Situasi ketika contoh kalimat ini digunakan
Seorang pelajar Indonesia yang telah pindah ke apartemen akan pergi untuk menyapa pemilik apartemen yang juga tinggal di lingkungan tersebut.
Pemeran pelajar Indonesia
Pemeran pemilik apartemen
Mari simak video berikut ini, dan pahami percakapan bahasa Jepang yang ada di dalamnya. Jika masih belum dapat memahami percakapan bahasa Jepang tersebut, silakan lihat terjemahan percakapan dalam bahasa Indonesia di bawah ini. Selamat menonton, ya!
Contoh percakapan yang sebenarnya
Konnichiwa. O-hikkoshi no go-aisatsu ni ukagaimashita.
(Halo. Saya datang untuk mengucapkan salam dan menyampaikan pemberitahuan pindah ke sini.)
Ara, waza-waza arigatou.
(Ah, terima kasih telah dengan sengaja meluangkan waktu.)
Watashi no namae wa Risuma desu. X apaato no ni-maru-san gou shitsu ni hikkoshite kimashita. Yoroshiku onegai shimasu.
(Nama saya Risma. Saya pindah ke kamar nomor 203 Apartemen X. Mohon bantuannya.)
Hai, yoroshiku onegai shimasu.
(Ya, mohon bantuannya juga.)
Kore, sukoshi desu ga.. (sambil menyerahkan buah tangan)
(Ini, sedikit dari saya… )
Ara, sonna ni ki wo tsukawanakutemo ii noni. Warui nee.
(Ah, padahal tidak perlu sungkan seperti itu. Maaf ya.)
Ie ie.
(Tidak, tidak.)
Risuma-san wa, ryuugakusei?
(Apakah Risma mahasiswa internasional?)
Sou nano. Nihon-go ga jouzu de anshin shimashita.
(Oh begitu. Saya lega karena Anda pandai bahasa Jepang.)
Ehehe. Mada-mada benkyou-chuu desu.
(Haha. Saya masih sedang belajar.)
Apaato de nanika komatta koto ga attara, itsudemo itte ne.
(Jika ada suatu masalah di apartemen, tolong katakan kapan saja ya.)
Arigatou gozaimasu.
(Terima kasih.)
- Hikkoshi : pindahan
- Aisatsu : salam
- Ukagau : datang berkunjung / bertanya
- Waza-waza : dengan sengaja
- Sukoshi : sedikit
- Ki wo tsukau : sungkan
- Mada-mada : masih / masih belum
- Nanika : sesuatu
- Komaru : repot (karena ada masalah)
- Itsudemo : kapan saja
Ringkasan kesan
Sepertinya, keperluan untuk menyapa pemilik apartemen atau tidak saat pindah ke apartemen akan tergantung pada situasinya.
Pada umumnya, kebanyakan orang di Jepang tidak menyapa pemilik apartemen jika tidak memiliki suatu kesempatan untuk menghubungi atau bertemu dengan pemilik apartemen, misalnya karena pegawai perusahaan real estate menangani segala hal mulai dari perekrutan penghuni apartemen hingga seluruh manajemen apartemen, atau karena pemilik apartemen tidak tinggal di lingkungan tersebut. Di sisi lain, jika yang menjadi penanggung jawab manajer apartemen atau kontak pengaduan / konsultasi adalah pemilik apartemen, ada baiknya untuk menyapa pemilik apartemen setelah berkonsultasi dengan pegawai perusahaan real estate.