Kono kafe, meccha suteki da wa.
Kafe ini, sangat bagus/indah ya.
Apakah kalian pernah membaca ada mendengar penggunaan “wa” di akhir kalimat seperti di atas? Partikel “wa” di atas termasuk ke dalam kelompok “shuujoshi” atau partikel akhir. Selain partikel “wa”, tentu saja masih banyak partikel lainnya yang termasuk ke dalam “shuujoshi”.
Kali ini, Kepo Jepang akan menjelasan tentang “shuujoshi”, dan partikel apa saja yang termasuk ke dalam kelompok “shuujoshi”. Untuk selanjutnya, langsung simak saja penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu “Shuujoshi”?
“Shuujoshi” adalah partikel yang diletakkan di akhir kalimat dalam bahasa Jepang yang memiliki berbagai fungsi, seperti untuk penekanan kalimat, menyatakan ajakan, mengungkapkan suatu kesan, dan sebagainya.
Perlu diperhatikan bahwa terdapat “shuujoshi” yang hanya digunakan oleh penutur perempuan, seperti partikel “kashira”. Sebaliknya, ada juga “shuujoshi” yang hanya diucapkan oleh penutur laki-laki, seperti partikel “ze” dan “zo”.
Untuk informasi selengkapnya, cobalah perhatikan kembali fungsi dari setiap “shuujoshi”.
Contoh “Shuujoshi” dan Contoh Kalimat
Berikut ini adalah fungsi dari “shuujoshi” beserta contoh kalimatnya:
1.Menyampaikan pertanyaan
- Partikel “ka” (bertanya secara umum)
- Kondo no natsuyasumi, minasan wa nani wo surun desuka?
- Partikel “kana”(memastikan suatu hal)
- Kotoshi, yuki ga furu no kana?
- Partikel “kashira” (memastikan suatu hal oleh penutur perempuan)
- Ano ko wa genki ga nai ne. Daijoubu kashira?
- Partikel “kai” (memastikan suatu hal dengan nuansa akrab)
- Kanojo ni aenakute mo ii no kai?
- Partikel “kke” (memastikan suatu hal yang kurang jelas diingat pembicara)
- Ano ko no namae wa nandakke?
2.Menyatakan larangan
- Partikel “na” (larangan yang bernuansa cukup tegas)
- Enryo suru na!
3.Menyampaikan kesan
- Partikel “na” atau “naa” (menyampaikan kesan yang sedang dipikirkan pembicara)
- Ano ko, rainen kara kaigai de hatarakun datte! Sugoi naa!
- Partikel “ne” atau “nee” (mengungkapkan kesan dan meminta pendapat yang sama dari lawan bicara)
- Kono mise, nedan wa chotto takai kedo, aji wa sugoku oishii ne!
- Partikel “wa” (menyampaikan kesan yang dipikirkan pembicara)
- Isshoni asonde kureta dake de, watashi wa hontou ni ureshii wa!
4.Mengungkapkan ajakan
- Partikel “yo” (penekanan kalimat ajakan)
- Ashita wa yasumi dakara, dokoka e ikou yo!
- Partikel “ze” (ajakan oleh penutur laki-laki)
- Kondo no shuumatsu, takoyaki paatii demo shiyou ze!
- Partikel “ka” (sebagai ajakan)
- Kondo futari de gohan wo tabe ni ikimasenka?
5.Menyampaikan penekanan kalimat
- Partikel “no” (penekanan kalimat secara umum)
- Kore kara dou sureba ii no desuka?
- Partikel “yo” (penekanan kalimat secara umum)
- Kono shousetsu, kekkou omoshiroi yo! Yonde miru?
- Partikel “zo” (penekanan oleh penutur laki-laki)
- Yosh, orera no deban da zo!
- Partikel “ze” (penekanan oleh penutur laki-laki)
- Kore wa maji de yasui ze!
- Partikel “tomo” (penekanan kalimat, tetapi jarang digunakan)
- Kyou no taikai ni, zenryoku wo tsukusu tomo!
- Partikel “sa” (penekanan pendapat pribadi)
- Kare nara kitto daijoubu da to omou no sa.
6.Menyampaikan suatu panggilan
- Partikel “yo” (memanggil sesuatu)
- Ame yo, yande kure!
7.Menyampaikan ungkapan yang sebenarnya berlawanan dengan yang dipikirkan
- Partikel “ka” (menyampaikan sanggahan)
- Nani mo dekinai watashi wa dekiru ka?
- Partikel “kai” (menyampaikan ungkapan retorik/tidak perlu dijawab)
- Kanawanai aite ni kateru mon kai?
Kesimpulan
Bagaimana teman-teman? Apakah sudah bisa memahami fungsi dari “shuujoshi”?
“Shuujoshi” adalah partikel di akhir kalimat, yang digunakan untuk menyatakan pertanyaan, larangan, suatu kesan, ajakan, penekanan kalimat, suatu panggilan, dan juga ungkapan yang sebenarnya berlawanan dengan yang dipikirkan.
Perlu diperhatikan bahwa satu “shuujoshi” bisa memiliki berbagai fungsi, sehingga cobalah lihat kembali penjelasannya di setiap artikel “shuujoshi” ya! Untuk mengingat kembali penjelasan tentang “shuujoshi” di atas, yuk kita perhatikan beberapa hal di bawah ini.
Q) Apa yang dimaksud dengan “shuujoshi”?
Q) Apa fungsi umum “shuujoshi”?
Q) Benarkah “shuujoshi” cenderung menunjukkan feminitas wanita?
Semoga informasi kali ini bermanfaat ya! Jangan lupa terus untuk ikuti informasi dari Kepo Jepang! Semangat belajarnya! Untuk mengetahui pertanyaan lainnya seputar Jepang dan bahasa Jepang, langsung baca saja di halaman ini ya!