Bekerja paruh waktu sebagai pelajar di Jepang adalah hal yang sangat umum. Mahasiswa asing pun diperbolehkan mengambil pekerjaan paruh waktu yang tentunya sesuai dengan peraturan yang sudah ditetapkan. Dengan bekerja paruh waktu, selain teman-teman bisa menambah pengalaman, kalian juga bisa menambah banyak teman selain teman yang ada di kampus.
Di artikel kali ini, Kepo Jepang akan memperkenalkan percakapan yang bisa kalian gunakan ketika mencari lowongan pekerjaan paruh waktu. Untuk lebih jelasnya, langsung simak saja yuk!
Membicarakan Informasi Lowongan Pekerjaan Paruh Waktu
Percakapan kali ini menggambarkan situasi di mana pelajar Indonesia melihat informasi lowongan pekerjaan paruh waktu yang dipasang di papan pengumuman universitas bersama dengan temannya. Pekerjaan seperti apa yang ada pada informasi tersebut?

Pemeran pelajar Indonesia

Pemeran pelajar Jepang
Sebelumnya memahami isi percakapannya, mari simak video berikut ini, dan pahami percakapan bahasa Jepang yang ada di dalamnya. Jika masih belum dapat memahami percakapan bahasa Jepang tersebut, silakan lihat terjemahan percakapan dalam bahasa Indonesia di bawah ini. Selamat menonton, ya!
Contoh Percakapan yang Sebenarnya

Kyuujin jouhou ga takusan dete iru ne.
(Terdapat banyak informasi lowongan pekerjaan ya.)

Ayu-san wa arubaito wo shimasu ka?
(Apakah Ayu bekerja paruh waktu?)

Suru tsumori da yo. Shuu mikka kurai kana.
(Saya berencana melakukannya. Sepertinya sekitar 3 hari seminggu.)

Soudesuka. Don’na arubaito ga ii desu ka?
(Benarkah? Pekerjaan paruh waktu seperti apa yang bagus?)

Uun, kafe no furoa-gakari ga ki ni natte iru tokoro.
(Hmm, saya sedang tertarik dengan pekerjaan floor staff/pelayan kafe.)

Kafe desu ka? ii desu ne.
(Kafe? Bagus ya.)

Sou desho? Kono kyuujin jouhou wo miru to, daigaku no chikaku no inshokuten no jikyuu wa, sen san-byaku en kurai da ne. Dinaa taimu wa, sen go-hyaku en.
(Iya kan? Kalau melihat informasi pekerjaan ini, upah kerja di restoran di dekat universitas adalah sekitar 1.300 yen per jam. Kalau upah untuk waktu makan malam adalah 1.500 yen.)

Jikyuu sen go-hyaku en wa, naka naka desu ne.
(Upah 1.500 yen per jam lumayan bagus ya.)



Sou da ne. Famirii resutoran ya konbini ga ooi ne.
(Benar ya. Kebanyakan restoran keluarga dan toko serba ada ya.)

Kon’na ni areba, anshin desu! Ryuugakusei no senpai no hanashi mo kiite, kimeyou to omoimasu.
(Kalau ada sebanyak ini, saya merasa lega! Saya akan mendengarkan cerita siswa asing senior dan memutuskannya.)

Sore wa ii ne.
(Itu bagus ya.)
- Kyuujin : lowongan pekerjaan
- Jouhou : informasi
- Arubaito/baito : kerja paruh waktu
- ~tsumori : berencana untuk~
- Ki ni naru : tertarik
- Inshokuten : restoran
- Jikyuu : upah per jam
- Miryokuteki : menarik
- Kangei : menerima/menyambut
- Kimeru : memutuskan
Ringkasan kesan
Kebanyakan mahasiswa di Jepang bekerja paruh waktu untuk memperoleh biaya sekolah dan uang saku. Terdapat banyak restoran, toserba, supermarket, dan lain-lain yang selalu membuka lowongan kerja paruh waktu kepada para siswa, jadi cobalah lihat informasi lowongan pekerjaan seperti itu dengan baik. Kerja paruh waktu juga akan menjadi peluang bagus untuk merasakan bagian dari budaya Jepang.
Namun, perlu diperhatikan juga bahwa pelajar asing yang tinggal di Jepang dengan izin tinggal “ryuugaku (belajar di luar negeri)” harus mendaftar “shikaku-gai katsudou (kegiatan di luar syarat izin tinggal)” untuk mendapatkan izin kerja paruh waktu.