Situasi ketika contoh kalimat ini digunakan

Suatu malam selama liburan musim panas, karena mendengar informasi bahwa akan ada pertunjukan kembang api yang besar di daerah tempat tinggalnya, Risma dan Ayu memutuskan untuk pergi bersama ke sana.

Risma

Pemeran pelajar Indonesia

Ayu

Pemeran pelajar Jepang

Mari simak video berikut ini, dan pahami percakapan bahasa Jepang yang ada di dalamnya. Jika masih belum dapat memahami percakapan bahasa Jepang tersebut, silakan lihat terjemahan percakapan dalam bahasa Indonesia di bawah ini. Selamat menonton, ya!

Contoh percakapan yang sebenarnya

Risma

Mou hito ga takusan kite iru ne. Suwareru tokoro wa aru kana?

(Banyak orang sudah datang ya. Apakah ada tempat yang bisa diduduki?)

Ayu

Asoko wa dou?

(Bagaimana kalau di sana?)

Risma

Rakkii! Ikou ikou.

(Beruntung! Ayo ayo.)

~ Selesai mencari tempat duduk ~

Ayu

Suwarete yokatta!

(Syukurlah bisa duduk!)

Risma

Indonesia de wa, hanabi wa toshikoshi no ibento da yo. Doushite nihon de wa shichi-gatsu toka hachi-gatsu nano?

(Di Indonesia, kembang api merupakan acara malam tahun baru. Mengapa di Jepang diadakan di bulan Juli atau Agustus?)

Ayu

Toshikoshi wo iwau hanabi to wa, imi ga zenzen chigaun da yo.

(Artinya sangat berbeda dengan kembang api untuk merayakan malam tahun baru.)

Risma

Donna fuu ni?

(Bagaimana?)

Ayu

Tatoeba, moto moto wa chinkon ga mokuteki datta tte iu hanabi taikai ga ooi yo.

(Misalnya, banyak festival kembang api yang awalnya bertujuan untuk Chinkon.)

Risma

Chinkon?

(Chinkon?)

Ayu

Sou. Byouki toka sensou toka de nakunatta hito no tamashii wo nagusameru tte iu imi.

(Benar. Artinya untuk menghibur jiwa dari orang yang sudah meninggal misalnya karena sakit atau karena perang.)

Risma

NaruhodoKono hanabi taikai wa, nan-nin gurai kuru no kana?

(Oh begitu… Berapa banyak orang yang datang ke pertunjukan kembang api ini?)

Ayu

Kinou hoomupeeji wo mitara, “hitoban ni uchiagerareru hanabi wa yaku ichiman-patsu. Maitoshi sanjuuman-nin no hitode ga arimasu” tte kaite atta yo.

(Saat melihat situs/homepage kemarin, tertulis, “Sekitar 10.000 kembang api bisa diluncurkan dalam semalam. Setiap tahun ada 300.000 orang yang berkunjung.”)

Risma

Ichiman-patsu? Sanjuman-nin!?

(10.000 kembang api? 300.000 orang!?)

Ayu

Sugoi yo ne.

(Luar biasa ya.)

Risma

Sugoi nee… A, hajimaru mitai!

(Luar biasa ya… Ah, sepertinya akan dimulai!)

~ Peluncuran kembang api ~

Ayu

Yappari natsu wa hanabi da ne!

(Memang, musim panas itu kembang api ya!)

Risma

Kore ga nihon no natsu kaa.

(Inikah musim panas ini di Jepang.)

Kosakata yang perlu diingat
  • Suwareru : bisa duduk
  • Iwau : merayakan
  • Mokuteki : tujuan
  • Tatoeba : misalnya
  • Byouki : sakit
  • Sensou : perang
  • Nagusameru : menghibur
  • Hitoban : satu malam
  • Maitoshi : setiap tahun
  • Hajimaru : mulai

Ringkasan kesan

Banyak festival kembang api musim panas yang terus diadakan setiap tahun dengan tujuan memperingati kematian mereka yang dahulu meninggal karena penyakit menular atau perang. Alasan ada banyak festival kembang api di musim panas adalah karena terdapat perayaan “Obon” atau “festival bon” untuk menyambut nenek moyang ke rumah di bulan Agustus, dan selain itu juga karena iklim musim panas bagus untuk keluar di malam hari untuk menonton kembang api.

Selain itu, ada banyak pula festival kembang api yang diluncurkan sebagai suatu ajang kontes atau lomba kembang api. Setiap tahunnya para pengrajin kembang api akan memamerkan kembang api kebanggaannya dalam berbagai warna, bentuk, dan ukuran.