Situasi ketika contoh kalimat ini digunakan

Pelajar Indonesia sedang menikmati pesta nabe/hot pot bersama temannya. Selain itu, temannya yang merupakan orang Jepang juga mengajari cara memasak hot pot dan tata krama saat menggunakan sumpit kepada pelajar Indonesia tersebut.

Risma

Pemeran pelajar Indonesia

Ayu

Pemeran pelajar Jepang

Mari simak rekaman suara berikut ini, dan pahami percakapan bahasa Jepang yang ada di dalamnya. Jika masih belum dapat memahami percakapan bahasa Jepang tersebut, silakan lihat terjemahan percakapan dalam bahasa Indonesia di bawah ini. Selamat mendengarkan, ya!

Contoh percakapan yang sebenarnya

Risma

Nabe, niete kita ne. Dou yatte tabereba ii no?

(Nabe sudah mulai matang ya. Bagaimana sebaiknya memakannya?)

Ayu

Suki na gu wo, kono toribashi ka o-tama de, jibun no torizara ni torun da yo.

(Ambil makanan favoritmu dengan sumpit atau sendok besar ini, dan taruh di piringmu.)

Risma

Jibun no o-hashi wo tsukatte wa ikenai no?

(Apa saya tidak boleh menggunakan sumpit saya sendiri?)

Ayu

Jibun no o-hashi wo nabe ni ireru no wa, “jikabashi” to itte, manaa ihan nan da yo.

(Memasukkan sumpit sendiri ke dalam nabe disebut dengan “jikabashi”, dan itu melanggar tata krama.)

Risma

Hee! Sounan da.

(Wah! Begitu.)

Ayu

Torizara ni tottara, suki na tare wo tsukete tabete ne.

(Setelah ditaruh di atas piring, tambahkan saus kesukaan kamu dan silakan dimakan ya.)

Risma

Un, wakatta!

(Ya, saya mengerti!)

Ayu

O-hashi no manaa toshite wa, hoka ni, “o-hashi wo namenai” “tabemono wo o-hashi de sasanai” nante iu no mo aru yo.

(Ada tata krama lain saat menggunakan sumpit, seperti “jangan menjilat sumpit” dan “jangan tusuk makanan dengan sumpit.”)

Risma

Iro-iro na manaa ga arun da ne.

(Ada bermacam-macam tata krama ya.)

Ayu

Maa ne. Demo, koko de wa ki ni shinakutemo ii yo, Tabeyou tabeyou.

(Iya ya. Tetapi kamu tidak perlu khawatir tentang hal itu di sini. Ayo makan ayo makan.)

~ Menikmati nabe ~

Ayu

Soro soro, shime no jikan kana?

(Sudah waktunya untuk “shime” ya?)

Risma

“Shime” tte nani?

(Apa itu “shime”?)

Ayu

Saigo no ryouri no koto. Dashi jiru ga nokotta nabe ni, gohan ya menrui wo irete taberu yo.

(Maksudnya adalah hidangan terakhir. Kita akan memasukkan nasi atau mie ke dalam panci dengan sup kaldu yang tersisa dan memakannya.)

Risma

Waa, oishisou.

(Wow, kelihatannya enak.)

Ayu

Kyou wa, tamago to gohan de zousui ni shimasu!

(Hari ini, kita pilih membuat masakan sejenis bubur dengan telur dan nasi!)

Risma

Nabe ryouri tte, omoshiroi ne.

(Memasak hot pot memang menarik ya.)

Kosakata yang perlu diingat
  • Nieru : matang
  • Toribashi : sumpit
  • Torizara : piring
  • Toru : mengambil
  • Manaa : tata krama/ manner
  • Ihan : pelanggaran
  • Nameru : menjilat
  • Sasu : menusuk
  • Ki ni suru : khawatir
  • Nokoru : tersisa

Ringkasan kesan

Karena ada banyak tata krama dan pantangan ketika menggunakan sumpit, jika Anda baru mengenal makanan Jepang, Anda tidak perlu terlalu khawatir tentang hal itu dan ikuti saja saran yang diberi tahu oleh orang Jepang.

Selain itu, beberapa orang mengatakan bahwa hidangan nabe/hot pot memiliki tata krama tersendiri, seperti “jangan diaduk” dan “jangan mengembalikan apa yang telah diambil ke dalam panci”. Namun, jika Anda mengadakan pesta nabe di rumah bersama dengan teman dekat, sepertinya jangan terlalu khawatir akan hal itu, karena yang terpenting adalah menikmati makanan serta suasananya.