimasu.
Saya akan pergi ke rumah guru.
Kata ukagaimasu pada kalimat di atas adalah bentuk kenjougo dari kata kerja iku / ikimasu (pergi). Apa itu kenjougo? Apa perbedaannya dengan sonkeigo?
Melalui artikel ini, Kepo Jepang akan menjelaskan makna kenjougo, perbedaannya dengan bahasa hormat lainnya, dan memberikan beberapa contoh penggunaannya.
Untuk lebih jelasnya, langsung simak saja penjelasan di bawah ini.
Penjelasan “Kenjougo”
Kenjougo merupakan salah satu bagian dari keigo. Secara harfiah kenjougo terdiri dari kenjou (merendahkan diri) dan go (bahasa, kata, istilah). Jadi, sederhananya arti kenjougo adalah bahasa untuk merendahkan diri. Umum juga disebut kenjou-hyougen atau ungkapan merendah.
Pada dasarnya kenjougo digunakan untuk mengungkapkan rasa hormat kepada orang lain dengan cara yang merendah.
Perbedaan dengan “Sonkeigo”
Baik sonkeigo maupun kenjougo adalah bagian dari keigo. Yang membedakannya adalah, ungkapan dalam sonkeigo menunjukkan bahwa kita sebagai pembicara mengangkat atau meningkatkan tindakan maupun kondisi yang berhubungan dengan pihak lain sebagai bentuk penghormatan kepada mereka. Sedangkan kenjougo adalah bentuk penghormatan kepada orang lain dengan merendahkan diri sendiri.
Jadi, apabila sonkeigo adalah bahasa hormat yang menunjukkan kegiatan atau aksi yang dilakukan pihak lain, kenjougo adalah bahasa hormat yang diucapkan kepada pihak lain untuk menunjukkan tindakan atau aksi diri sendiri, atau yang ada di pihak kita sendiri. Bisa disimpulkan, yang membedakannya adalah “siapa” yang melakukan aksi atau tindakan yang sedang dibicarakan.
Pembentukan “Kenjougo”
Sama halnya dengan sonkeigo, pada umumnya kenjougo ditunjukkan dengan tindakan, gerakan atau benda. Oleh karena itu, perubahan bentuk kenjougo pun sebagian besar dilihat dari perubahan bentuk kata kerja dan kata benda.
Ada beberapa pembentukan dalam kenjougo yang bisa kalian pelajari untuk mengingatnya. Mari kita perhatikan satu-persatu!
Bentuk Perubahan Kata Kerja Khusus
Sama halnya dengan sonkeigo, ada beberapa kata kerja yang memiliki perubahan khusus, di mana perubahan ini sudah mutlak digunakan sebagai kenjougo dalam bahasa Jepang, dan memberikan makna “hormat” terhadap kata kerja aslinya.
Kata Dasar | Kenjougo | Arti |
---|---|---|
Suru する | Itasu いたす | Melakukan |
Iku / Kuru 行く・来る | Mairu / Ukagau 参る・伺う | Pergi / Datang |
Iru いる | Oru おる | Ada (benda hidup) |
Iu 言う | Mousu / Moushiageru 申す・申し上げる | Berbicara |
Taberu / Nomu 食べる・飲む | Itadaku いただく | Makan / Minum |
Shitte iru 知っている | Zonjite iru 存じている | Mengetahui |
Miru 見る | Haiken suru 拝見する | Melihat |
Kiku 聞く | Haichou suru / Ukagau 拝聴する・うかがう | Mendengar / Bertanya |
Yomu 読む | Haidoku suru 拝読する | Membaca |
Au 会う | Ome ni kakaru お目にかかる | Bertemu |
Morau もらう | Itadaku いただく | Mendapatkan, menerima |
Ageru あげる | Sashiageru さしあげる | Memberikan |
Bisa kalian lihat bahwa kata-kata di atas memiliki perubahan yang jauh berbeda dengan kata kerja aslinya, oleh karena itu pastikan untuk mengingat kata kerja kenjougo di atas beserta asrtinya.
Contoh Kalimat
- Kinou no kaigi de kimatta koto wo gohoukoku itashimasu.
- Tsugi no nichi-youbi wa zutto ie ni orimasu.
- Ashita, kyouto e mairimasu.
- Watashi to Tanaka wa Hokkaidou kara mairimashita.
- Watashi no namae wa Sakura to moushimasu.
- Sono shiryou no koto wa zonjite imasu.
- Takusan itadakimashita node, mou onaka ga ippai desu.
- Sono shashin wa, kono mae haiken shimashita.
- Kinou, koukou no sensei ni omeni kakarimashita.
Bentuk “O/Go ~ suru” / “O/Go ~ itasu”
Pada dasarnya kata kerja yang dibubuhi awalan “o” dan “go” menunjukkan makna dan nuansa “hormat”. Dalam sonkeigo perubahan makna hormat kata kerja “o/go” ini diakhiri oleh “ni naru”. Sedangkan untuk kenjougo diakhiri oleh “suru” atau “itasu”.
Penjelasan lebih lengkap tentang perubahan bentuk kenjougo ini bisa kalian baca di halaman ini.
Perlu diingat, kenjougou “o/go ~ suru/itasu” yang menunjukkan tindakan orang lain akan memberikan nuansa makna yang sangat tidak sopan. Oleh karena itu, berhati-hatilah ketika menggunakannya.
- ☓ Sensei ga ohanashi shimasu.
- ◯ watashi ga ohanashi shimasu.
Selain itu, akhiran “suru/itasu” pun bisa diubah menjadi “moushi ageru” untuk memberikan kesan yang lebih hormat lagi terhadap lawan bicara. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini :
- Yoroshiku onegai shimasu.
Yoroshiku onegai itashimasu.
Yoroshiku onegai moushi agemasu.
Ketika kalimat di atas, sama-sama menunjukkan makna “merendah” kepada pihak lawan.
Selain akhiran di atas, awalan “o/go” bisa juga dengan penambahan “itadaku” yang merupakan bentuk kenjougo dari pola kalimat “te morau”, yang dilakukan untuk menyatakan suatu hal yang dilakukan oleh orang lain untuk kita, dan kita terima dengan perasaan senang hati.
- Sensei ni goshidou itadaita koto wo wasurenai.
Perlu kalian perhatikan, bahwa kalimat di atas menunjukkan “tindakan” yang dilakukan pihak lawan, tetapi maknanya menunjukkan kerendahan hati yang menerimanya (penerima).
Contoh Kalimat
Berikut beberapa contoh kalimat yang menggunakan kenjougo “o/go ~ suru/itasu” yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai tambahan, akhiran “suru” yang diubah dengan “itasu” akan memberikan makna yang lebih sopan lagi ketika digunakan.
- Watashi no kazoku wo goshoukai shimasu.
- Yamada-san, eki made ookuri shimasu ne.
- Watashi-tachi mo dekiru dake gokyouryoku itashimasu.
- Onimotsu wa watashi ga omochi shimasu.
- Kuuseki ga aru kadouka, isoide oshirabe itashimasu.
- Shiryou wa watashi ga ohakobi shimasu.
- Mukou ni tsukimashitara, sugu ni gorenraku itashimasu.
Penggunaan Prefiks dan Sufiks (Settougo dan Setsubigo) pada Kata Benda
Ada beberapa awalan dan akhiran yang bisa ditambahkan untuk kata benda sebagai bentuk kenjougo, yang umumnya digunakan sebagai bentuk merendah yang ditujukan kepada seseorang yang kita hormati. Misalnya kepada guru, atasan, senior, dan sebagainya.
Prefiks
Berikut beberapa prefiks yang termasuk ke dalam kenjougo :
Sufiks | Contoh Penggunaa |
---|---|
粗 (So) | 粗品 (Soshina / hadiah) Digunakan ketika memberikan hadiah kepada seseorang, arti harfiahnya “hadiah yang tidak seberapa” |
拙 (Setsu) | 拙宅 (Settaku / rumah saya) Digunakan ketika membicarakan “rumah kita” dengan merendah. Dalam bahasa Indonesia bisa juga diartikan “gubuk saya”. |
弊 (Hei) | 弊社 (Heisha / perusahaan kami) |
寸 (Sun) | 寸志 (Sunshi / hadiah atau tanda penghargaan kecil) |
小 (Shou) | 小生 (Shousei / saya) Digunakan ketika menunjukkan diri sendiri untuk merendah. Secara harfiah bisa diartikan “saya yang kecil ini. Umumnya digunakan oleh pria. |
拝 (Hai) | 拝借 (Haisaku / meminjam) |
Sebagai tambahan, ada beberapa kata benda yang bisa juga dibubuhi awalan “o/go” yang digunakan untuk menunjukkan makna kenjougo ketika diucapkan kepada pihak lawan. Di antaranya adalah sebagai berikut.
Kata Benda | Hiragana | Cara Baca | Arti |
---|---|---|---|
お手紙 | おてがみ | Otegami | Surat |
お知らせ | おしらせ | Oshirase | Pengumuman |
お願い | おねがい | Onegai | Permohonan |
お礼 | おれい | Orei | Ungkapan terima kasih |
ご挨拶 | ごあいさつ | Goaisatsu | Salam sapa |
ご連絡 | ごれんらく | Gorenraku | Menghubungi, pesan |
ご案内状 | ごあんないじょう | Goan’naijou | Surat undangan |
Sufiks
Adapun sufiks yang biasa digunakan dalam kenjougo adalah domo dan me, yang umum digunakan setelah kata watashi, menjadi watashi-domo yang merupakan bentuk kenjougo dari watashi-tachi (kami) atau watashi-me, kenjougo dari watashi yang digunakan untuk menunjukkan diri sendiri dalam nuansa merendah.
Sebagai tambahan, watashi dalam bentuk kenjougo biasanya menggunakan watakushi, sehingga ketika dibubuhi akhiran ini bisa juga diucapkan menjadi watashiku-domo atau watashiku-me.
Kata Dasar | Kenjougo |
---|---|
私 | 私め |
私たち | 私ども |
Contoh Kalimat
Untuk memahaminya coba perhatikan beberapa contoh kalimat di bawah ini.
- Kochira wa watashi-domo no osusume suru puran desu. Zehi goriyou wo gokentou kudasai.
- Soshina desu ga ouketori kudasai.
- Heisha dewa jimushoku oyobi eigyou-shoku no kyuujin wo okonatte imasu.
- Seito kaichou ni kawatte, hitokoto orei wo moushi agemasu.
- Sensei ni otegami wo ookuri shimashita.
- Gorenraku wa itsu shimashouka?
Kenjougo I dan Kenjougo II
Sebagai informasi, berdasarkan “Pedoman Keigo” yang diterbitkan oleh Dewan Urusan Kebudayaan pada tahun 2007, kenjougo dibagi menjadi 2. Kenjougo I dan kenjougo II yang disebut juga teichougo.
Teichougo pada umumnya adalah bagian dari kenjougo yang disebutkan di atas. Ada 5 jenis utama, yaitu :
Kata Dasar | Kenjougo | Arti |
---|---|---|
Suru する | Itasu いたす | Melakukan |
Iku / Kuru 行く・来る | Mairu 参る | Pergi / Datang |
Iru いる | Oru おる | Ada (benda hidup) |
Iu 言う | Mousu 申す | Berbicara |
Omou / Shiru 思う・知る | Zonjiru 存じる | Berpikir / Mengetahui |
Selain itu, kata benda yang secara tradisi mengekspresikan hal yang berhubungan dengan diri sendiri, misalnya seccho (karya yang ditulis oleh diri sendiri) atau shousha (perusahaan kecil milik sendiri). Ini terutama digunakan dalam bahasa tertulis.
Dalam teichougo, kita dapat menggunakan subjek sebagai diri sendiri, tetapi bisa juga menggunakan subjek sebagai seseorang di pihak kita. Coba perhatikan contoh kalimat di bawah ini!
- Watashi wa ashita kara Toukyou e mairimasu.
- Imouto wa ashita kara Toukyou e mairimasu.
Kedua kalimat di atas termasuk ke dalam teichougo. Kalimat pertama menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh “pembicara” atau diri sendiri. Sedangkan kalimat kedua menunjukkan tindakan orang lain yang ada di pihak kita sendiri, yaitu imouto (adik perempuan).
Dengan kata lain, kenjougo II (teichougo) adalah ungkapan yang secara santun mengungkapkan tindakan yang dilakukan diri sendiri atau pihak yang ada pada diri sendiri untuk menghormati pendengar.
Perbedaan Kenjougo I dan Kenjougo II
Pada dasarnya kenjougo I digunakan untuk menunjukkan tindakan yang dilakukan oleh diri sendiri yang secara tidak langsung ada “tujuan” atau yang dituju (mukau-saki). Sedangkan teichougo hanya digunakan untuk mengungkapkan tindakan yang dilakukan oleh diri sendiri atau seseorang yang ada di pihak diri sendiri, baik ada “tujuan” maupun tidak untuk menghormati pendengar.
Perhatikan contoh di bawah ini!
- (Kenjougo I) Sensei no tokoro ni ukagaimasu.
(Kenjougo II/Teichougo) Sensei no tokoro ni mairimasu.
Kalimat pertama menunjukkan bentuk kehormatan kita kepada “tujuan”, yaitu guru. Sedangkan kehormatan pada kalimat kedua ditujukan untuk “pendengar” ketika kita mengungkapkan kalimat tersebut.
Jadi bisa disimpulkan ketika menggunakan teichougo, rasa hormat ditujukan bukan kepada “tujuan (mukau-saki)” yang dibicarakan, tetapi kepada seseorang yang menjadi lawan bicara kita. Namun, apabila yang menjadi lawan bicara adalah “guru”, maka kedua kalimat tersebut bisa kalian gunakan, karena makna kehormatannya sama-sama ditujukan pada “guru”
Selain itu, dikarenakan kenjougo I menunjukkan “rasa kehormatan” kepada “tujuan” yang dibicarakan. Jadi, ketika diungkapkan bisa dalam bentuk kasual. Misalnya :
- (Kenjougo I) Sensei no tokoro ni ukagau yo.
Sedangkan teichougo tidak bisa menggunakan kalimat dalam bentuk kasual seperti di atas, karena digunakan untuk mengungkapkan “rasa hormat” kita kepada lawan bicara yang pada saat itu secara langsung sedang berbicara dengan kita.
Sedangkan teichougo tidak bisa menggunakan kalimat dalam bentuk kasual seperti di atas, karena digunakan untuk mengungkapkan “rasa hormat” kita kepada lawan bicara yang pada saat itu secara langsung sedang berbicara dengan kita.
Sebagai tambahan, bentuk “o/go ~ suru/itasu” juga bisa dikategorikan ke dalam kenjougo yang berbeda. Bentuk “o/go ~ suru” merupakan kenjougo I, sedangkan “o/go ~ itasu” bisa dikategorikan sebagai kenjougo I maupun teichougo.
Kesimpulan
Itulah penjelasan kenjougo yang merupakan salah satu bahasa hormat atau sopan dalam bahasa Jepang. Pada dasarnya kenjougo adalah bahasa atau ungkapan hormat dan sopan yang digunakan untuk merendahkan diri terhadap pihak lawan atau pendengar. Apabila sonkeigo menunjukkan tindakan, gerakan dan suatu hal yang berhubungan dengan pihak lawan, maka koenjougo menunjukkan tindakan, gerakan dan suatu hal yang berhubungan dengan diri sendiri.
Sampai di sini dulu penjelasan bahasa Jepang kali ini. Semoga penjelasan kenjougo dan contoh-contohnya di atas mudah dimengerti, dipahami, dan bermanfaat bagi teman-teman yang sedang belajar bahasa Jepang. Jangan lupa simak terus informasi bahasa Jepang dan berita seputar Jepang di web maupun sosial media Kepo Jepang.
Untuk mengingat kembali penjelasan di atas, coba perhatikan beberapa hal di bawah ini.
Q) Apa itu “Kenjougo”?
Q) Apa perbedaan “kenjougo” dan “sonkeigo”?
Q) Apa perbedaan “o/go (kata kerja) ni naru” dan “o/go (kata kerja) ni suru”?
Untuk melihat pertanyaan lainnya seputar bahasa Jepang dan info-info menarik tentang Jepang, langsung saja baca di halaman ini ya.
Mari Belajar Bahasa Jepang Lainnya!
Setelah mempelajari apa itu kenjougo, jenis-jenisnya, dan bagaimana penggunaannya dalam bahasa Jepang, yuk kita pelajari bahasa Jepang lainnya yang bisa kalian gunakan dalam kehidupan sehari-hari.